Iran akan lanjutkan perang dengan Israel

- Redaksi

Minggu, 20 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Demonstrasi pro pemerintah Iran - Antara Foto

Demonstrasi pro pemerintah Iran - Antara Foto

sukabumiheadline.com – Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah para petinggi militer Iran menyatakan bahwa pasukan mereka siap sepenuhnya untuk melanjutkan perang melawan Israel kapan saja.

Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, gencatan senjata sementara yang dimediasi Amerika Serikat telah menghentikan konflik selama 12 hari terakhir, Teheran menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mundur atau menunjukkan belas kasihan jika diserang kembali.

Namun, peringatan keras tersebut disampaikan di tengah ketidakpastian masa depan diplomasi nuklir dan meningkatnya retorika militer dari berbagai pihak yang terlibat, termasuk Amerika Serikat dan Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Mohammad Pakpour, menyatakan bahwa militer Iran telah bersiaga penuh untuk kembali berperang. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan dengan Kepala Staf Angkatan Darat Iran, Mayor Jenderal Amir Hatami.

“Pasukan kami sepenuhnya siap untuk melanjutkan pertempuran dari titik di mana konflik terakhir berhenti. Para agresor tidak akan diberi ampun,” tegas Pakpour, seraya memuji kesatuan dan tekad rakyat Iran, dikutip dari Newsweek, Ahad (20/7/2025).

Baca Juga :  Semua Siswa Dibunuh Bom Fosfor Putih Israel, Tahun Ajaran 2023/2024 di Gaza Diakhiri Lebih Cepat

Ia menambahkan bahwa Iran hanya akan menggunakan kekuatan penuh jika perang benar-benar tak terelakkan.

Pernyataan ini mempertegas posisi Iran yang tetap waspada dan menolak merendahkan kesiapsiagaan militernya di tengah ancaman berkelanjutan dari Israel dan sekutunya.

Dari pihak lain, Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, menegaskan bahwa kampanye militer terhadap Iran masih berlangsung.

“Kampanye terhadap Iran belum berakhir. Kita memasuki fase baru,” kata Zamir, memperlihatkan bahwa meskipun gencatan senjata diberlakukan, Israel masih memandang ancaman dari Iran sebagai sesuatu yang aktif dan berkelanjutan.

Sementara itu, di tengah ketegangan militer, muncul pula perdebatan mengenai dampak serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran. Pemerintahan Presiden Donald Trump sebelumnya mengklaim bahwa serangan tersebut berhasil “menghancurkan total” situs nuklir Iran bulan lalu.

Namun, menurut laporan NBC News yang mengutip lima pejabat AS saat ini dan mantan pejabat, hanya fasilitas pengayaan uranium di Fordow yang mengalami kerusakan signifikan. Sementara dua fasilitas penting lainnya, yaitu Isfahan dan Natanz, hanya mengalami gangguan sementara dan diperkirakan dapat kembali beroperasi dalam beberapa bulan ke depan.

Baca Juga :  Biadab, Israel Hancurkan Masjid Rasul Allah di Hebron

Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Pentagon Sean Parnell membalas keras di platform X.

“Salah. Kredibilitas media palsu sama seperti kondisi fasilitas nuklir Iran saat ini: hancur, terkubur, dan butuh bertahun-tahun untuk pulih.”

Sementara itu, dalam konteks diplomasi nuklir, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa Teheran hanya akan kembali ke meja perundingan jika syarat-syaratnya dianggap adil dan seimbang. Pernyataan ini muncul setelah panggilan diplomatik antara Iran dan perwakilan Eropa, termasuk Prancis, Inggris, Jerman, dan pejabat tinggi Uni Eropa.

“Adalah AS yang menarik diri dari kesepakatan yang dinegosiasikan selama dua tahun pada 2015, bukan Iran,” tegas Araghchi di akun X miliknya. “Dan AS pula yang meninggalkan meja perundingan pada Juni tahun ini dan memilih opsi militer.”

Iran menolak tenggat waktu baru dari Barat yang menekan agar kesepakatan tercapai sebelum akhir Agustus, dan menegaskan bahwa beban atas mandeknya diplomasi berada di pundak Washington, bukan Teheran.

Berita Terkait

Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina
Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB
Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi
Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi
Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand
Kasus ijazah palsu, Wali Kota Shizuoka Jepang Maki Takubo mundur
Kapal kargo milik perusahaan Inggris malah dibom Israel
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 22:08 WIB

Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Kamis, 31 Juli 2025 - 02:23 WIB

Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:00 WIB

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Minggu, 27 Juli 2025 - 00:55 WIB

Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:43 WIB

Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi

Berita Terbaru