30.7 C
Sukabumi
Senin, April 29, 2024

Itel RS4 dengan RAM 12 GB dan storage 256GB, layar lengkung dijual Rp1 jutaan

sukabumiheadline.com - Berita tentang Itel RS4 memicu...

Foto-foto Nike Ardilla dan Sinopsis Film Kembali Lagi Syuting di Palabuhanratu Sukabumi

sukabumiheadline.com l Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi...

Cek Harga Vivo V30 Pro, Mirip iPhone Versi Murah dengan Fitur Menarik

sukabumiheadline.com l Pemberitaan tentang kehadiran Vivo V30...

Biadab! Oknum Kepala Sekolah di Jampang Kulon Sukabumi Cabuli 10 Siswi

SukabumiBiadab! Oknum Kepala Sekolah di Jampang Kulon Sukabumi Cabuli 10 Siswi

sukabumiheadline.com l Polres Sukabumi ungkap kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah terhadap sepuluh siswi di salah satu SD di wilayah Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Rabu (21/02/2024).

Kanit PPA Polres Sukabumi Ipda Sidik Zaelani menyebutkan Kasus tersebut pertama kali dilaporkan pada tanggal 7 Februari 2024 lalu bahwa pelaku melakukan perbuatan cabulnya.

“Modus operandi tersangka, yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil berinisial EM (53), dilakukan dengan cara memeluk, mencium, dan meremas payudara dari masing-masing korban yang berusia antara 9 hingga 12 tahun,” ujar Ipda Sidik.

Ditempat yang sama Kasat Reskrim AKP Ali Jupri menjelaskan kepada awak media, barang bukti yang diamankan seperti surat visum et refertum.

“Keterangan saksi/korban, keterangan tersangka, dan pakaian korban yang menjadi bukti fisik dalam kasus ini,” tambah Kasat Reskrim AKP Ali.

Sementara menurut Kapolres Sukabumi Tony Prasetyo menegaskan, pihaknya akan memberikan keadilan bagi korban dan menindak tegas pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Kasus ini dijerat dengan Pasal 82 ayat (1), (2), (4) UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun, serta denda maksimal Rp. 5 miliar,” tegas AKBP Tony Prasetyo.

Tony juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan proaktif dalam melindungi anak-anak dari potensi kejahatan serupa di masa depan.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer