22.2 C
Sukabumi
Kamis, April 25, 2024

Suzuki SUI 125 Meluncur, Spesifikasi Vespa Banget Harga Terjangkau

sukabumiheadline.com l Skutik modern Suzuki Vespa SUI...

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Dengan DNA 250 CC, Kawasaki Ninja Matic 160 Bakal Obrak Abrik Dominasi NMax dan PCX

sukabumiheadline.com l Pasar otomotif Indonesia kembali dihebohkan...

Ferdy Sambo: Saya Teraniaya, Dihina, Dizalimi

NasionalFerdy Sambo: Saya Teraniaya, Dihina, Dizalimi

SUKABUMIHEADLINE.com l Pengakuan palsu yang disampaikan Irjen Pol. Ferdy Sambo kepada kompolnas untuk mendukung skenario drama adu tembak Brigadir J dan Bharada E di rumah dinasnya, akhirnya terbongkar.

Kekinian, disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam podcast Deddy Corbuzier menegaskan bahwa Ferdy Sambo merekayasa skenario pembunuhan terhadap Brigadir J.

Dalam video podcast Close the Door yang diunggah kanal Youtube Deddy Corbuzier pada Jumat (12/8/2022) lalu, Mahfud MD blak-blakan menceritakan skenario Ferdy Sambo.

“Ibarat bisul sudah keluar, ini tinggal selanjutnya saja, kalau teknis hukumnya saya kira tidak masalah karena sudah diumumkan tersangka, dan ketika jenderal sudah jadi tersangka tidak main-main, buktinya juga sudah kuat,” ujar Mahfud MD.

Pada awal skenario, Sambo berusaha membuat jebakan psikologis dengan mengundang Kompolnas ke kantornya.

“Yang kemarin kita berdebar-debar kan soal tembak-menembak ya, itu bukan main tuh pra-kondisinya sebelum skenario itu dimunculkan. Tidak banyak yang tahu misalnya bahwa sudah ada jebakan psikologis kepada orang-orang tertentu untuk mendukung bahwa itu tembak menembak, siapa itu? Satu Kompolnas,” jelas Mahfud MD.

Mahfud menambahkan, Kompolnas diundang Sambo hanya untuk mendengarkan dia menangis.

“Kompolnas itu dipanggil oleh Pak Sambo, diundang ke kantornya. Hanya untuk nangis di depan kompolnas. (sambil menangis) ‘saya teraniaya, kalau saya sendiri ada di situ, saya tembak habis dia’,” ungkap Mahfud MD.

“Apa yang terjadi? ‘Saya dihina saya dizalimi’ sambil nangis-nangis gitu aja,” lanjutnya.

Mahfud MD menjelaskan bagaimana Ferdy Sambo mengelabui pengkondisian psikologis seolah-olah dirinya dizalimi dan istrinya dilecehkan, dia kembali memanggil Kompolnas hanya untuk melakukan hal sama.

“Yang dari Kompolnas Mbak Poengky pulang, gak ngerti apa-apa terus Kompolnas kembali dipanggil, nangis-nangis lagi ceritanya sama,” kata Mahfud menirukan Sambo.

Mahfud MD memberikan komentar soal skenario Irjen Ferdy Sambo yang dinilai sebagai jebakan psikologis. Pasalnya, jarang seorang jenderal nangis-nangis mengaku teraniaya, sehingga membuat banyak pihak percaya.

“Yang tidak terpaksa tapi percaya itu yang dipanggil hari pertama, jadi perspektifnya ketika memeriksa (percaya) dizalimi karena ketemu orang nangis, kan gak pernah ada jenderal nangis, nah ini jenderal nangis kan beneran,” pungkasnya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer