23 C
Sukabumi
Kamis, April 25, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Jalan-jalan Irit ala Komunitas Backpacker Sukabumi

KomunitasJalan-jalan Irit ala Komunitas Backpacker Sukabumi

sukabumiheadline.com l Backpacker lazim diartikan untuk seseorang yang melakukan perjalanan jauh dari satu kota ke kota lain, atau dari kota di satu negara ke kota di negara lain dengan biaya yang seirit dan seminim mungkin.

Umumnya, barang bawaan seorang backpacker berupa daypack yang digendong di punggung. Perjalanan dilakukan menggunakan berbagai moda transportasi, seperti pesawat udara, kereta, atau pun bus, bahkan hingga sepeda motor.

Semua rencana baik sebelum keberangkatan, selama perjalanan, hingga tiba ditempat tujuan, disusun terlebih dahulu. Selama menyusun rencana, juga dilakukan semacam survey sederhana dengan cara kontak teman hingga berselancar di dunia maya.

Di Sukabumi ada komunitas Backpacker Sukabumi yang didirikan pada 12 April 2012, dan hanya beranggotakan lima orang saja.

Menurut Heru Wahyudi, komunitas Backpacker Sukabumi dibentuk berawal dari iseng hingga kemudian dikelola menjadi lebih serius.

Heru mengatakan, tujuan dibentuk komunitas tersebut, yakni untuk menggali lagi lebih dalam tentang Sukabumi. ”Mulai dari tempat lokasi, kultur masyarakat, kuliner khas, urban legend, serta untuk mengenalkan Sukabumi sebagai destinasi yang layak dikunjungi,” jelasnya.

Informasi dihimpun sukabumiheadline.com, Backpacker Sukabumi, antara lain pernah mengadakan Kopi Darat Nasional (Kopnas atau Kopdar Nasional) yang digelar di Situgunung pada 16-17 April 2016 lalj. Ketika itu berkumpul para backpacker se-Indonesia.

“Kita menunjukan kepada semua yang datang bahwa Sukabumi sangat layak untuk dikunjungi dan disinggahi,” kata Heru dikutip dari komunita.id, Ahad (6/3/2022).

Lebih jauh, Heru bercerita tentang pengalaman paling berkesan, yakni saat mengunjungi Pulau Papua. Hebatnya, ia bisa mencapai Pulau Cendrawasih tersebut, hanya bermodalkan uang sebesar Rp100 ribu saja. Selain melakukan petualangan, komunitas ini setiap malam Ahad selalu mengadakan kumpulan di base camp-nya yang terletak di Jalan Ciraden no. 166, atau di belakang Alun-alun Kecamatan Cisaat.

“Biasanya kita ngebahas tentang rencana nge-trip ke mana, atau sharing cerita perjalanan salah satu di antara anggota komunitas yang baru melakukan perjalanan ke luar kota atau luar negeri,” kata Heru.

Selain itu, khusus pada Bulan Ramadhan, komunitasnya rajin mengadakan kegiatan sosial. “Kita suka mengadakan bakti sosial kalau Bulan Puasa. Sekarang kita sudah merencanakan untuk mengadakan bakti sosial, dan sahur on the road,” pungkasnya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer