Doyan ngebut dan ongkos semaunya, ini pengakuan sopir Colt Bogor-Sukabumi

- Redaksi

Kamis, 9 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Doyan ngebut dan ongkos semaunya, ini pengakuan sopir Colt Bogor-Sukabumi - sukabumiheadline.com

Doyan ngebut dan ongkos semaunya, ini pengakuan sopir Colt Bogor-Sukabumi - sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com – Doyan ngebut dan ongkos naik semaunya, begitu kesan warga yang pernah naik angkutan Colt Mitshubishi L300, trayek Bogor-Sukabumi, Jawa Barat.

Meskipun banyak dikeluhkan para penumpang, namun banyak di antaranya yang merindukan keberadaan angkutan berjuluk “mobil setan” tersebut, terutama bagi mereka yang membutuhkan kecepatan untuk sampai di lokasi tujuan.

Di sisi lain, keluhan juga kerap dilontarkan karena sopir Colt Bogoran ini kerap menaikkan tarif semaunya, terlebih pada akhir pekan. Mereka kerap mematok tarif Rp50 ribu jauh dekat, tanpa pandang bulu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lantas, benarkah para sopir Colt Bogoran ini telah berbuat semena-mena terhadap penumpangnya?

Salah seorang sopir Colt Bogoran, Soni Suhendi, tidak menampik kondisi tersebut kerap terjadi. Dia juga mengaku sering mendapatkan pertanyaan dan keluhan dari para penumpang.

“Iya. Banyak sih. Soni juga sering mendengar keluhan begitu, tapi alhamdulillah kalau Soni gak pernah dan gak suka menaikkan tarif sembaranga,” kata pria 55 tahun itu kepada sukabumiheadline.com, Kamis (9/10/2025).

Baca Juga :  Cek tampak depan dan harga Mitsubishi L300 Minibus 2025, beda jauh sama Colt Sukabumi-Bogor

Menurutnya, biasanya sopir yang suka menaikkan tarif sesuka hati adalah sopir-sopir baru, atau sopir-sopir muda yang narik untuk nyelang (sopir tembak).

“Biasanya yang begitu, itu sopir tembak atau sopir anak muda. Kalau di Soni, kalau sampai ketahuan sama bos, kita naikkan tarif semaunya, itu bisa dimarahin,” kata warga Desa/Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi itu.

“Pokoknya, kalau di Soni, di grup Commando, itu gak boleh,” tegas dia.

“Bahkan kalau ngebut, di bos saya, itu juga gak boleh sampai merugikan pengendara lain,” jelas dia.

Di sisi lain, ia mengaku tidak bisa melarang sopir lainnya menaikkan tarif semaunya. Namun, jika pun itu adalah teman, ia mengaku hanya bisa mengingatkan karena hal itu bisa merugikan sopir lainnya.

Baca Juga :  Jembatan Pamuruyan Sukabumi Amblas, 5 Kelompok Masyarakat Ini Paling Dirugikan

Terkait julukan “mobil setan”, Soni mengaku tidak mempersoalkan, karena meskipun dikenal doyan ngebut, tapi menurutnya, semua sopir selalu fokus saat mengendarai mobil.

“Ya sekarang kan persaingan juga ketat. Apapun julukannya, tapi kita berusaha tetap eksis. Apalagi sekarang banyak sewa (penumpang) memilih menggunakan travel gelap kan,” kata Soni.

“Jujur sih, kalau teman, ya kita ingatkan, karena jangan sampai penumpang kapok. Kalau penumpang kan gak kenal satu persatu, yang ada kita dianggap semuanya sama aja,” sesal dia.

Soni mengaku saat ini tidak hafal berapa jumlah unit angkutan Colt Bogoran. Namun, ia mengaku jika jumlahnya menurun drastis ketimbang tahun 1990an.

“Kalau jumlah total sekarang gak tahu ya. Tapi memang gak sebanyak dulu. Jujur aja, sekarang kita juga merasakan susahnya cari sewa,” jelas Soni.

“Kasarnya, sekarang sudah gak terlalu menjanjikan. Gak bisa jadi andalan lagi, makanya banyak yang berhenti jadi sopir Colt Bogoran,” pungkasnya.

Berita Terkait

Menteri UMKM sayangkan pedagang lokal lebih pilih jual barang China
Alasan resign dan 15 ide bisnis buat yang bosan jadi karyawan + 4 tips sukses
Dony Oskaria: KRL nyambung hingga Sukabumi
11 ide bisnis untuk ibu rumah tangga yang cuan, dari warung pagi hingga voice over
Dibuka pendaftaran PPPK BGN 2025 Tahap 2, cek syarat daftar online di sini
Syarat dan daftar mitra BGN untuk Program MBG di sini, warga Sukabumi minat?
Perlindungan Merek penting bagi UMKM Sukabumi agar tidak dibajak, cara dan daftar di sini
UMKM Sukabumi, ini 18 ide usaha daur ulang sampah bakal tren di 2026

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 04:00 WIB

Menteri UMKM sayangkan pedagang lokal lebih pilih jual barang China

Rabu, 10 Desember 2025 - 01:20 WIB

Alasan resign dan 15 ide bisnis buat yang bosan jadi karyawan + 4 tips sukses

Selasa, 9 Desember 2025 - 15:10 WIB

Dony Oskaria: KRL nyambung hingga Sukabumi

Selasa, 9 Desember 2025 - 04:00 WIB

11 ide bisnis untuk ibu rumah tangga yang cuan, dari warung pagi hingga voice over

Senin, 8 Desember 2025 - 23:41 WIB

Dibuka pendaftaran PPPK BGN 2025 Tahap 2, cek syarat daftar online di sini

Berita Terbaru

Kemacetan lalu lintas di Exit Toll Bocimi Seksi 2 Parungkuda - Istimewa

Jawa Barat

TJT: GT Bocimi Seksi 2 titik krusial macet saat Libur Nataru

Jumat, 12 Des 2025 - 04:15 WIB