Dedi Mulyadi akan terbitkan pergub larangan alih fungsi lahan perkebunan dan pertanian

- Redaksi

Kamis, 13 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi - Istimewa

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi - Istimewa

sukabumiheadline.com – Geramnya Kang Dedi Mulyadi hingga tak kuasa menahan tangis saat menyaksikan kondisi alam yang rusak akibat alih fungsi lahan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Gubernur Jawa Barat itu mengungkapkan bahwa dirinya berencana mengeluarkan kebijakan berupa Peraturan Gubernur (Pergub) yang melarang alih fungsi lahan perkebunan, kehutanan, dan pertanian.

“Hari ini (Rabu) lagi dikonsultasikan dengan Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri), saya ngeluarin Peraturan Gubernur. Peraturan Gubernurnya adalah larangan alih fungsi lahan perkebunan, kehutanan, dan pertanian. Itu enggak boleh,” katanya, Rabu (12/3/2025).

Mantan Bupati Purwakarta dia periode itu menambahkan, dia juga sudah menghubungi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkait rencananya tersebut.

Menurut dia, Mendagri bakal mengkaji bersama mengenai Pergub itu, terutama memeriksa apakah bertabrakan dengan aturan lainnya.

“Nah, tadi saya sudah kontak Pak Mendagri. Pak Mendagri (bilang) nanti kita kaji bertentangan enggak dengan Undang-undang yang di atasnya,” kata Dedi.

Lebih lanjut, Dedi berharap agar Pergub itu disetujui oleh Mendagri dan menjadi salah satu payung hukum melindungi alam dari bahaya bencana akibat alih fungsi lahan.

Baca Juga :  Gubernur Jawa Barat ancam orang tua yang anaknya langgar aturan Jam Malam

“Ya mudah-mudahan saja direkomendir sehingga ini akan menghentikan seluruh alih fungsi di Jawa Barat,” ujarnya.

Seperti diketahui, kerusakan yang terjadi akibat pembangunan tanpa memperhatikan aspek lingkungan ini menjadi pemicu utama banjir berulang di wilayah tersebut.

Saat berada di Gunung Gede Pangrango pada Kamis, 7 Maret 2025, Dedi tampak terpukul melihat tanah yang terbelah hingga menyebabkan longsor. Dedi semakin terkejut ketika mengetahui adanya pembangunan ekowisata Eiger Adventure Land yang mencakup fasilitas jembatan gantung.

Sambil menunjuk ke arah pembangunan tersebut, Dedi Mulyadi dengan nada kecewa mengatakan, “Lah, itu sudah ada bangunan ya (jembatan gantung), itu yang paling melanggar. Lihat itu terbelah sampai longsor”.

Berita Terkait

TJT: GT Bocimi Seksi 2 titik krusial macet saat Libur Nataru
Bandara Internasional Jawa Barat bakal dijadikan khusus haji dan umrah Indonesia
Reaktivasi jalur KA Cipatat-Padalarang segera! Sukabumi-Bandung bebas macet
Belajar dari Sukabumi, Dedi Mulyadi kirim SE Larangan Tebang Pohon ke bupati dan wali kota
Arkeolog: Gunung Padang dibangun 6.000 SM, ditemukan artefak perunggu dan tembikar
Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur dilayani Kereta Wisata Jaka Lalana mulai 14 Desember
Dedi Mulyadi kaji ulang Hari Jadi Jawa Barat, mengacu penobatan Prabu Siliwangi
Penampakan sebelum dan sesudah gerbang Gedung Sate senilai Rp3,9 M

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 04:15 WIB

TJT: GT Bocimi Seksi 2 titik krusial macet saat Libur Nataru

Rabu, 10 Desember 2025 - 08:00 WIB

Bandara Internasional Jawa Barat bakal dijadikan khusus haji dan umrah Indonesia

Rabu, 10 Desember 2025 - 03:39 WIB

Reaktivasi jalur KA Cipatat-Padalarang segera! Sukabumi-Bandung bebas macet

Rabu, 3 Desember 2025 - 17:21 WIB

Belajar dari Sukabumi, Dedi Mulyadi kirim SE Larangan Tebang Pohon ke bupati dan wali kota

Senin, 1 Desember 2025 - 08:00 WIB

Arkeolog: Gunung Padang dibangun 6.000 SM, ditemukan artefak perunggu dan tembikar

Berita Terbaru

Unjuk rasa menolak pemukiman Israel di Tepi Barat. l Istimewa

Internasional

Pemukim Yahudi di Tepi Barat bertambah signifikan, PBB murka

Senin, 15 Des 2025 - 01:04 WIB

Ilustrasi pemeluk Konghucu - sukabumiheadline.com

Khazanah

5 fakta Konghucu dan jumlah pemeluknya di Sukabumi

Minggu, 14 Des 2025 - 17:01 WIB