Ini bilang kerok bencana banjir dan longsor di Sukabumi menurut PVMBG

- Redaksi

Sabtu, 14 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rumah ambruk akibat bencana longsor di Cidadap Sukabumi - Ijan

Rumah ambruk akibat bencana longsor di Cidadap Sukabumi - Ijan

sukabumiheadline.com – Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) telah menerjunkan empat tim di dua wilayah yang terdampak bencana longsor, banjir dan pergerakan tanah di Jawa Barat.

PVMBG juga telah memberikan analisis terkait bencana di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur yang terjadi 3 dan 4 Desember 2024 lalu. Hal itu diungkapkan Kepala PVMBG, Hadi Wijaya.

Menurut Hadi, PVMBG telah menerjunkan empat tim yang terbagi menjadi dua tim di Sukabumi dan dua tim di Cianjur untuk melihat kondisi terkini pergerakan tanah termasuk bencana longsor yang semakin meluas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita lihat di peta bahwa awalnya berwarna merah itu hanya kisaran 20 persen ternyata sudah berkembang 70 persen lebih berwarna merah,” ujar Hadi, Jumat (13/12/2024).

Kondisi tersebut, Hadi mengatakan terjadi karena faktor utama yaitu curah hujan yang semakin tinggi. Untuk itu, PVMBG telah membuat peta zona kerentanan pergerakan tanah dengan warna merah yang dominan.

Jalan dan jembatan rusak akibat bencana pergerakan tanah di Sukabumi - Istimewa
Jalan dan jembatan rusak akibat bencana pergerakan tanah di Sukabumi – Istimewa

Ditambahkan Hadi, tim PVMBG telah membawa drone untuk melihat kondisi seluruh wilayah lebih luas. Selanjutnya laporan harian akan disampaikan kepada pihak terkait.

Hadi menyebut faktor utama pergerakan tanah terjadi signifikan karena curah hujan. Selain itu, kondisi bebatuan yang membuat pergerakan tanah menjadi inten.

Di sisi lain, kata Hadi, perubahan tata ruang dan lahan menjadi biang kerok yang memengaruhi pergerakan tanah. Namun, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan di lapangan yang dilakukan tim.

“Faktor utamanya memang curah hujan dan itu kan menjadi faktor utama dari proses pergerakan tangan,” kata dia.

Dengan kondisi itu, ia mengimbau pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur untuk menindaklanjuti rekomendasi yang telah dibuat PVMBG. Salah satu rekomendasi yang disarankan yaitu masyarakat berhati-hati saat berkumpul di wilayah bencana.

“Gerakan tanah dan longsor itu akan terus berjalan seiring dengan curah hujan yang masih terus menerus,” kata dia.

Berita Terkait

Harapan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi di HUT ke-79 Bhayangkara
Identitas wisatawan Bogor tewas di Pantai Sunset Sukabumi
Rusak jalan Kabupaten ruas Parungkuda – Pakuwon Sukabumi, warga: Butuh di-skincare
Tersangka korupsi truk sampah, 2 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan Kejari
Pria asal Sukabumi maling HP di gerbang Pendopo Bupati, diringkus polisi
Innalillahi, ortu lengah balita 3 tahun tewas dalam sumur di Nagrak Sukabumi
Brak! Elf trayek Sukabumi – Surade tabrak pohon di Lengkong, 6 penumpang luka
Anies dan Aksi Bersama bangun jembatan gantung di Sukabumi

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 16:30 WIB

Harapan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi di HUT ke-79 Bhayangkara

Senin, 30 Juni 2025 - 04:36 WIB

Identitas wisatawan Bogor tewas di Pantai Sunset Sukabumi

Minggu, 29 Juni 2025 - 03:18 WIB

Rusak jalan Kabupaten ruas Parungkuda – Pakuwon Sukabumi, warga: Butuh di-skincare

Kamis, 26 Juni 2025 - 18:00 WIB

Tersangka korupsi truk sampah, 2 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan Kejari

Kamis, 26 Juni 2025 - 01:02 WIB

Pria asal Sukabumi maling HP di gerbang Pendopo Bupati, diringkus polisi

Berita Terbaru

Legislatif

Harapan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi di HUT ke-79 Bhayangkara

Selasa, 1 Jul 2025 - 16:30 WIB

Identitas wisatawan Bogor tewas di Pantai Sunset Sukabumi - SAR

Peristiwa

Identitas wisatawan Bogor tewas di Pantai Sunset Sukabumi

Senin, 30 Jun 2025 - 04:36 WIB