sukabumiheadline.com l Jika saat ini Sukabumi, Jawa Barat, memiliki atlet-atlet berprestasi di berbagai cabang olah raga, tentunya sangat membanggakan karena telah mengharumkan nama daerah.
Saat ini, kita mengenal ada Aulia Suci Nurfadillah di cabor bola voli, Eriyanto (sepak bola), dan di cabor bulutangkis ada Pramudya Kusumawardana dan Berry Anggriawan, serta banyak lagi.
Baca Juga: Biodata dan Prestasi Pramudya Kusumawardana, Atlet asal Sukabumi Terfavorit se-Asia Tenggara
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun jauh sebelum mereka menorehkan prestasi, ada sosok Herman Suradiradja yang juga mengharumkan nama daerah dan negara di kancah olah raga catur level dunia dengan gelar yang disandangnya, Grandmaster.
Untuk menyandang gelar paling bergengsi dalam olah raga catur tersebut, seorang atlet catur harus melewati rangkaian persyaratan yang telah ditetapkan oleh FIDE.
Itu sebabnya Indonesia baru berhasil mewujudkan mimpi delapan pecatur terbaiknya masuk dalam jajaran penyandang gelar Grandmaster dalam cabang olahraga catur sejak Indonesia merdeka tahun 1945 sampai dengan saat ini.
Delapan pecatur terbaik Indonesia yang telah melewati rangkaian persyaratan yang telah ditetapkan oleh FIDE tersebut adalah GM Herman Suradiradja, GM Utut Adianto, GM Ardiansyah, GM Edhi Handoko, GM Ruben Gunawan, GM Cerdas Barus, GM Susanto Megaranto, dan GM Novendra Priasmoro.
Baca Juga: Profil Berry Anggriawan, Mencatat Prestasi Atlet Bulutangkis Nasional asal Sukabumi
Karier Herman Suradiradja
Tidak peduli berapa banyak pemain yang dia kalahkan, seberapa jauh elo ratingnya turun, sang Grandmaster tetaplah melekat dengan gelar bergengsi tersebut.
Sosok Herman Suradiradja lahir di Sukabumi pada 14 Oktober 1947. Ia merupakan pecatur andalan Indonesia yang pertama kali meraih gelar Grand Master.
Baca Juga: Profil Berry Anggriawan, Mencatat Prestasi Atlet Bulutangkis Nasional asal Sukabumi
Herman sendiri bukanlah sosok sembarangan, ia merupakan putra ketujuh dari Raden Sudarma Suradiradja, salah seorang tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia asal Tatar Pasundan.
Untuk level Nasional, Ia berkali-kali mengikuti Kejuaraan Nasional Catur dan memenangkan turnamen tersebut pada tahun 1975. Kejuaraan di level internasional yang pernah dimenangkannya antara lain juara dua di Lublin (1976), juara di Primorsko (1977) dan juara di Plovdiv (1978).
Norma Master Internasional pertamanya (IMR) diraih oleh Herman Suradiradja di Singapura, kemudian ia melengkapi gelar internasioanlnya (IM) di Lublin, Polandia pada tahun 1976. Herman Suradiradja hanya butuh waktu dua tahun untuk memperoleh gelar internasional tertinggi untuk pecatur (GM).
Sayang sekali setelah mendapatkan gelarnya Suradiradja tidak mampu menunjukkan kelasnya sebagai seorang GM dengan performa yang memadai. Ratingnya yang rendah juga tidak membantu.
Baca Juga: Mengenal Lely Koentratih, Wanita Sukabumi yang Jadi Sniper Putri Pertama di Asia
Selain bermain catur Herman pernah bekerja di Dinas Pendapat Daerah (Dispenda) DKI Jakarta.
Herman wafat pada 6 Juni 2016 dalam usia 66 tahun.