sukabumiheadline.com – Simulasi tanggap darurat bencana Yanng dilaksanakan pada Rabu (25/8/2024) lalu, merupakan rangkaian program ketangguhan bencana.
Selain itu, juga digagas program ketangguhan bencana berbasis internet, di mana untuk Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ada di Desa Sukamaju Kecamatan Nyalindung dan Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung.
“Program hampir berjalan setahun dan sudah membangun infrastruktur jaringan internet berbasis komunitas di dua desa,” tutur Field Director Atma Connect, Alfan Kasdar.
“Jaringan internet di wilayah yang blank spot ini sangat dibutuhkan dalam upaya mendukung proses manajemen bencana,” sambung dia.
Menurut Alfan dalam konteks program ketangguhan bencana, jaringan internet sangat penting. Karena bila terjadi bencana di antaranya diikuti juga dengan kesulitan berkomunikasi.
Sehingga infrastruktur jaringan internet yang disediakan dan dibangun di desa menjadi penting dan sangat berarti dalam situasi bencana.
“Di antaranya dapat mengundang pihak lain dalam upaya proses penyelamatan dan evakuasi sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa,” kata Alfan.
Berita Terkait: Diguncang gempa dan longsor, warga Nyalindung Sukabumi berhamburan keluar rumah
Di lapangan, lanjut Alfan, program tersebut sudah ikut membantu dalam membentuk Sibat yang beranggotakan masyarakat desa setempat. Sehingga ke depannya para anggota Sibat akan menjadi pemandu di masyarakat ketika terjadi bencana.
“Sepanjang program ini berlangsung, anggota Sibat telah dilatih dan didampingi untuk memahami emergency aid, manajemen posko bencana,” kata dia.
Para anggota Sibat juga sudah dibekali materi jurnalistik warga sehingga dapat melaporkan atau menulis berita kebencanaan. Semua hasil tulisan para anggota Sibat disalurkan melalui platform citizen journalism yaitu atmago.com.
Selaini itu, tim Atma Connect juga sudah menyediakan satu platform secara online yaitu disasters hub di atmago.com/bencana yang bisa diakses seluruh warga. Dalam disaster hub berisi pengetahuan tentang kebencanaan, standar operasional terkait kebencanaan yang diterbitkan pemerintah.
“Warga juga bisa mengakses informasi situasi kondisi kebencanaan yang real time,” imbuh Alfan.
Sementara itu, Kepala Desa Sukamaju, Aas Suganda mengucapkan banyak terimakasih kepada PMI Kabupaten Sukabumi dan Atma Connect yang telah menjadikan wilayahnya sebagai lokus atau pilot project program ini.
Diakuinya wilayah Desa Sukamaju ini memang bisa dikategorikan dengan potensi risiko bencananya tinggi dan belum tersentuh atau ter-cover sinyal komunikasi (blank spot)
“Melalui kegiatan simulasi bencana ini, kami jadi mengetahui alur komunikasi dan koordinasi yang harus dilakukan pada saat terjadi tanggap darurat bencana, walaupun kami semua berharap tidak terjadi bencana,” tambah Aas.