Anies Baswedan: Peluang Menang Lebih Besar Bareng Cak Imin Ketimbang AHY

- Redaksi

Minggu, 10 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. l Istimewa

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Bacapres Anies Baswedan menilai bila berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024, ia memiliki peluang menang lebih besar dibanding berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pasalnya menurut Anies, Cak Imin memiliki jangkauan suara atau basis pemilih yang lebih luas. Karena pendukung PKS, NasDem, dan Demokrat sudah menjadi satu klaster tersendiri.

Sementara itu, Cak Imin bersama PKB ini memiliki klasternya sendiri yang berbeda dari klaster PKS, NasDem, dan Demokrat. Sehingga akan berdampak positif kepada usaha pemenangan di Pilpres 2024 nantinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Lebih luas jangkauannya, (Cak Imin dibanding AHY). Maksud saya, saya pendukung PKS, pendukung Demokrat dan pendukung NasDem itu sudah satu klaster.”

“Dengan adanya pendukungnya Gus Imin yang berbeda klaster, maka ini lebih baik bagi usaha pemenangan. Itu bisa disampaikan secara obyektif,” kata Anies dalam Program ‘ROSI’ Kompas TV, Jumat (8/9/2023).

Lebih lanjut Anies menuturkan, bergabungnya Cak Imin dan PKB ke Koalisi Perubahan adalah salah satu upaya untuk bisa memenangkan Pilpres 2024 serta demi mewujudkan kepentingan perubahan yang selama ini menjadi tujuan Koalisi Perubahan.

Baca Juga :  Puan Ngos-ngosan, Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Versi Charta Politika dan SMRC

Karena untuk bisa menang Pilpres, maka dibutuhkan basis pemilih yang lebih luas. Untuk itu dipilihlah Cak Imin sebagai Cawapres dari Anies Baswedan.

Agar nantinya probabilitas Koalisi Perubahan untuk menang di Pilpres akan kebih besar.

Meski demikian Anies sendiri masih belum bisa menjamin kepastian kemenangan jika ia berpasangan dengan Cak Imin.

“Kami melihat untuk kepentingan perubahan, kita akan targetkan perubahan, untuk bisa melakukan perubahan harus punya kewenangan. Untuk punya kewenangan harus memenangkan. Untuk bisa memenangkan harus ada basis pemilih yang lebih luas.”

“Maka opsi Muhaimin Iskandar (sebagai Cawapres) akan memperluas. Ini akan membuat kemenangan kita menjadi lebih besar peluangnya. Probabilitasnya jadi lebih besar. Apakah pasti menang? belum tahu, tapi probabilitasnya jadi lebih besar,” terang Anies.

Anies menambahkan, sebelumnya Demokrat juga sudah menyatakan tidak akan keberatan jika ada pilihan pasangan lain yang bisa membantu pemenangan dan lebih baik dari AHY.

Baca Juga :  Sirkuit Mandalika Punya Utang Rp4,5 Triliun, Tokoh NU: KPK Beraninya Sama Anies Doang

Anies juga menegaskan, lebih baik di sini adalah lebih baik jangkauan pemilihnya, bukan orang atau sosoknya.

“Dan selama ini pihak Demokrat sudah menyatakan bahwa apabila ada pilihan calon pasangan yang bisa membantu lebih baik daripada Mas AHY, mereka tidak keberatan, tapi jangan Mas AHY ditolak.”

“Bila ada opsi yang lebih baik, kenapa tidak. Lebih baik bukan berarti orangnya tapi lebih baik dalam artian jangkauan pemilihnya,” imbuh Anies.

Demokrat Jalin Komunikasi dengan Kubu Ganjar dan Prabowo

Partai Demokrat menjalin komunikasi politik dengan kubu Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo, setelah batal mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres di Pilpres 2024.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Agust Jovan Latuconsina, mengamini partai berlambang Mercy itu didekati baik dari koalisi partai PDIP maupun Gerindra.

Menurutnya, ini tidak terlepas dari komunikasi politik yang dilakukan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Alhamdulillah, kami juga tidak mau GR, tidak mau gede rasa, tapi Insya Allah dengan silaturahmi politik yang dilakukan Ketum kami sejak beliau menjadi ketua umum pada 2020.”

Berita Terkait

Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Sukabumi soroti lonjakan signifikan biaya Pilkada 2029
Kader senior Partai Golkar Kabupaten Sukabumi: Gaduh dan tidak kondusif, saya prihatin
Nasib Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi setelah Surat Instruksi DPP terbit hari ini
Polemik dana Wakaf Abadi Kota Sukabumi mereda, PDIP: Karena sarat muatan politik
Biodata dan profil Ono Surono: Politikus PDIP, teman yang kini berseberangan dengan KDM
Pencopotan Marwan Hamami dari Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi bisa batal
Soal boikot Paripurna DPRD, Dewek: Asep Japar Bupati Sukabumi terlemah sepanjang sejarah
Diultimatum 25 PK Golkar se-Kabupaten Sukabumi, ini jawaban tegas DPD Jabar

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 04:13 WIB

Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Sukabumi soroti lonjakan signifikan biaya Pilkada 2029

Jumat, 16 Mei 2025 - 08:32 WIB

Kader senior Partai Golkar Kabupaten Sukabumi: Gaduh dan tidak kondusif, saya prihatin

Kamis, 15 Mei 2025 - 21:11 WIB

Nasib Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi setelah Surat Instruksi DPP terbit hari ini

Senin, 12 Mei 2025 - 00:01 WIB

Polemik dana Wakaf Abadi Kota Sukabumi mereda, PDIP: Karena sarat muatan politik

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:18 WIB

Biodata dan profil Ono Surono: Politikus PDIP, teman yang kini berseberangan dengan KDM

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie. l Istimewa

Hukum

ProJo sewot Menkop Budi Arie disebut terima 50% fee judol

Senin, 19 Mei 2025 - 05:00 WIB

RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi - RSUD Sekarwangi

Khazanah

Sejarah singkat RSUD Sekarwangi Sukabumi, berdiri sejak 1932

Senin, 19 Mei 2025 - 00:59 WIB