Kasus Pedofilia di Gereja Prancis, Paus Sebut Sebagai Malapetaka

- Redaksi

Jumat, 8 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Paus Fransiscus I Istmewa

Paus Fransiscus I Istmewa

SUKABUMIHEADLINES.com I VATIKAN – Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, bersedih menanggapi laporan mengenai hasil penyelidikan pelecehan seksual di Gereja Katolik Prancis.

Tanggapan Paus tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan vatikan, seperti dilansir dari Reuters pada Rabu 6 Oktober 2021.

Pernyataan itu juga menyebutkan Paus berharap gereja Prancis dapat menjalani penebusan terkait penyelidikan tersebut.

Paus Fransiskus menyatakan, krisis pelecehan seksual dalam gereja katolik sebagai malapetaka besar di dunia. Sejak terpilih tahun 2013, Paus Fransiskus telah mengambil serangkaian langkah untuk menghentikan pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh pemuka gereja Katolik.

Baca Juga :  Dilarang berpuasa, Mahamadou Diawara tinggalkan Timnas Prancis

Komisi Independen merilis data di mana para pendeta Prancis telah melakukan pelecehan seksual terhadap lebih dari 200.000 anak selama 70 tahun terakhir.

Hasil penelitian tersebut mengungkap jika Gereja Katolik sudah terlalu lama menutup mata atas fenomena ini. Para peneliti yang menyusun laporan itu juga mendesak adanya pembaruan.

Pengungkapan data terbaru di Prancis ini mengguncang Gereja Katolik Roma, setelah serangkaian skandal pelecehan seksual di seluruh dunia, yang sering melibatkan anak-anak.

Berita Terkait

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak
Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!
Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan
Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat
Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 01:36 WIB

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Rabu, 10 September 2025 - 22:11 WIB

Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Minggu, 10 Agustus 2025 - 02:52 WIB

Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus

Berita Terbaru