Bingung Pilih Usaha? Wanita Cisaat Sukabumi Buktikan Jajanan Jadul Omset Rp15 Juta per Bulan

- Redaksi

Rabu, 2 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kerupuk asoy dipasarkan Aidah. l Irfan

Kerupuk asoy dipasarkan Aidah. l Irfan

SUKABUMIHEADLINE.com l CISAAT – Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Begitu bunyi pepatah lama yang masih tetap relevan hingga saat ini. Jadi, jika Anda masih bingung, “Mau membuka usaha apa?” Mungkin pertanyaan tersebut harus diubah menjadi, “Mau mulai kapan?”

Karena wanita Sukabumi bernama Aidah membuktikan bahwa jajanan jadul masih menjanjikan fulus yang tidak sedikit. Selain sabar, kuncinya tentu saja konsisten dengan usaha yang di jalani.

Diketahui, Aidah melanjutkan usaha almarhum suaminya yang dirintis sejak tahun 2008 silam. Sejak suaminya meninggal, wanita berusia 50 tahun itu melanjutkan usaha suaminya berjualan kerupuk asoy dengan dibantu anak pertamanya, Irfan. Sementara, anak keduanya saat ini sudah bekerja.

“Saya melanjutkan usaha suami jualan kerupuk sejak tahun 2008. Enggak ada usaha yang lain,” kata warga Kampung/Desa Selajambe RT 16/06, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Lebih jauh, kepada sukabumiheadline.com ia menjelaskan, memasarkan kerupuknya tersebut ke Pasar Semi Modern Cisaat dan Pasar Pelita, Kota Sukabumi.

Hal itu dibenarkan Irfan, yang sehari-hari membantu ibunya memasarkan kerupuk yang populer sejak tahun 198- an sebagai teman menyantap asinan itu. “Iya ke dua pasar itu aja selama ini.”

Namun Irfan mengaku memiliki keinginan untuk mengembangkan usaha orangtuanya tersebut dengan memasarkan ke banyak lokasi pasar lainnya.

“Iya rencananya begitu karena saya dan adik saya juga dibesarkan dan disekolahkan orang tua dari hasil jualan kerupuk ini. Jadi saya yakin peluangnya masih besar,” kata Irfan.

Baca Juga :  Dua Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor di Simpenan Sukabumi

Omset Usaha Belasan Juta Rupiah

Irfan mengaku tidak tahu berapa modal awal orangtuanya dulu ketika memulai usaha berjualan kerupuk.

Namun, untuk penjualan, diakuinya bisa mencapai 25 kg hingga 50 kg per hari. “Gak tentu juga sih ya, tapi kalau kondisi ekonomi seperti sekarang, paling antara 25 sampai 30 kilogram per hari,” jelas Irfan.

Dari hasil penjualan sebanyak itu, diakui Irfan, bisa meraup omset antara Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per hari. Dengan asumsi omset sebesar itu, dalam sebulan Aidah bisa meraup omset Rp12 juta hingga Rp15 juta per bulan.

“Ya memang dari dulu jualan kerupuk aja, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menyekolahkan anak,” kata Aidah.

Berita Terkait

Kecamatan terbanyak minimarket di Kabupaten Sukabumi, 12 bangkrut
Sukses kembangkan klaster budidaya cabai di Sukabumi ala Iqbal Habibi
Ratusan Koperasi Desa Merah Putih didirikan di Sukabumi, ini sumber duitnya
Struktur Organisasi Koperasi Desa Merah Putih, warga Sukabumi wajib tahu
Intip besar kenaikan UMR Kabupaten Sukabumi 15 tahun terakhir, pernah cuma Rp671 ribu
Ternyata sebagian besar penghasilan warga Kota Sukabumi dihabiskan untuk ini
Bupati Sukabumi sebut 337 Koperasi Desa Merah Putih sudah terbentuk
Mobil Lexus milik Dedi Mulyadi nunggak pajak Rp42 juta

Berita Terkait

Selasa, 6 Mei 2025 - 00:53 WIB

Kecamatan terbanyak minimarket di Kabupaten Sukabumi, 12 bangkrut

Sabtu, 3 Mei 2025 - 00:07 WIB

Sukses kembangkan klaster budidaya cabai di Sukabumi ala Iqbal Habibi

Rabu, 30 April 2025 - 21:48 WIB

Ratusan Koperasi Desa Merah Putih didirikan di Sukabumi, ini sumber duitnya

Rabu, 30 April 2025 - 13:20 WIB

Struktur Organisasi Koperasi Desa Merah Putih, warga Sukabumi wajib tahu

Jumat, 25 April 2025 - 13:16 WIB

Intip besar kenaikan UMR Kabupaten Sukabumi 15 tahun terakhir, pernah cuma Rp671 ribu

Berita Terbaru