SUKABUMIHEADLINE.com l CISOLOK – Banyak wanita Sukabumi yang memilih meniti karier sesuai dengan kebiasaan atau lazimnya dipilih sebagai profesi kaum hawa. Baik sebab alasan hobi ataupun penghasilan yang menjanjikan.
Namun dalam dunia olah raga, banyak wanita Sukabumi memilih menekuni profesi yang terbilang tidak lazim dilakukan oleh Kaum Hawa, seperti menjadi pemain sepak bola atau motocross dan lainnya.
Terbaru ada Ghina Alviana, gadis berusia 22 tahun asal Kampung Cipari RT 002/001, Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memilih menjadi wasit futsal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diakui Ghina, alasan dirinya memilih menjadi wasit futsal karena merasa tidak memiliki peluang menjadi pemain futsal.
“Iya awalnya dari hobi main futsal, tapi merasa gak punya peluang jadi atlet. Jadi, kenapa nggak jadi wasit aja, kan lebih terbuka peluangnya,” ungkap Ghina kepada sukabumiheadline.com, Selasa (6/9/2022).
Serius dengan tekadnya menekuni profesi wasit, Ghina kemudian mengikuti kursus wasit yang diadakan PSSI Asosiasi Kota (Askot) Bandung.
“Tahun 2019 saya ikut Kursus Level 3 di Bandung yang diselenggarakan oleh Askot Bandung,” jelasnya.

Masih Ada Perasaan Was-was
Selama menekuni sebagai wasit futsal, Ghina mengaku, pada awalnya, kerap dihantui perasaan was-was karena khawatir membuat keputusan yang keliru saat memimpin pertandingan.
“Kalau minder sih enggak, hanya mungkin perasaan adanya kekurangpercayaan penonton terhadap wasit perempuan, tapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi saya,” yakin Ghina.
“Kesannya ya terkadang was-was, takut salah mengambil keputusan. Selebihnya ya senang-senang saja,” tambahnya.
Diakuinya, ia memiliki cara tersendiri ketika menghadapi protes para pemain saat di lapangan.
“Menghadapi protes pemain cukup dengan isyarat saja, yang penting saya selalu yakin dengan keputusan yang dibuat, juga bertahan agar tidak terpengaruhi oleh siapapun,” jelas Ghina.
“Tugas saya memberi penjelasan jika ada pemain tidak mengerti keputusan wasit,” lanjut gadis kelahiran 5 Oktober 1999 itu.
Agar tetap bisa memimpin pertandingan dengan baik, anak kedua dari tiga bersaudara ini, selalu berusaha tenang dalam setiap pertandingan yang dipimpinnya.
“Semoga selalu bisa konsisten dalam bertugas,” katanya.
“Untuk target, saat ini belum ada, masih berusaha konsisten dalam bidang yang digeluti,” pungkas Ghina.