sukabumiheadline.com l CIDOLOG – Sebuah video yang menunjukkan tindakan kekerasan terhadap anak beredar di aplikasi perpesanan grup WhatsApp.
Terdengar suara dalam video, seorang pria tengah memarahi kedua anaknya yang tengah tiduran di kasur. Diduga anak berbaju warna oranye menangis minta uang untuk jajan. Namun, pria tersebut mengaku tidak memiliki uang, sementara istrinya, RK, tengah bekerja di Arab tidak mau kirim uang untuk anak-anaknya.
“Pan nyaho meren sia teh, kamari indung sia dipenta oge teu mere, alesan itu ieu lah (kan kamu tahu, kemarin ibu kamu dimintai uang juga tidak ngasih dengan alasan segala macam-red),” bunyi suara dalam video.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Sesaat kemudian, anak berbaju warna oranye sudah berada di atas lantai bilik bambu sambil menangis. Karena tak kunjung tangisnya berhenti, pria tersebut kemudian menendang anak berbaju oranye hingga terjengkang ke lantai bilik.
Sementara video kedua, berupa video TikTok yang diunggah akun @useramelqueen. Dalam video kedua menampilkan foto seorang wanita, pria berbaju biru dan seorang anak yang tengah tergeletak di lantai bilik sebuah rumah panggung.
Dalam video kedua, diberi keterangan “Gara gara ekonomi anak jadi korban, ibunya asyik2 di Arab tiktokan, anak jadi korban.”
Informasi dihimpun menyebutkan bahwa pelaku berinisial ER yang merupakan ayah dari dua anak itu melakukan aksinya di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kabar juga menyebut bahwa pelaku merupakan warga Kecamatan Cidolog tersebut tinggal di Sagaranten.
Namun, hal itu dibantah oleh Ketua Karang Taruna Kecamatan Sagaranten, Andi Lala. Menurutnya, peristiwa penganiayaan terhadap anak tersebut terjadi di wilayah Cidolog.
“Bukan di Sagaranten, tapi di Cidolog,” kata Andi kepada sukabumiheadline.com, Ahad (27/8/2023).
Berita Terkait: Bukan Kesal Istri Rajin TikTok-an, Ini Alasan Bapak Aniaya Anak di Cidolog Sukabumi
Dari penelusuran redaksi, peristiwa penganiayaan anak tersebut terjadi di Kampung Gunung Buleud RT 0014/005, Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi.
Sementara, Ketua Karang Taruna Kecamatan Cidolog, Sunandar membenarkan peristiwa tersebut.
“Betul, tapi kejadiannya sudah lama. Baru ramai setelah di-upload ke media sosial karena ada masalah keluarga,” jelas Sunandar.
Sementara, RK sendiri saat dikonfirmasi melalui akun media sosial Facebook miliknya, hingga kini belum memberikan respons.