sukabumiheadline.com – Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan, baru-baru ini membahas pentingnya attitude dalam proses rekrutmen pemain baru.
Hal itu, kata Adhitia, yang menjadi alasan Persib Bandung semakin memperketat seleksi rekrutmen pemain pada bursa transfer Liga 1 2025-2026.
Manajemen pun telah menetapkan sejumlah syarat untuk memastikan pemain yang direkrut memiliki visi dan misi sama dengan Maung Bandung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain skill bermain di lapangan, manajemen menekankan attitude alias perilaku positif turut menjadi salah satu syarat perekrutan pemain baru.
Bahkan, manajemen PT PBB sampai melakukan wawancara hingga mengenal keluarga calon rekrutan pemain baru yang juga dipandang penting.
Dikutip dari podcast yang tayang di kanal YouTube Simamaung Sport, Adhitia menceritakan ada istri calon rekrutan penggawa anyar yang meminta beasiswa kuliah agar suaminya bisa pindah ke Bandung.
Namun pada prosesnya hingga memutuskan calon pemain baru ini akan resmi direkrut, ada peran manajemen termasuk dirinya yang menyaring melalui proses interview atau wawancara.
Dari metode tersebut, diharapkan sedikit banyak diketahui attitude atau karakter dari calon pemain baru ini yang nantinya bisa berpengaruh terhadap situasi di dressing room atau ruang ganti pemain.
Baginya, attitude ini sangat penting dalam menciptakan iklim klub khususnya antarsesama pemain agar selalu dalam kondisi “sehat” dan terus saling termotivasi.
“Kita interview pemain yang baru masuk. Ini menarik dan mungkin nggak banyak orang aware. Jadi performance tim di lapang itu tergantung kondisi dressing room, dressing room-nya positif dan enakeun itu keluarnya akan serba enak. Dressing room yang bagus itu harus diisi oleh pemain secara karakter attitude juga yang bagus,” jelasnya.
Kemudian, Adhitia menceritakan tentang manajemen juga sampai berbincang-bincang langsung dengan pihak keluarga calon rekrutan, bahkan sampai bertemu dengan lawyer atau pengacara calon pemain baru ini.
“Musim ini kita benar-benar interview tiap pemain, bahkan ada beberapa pemain saya ketemu sama lawyer-nya sama keluarganya. Just in case misalnya ada masalah hukum sama si pemain ini harus ketemu sama lawyer-nya, kita udah pernah ketemu, udah hafal orangnya seperti apa,” ungkap dia.
“Jadi sampai sedetail itu kita di musim ini mencari pemain. Jadi kalau dibilang Persib nggak nego, justru kita negonya gila-gilaan,” imbuhnya.
Menurut Adhitia, mengenal keluarga calon rekrutan juga penting karena dapat mengenal mereka, sekaligus mendapatkan input tambahan seperti seberapa besar dukungan orang terdekat mereka terhadap si calon pemain baru ini.
Seperti yang terjadi pada Saddil Ramdani setelah manajemen bertemu dengan keluarganya, diketahui ternyata ibunda dari gelandang serang Timnas Indonesia yang kini dikontrak 3 tahun bersama Persib itu mendukung penuh dan memotivasi sang anak untuk gabung dengan Maung Bandung.
Adhitia pun lanjut mengenang ada sosok calon pemain baru yang istrinya sempat meminta dicarikan beasiswa kuliah di Bandung agar selama suaminya pindah ke Kota Kembang, ia tetap dapat melanjutkan pendidikan.
“Sampai ada calon pemain tapi akhirnya nggak jadi gabung meski sempat mau deal, dia minta istrinya dicariin beasiswa buat kuliah S1 di Bandung. Tapi nggak jadinya bukan karena hal itu ya, saya lupa,” katanya.
“Tapi kita sampai oke kita cariin. Bahkan kita sampai tahu dia kuliah jurusan apa, nanti mau kerja di mana, kita sampai tahu, sampai sedetil itu,” beber Adhitia.