27.9 C
Sukabumi
Kamis, April 18, 2024

Muak sebab 15 tahun tak diperbaiki, begini cara warga Sukabumi protes jalan rusak

sukabumiheadline.com - Kondisi jalan rusak tidak hanya...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Xiaomi 14 dipasarkan di Indonesia, kamera LEICA 50MP, ini harga dan keunggulannya

sukabumiheadline.com - Xiaomi Indonesia telah mengonfirmasi kehadiran...

Kecanduan Judi Online, TKW Indonesia Curi Uang dan Bunuh Majikan di Australia

InternasionalKecanduan Judi Online, TKW Indonesia Curi Uang dan Bunuh Majikan di Australia

SUKABUMIHEADLINE.com l Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia bernama Hanny Papanicolaou, divonis 22 tahun penjara oleh pengadilan di Australia pada Jumat 27 Mei 2022 lalu.

Perempuan berparas cantik tersebut dinyatakan bersalah atas kematian majikannya, Marjorie Wels yang sudah berusia 92 tahun.

Pengadilan mengungkap kronologi ketika terdakwa memasuki rumah korban di Ashbury pada 2 Januari 2019 dengan niat mencuri uang dari sang majikannya itu.

Namun, aksi Hanny dipergoki oleh Marjorie Welsh. Kalap, ibu dua anak itu kemudian memukuli majikannya dengan tongkat sebelum menikamnya beberapa kali dengan pisau dapur.

Welsh sempat menekan tombol alarm di lehernya yang terhubung ke bantuan medis. Namun malang, nyawa korban tak tertolong akibat luka yang dialaminya. Welsh pun meninggal dunia di rumah sakit, setelah dirawat selama enam pekan.

Dalam sidang, hakim Robertson Wright mengatakan, penyesalan yang tulus dari terdakwa dan prospeknya yang baik untuk rehabilitasi berarti hukuman maksimum seumur hidup di penjara tidak tepat.

“Pelaku harus bertanggung jawab atas tindakannya,” kata Wright, dikutip dari ABC.net.au.

Namun, hakim mempertimbangkan tujuan rehabilitasi dan mendukung periode pembebasan bersyarat yang lebih lama.

Tim pembela terdakwa berpendapat bahwa wanita berusia 38 tahun itu tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas tindakannya, menyoroti saran dari psikolog bahwa dia menderita Gangguan Depresi Mayor menjelang serangan itu.

Ibu dua anak ini memiliki kecanduan judi, kehilangan sekitar 400 dolar di mesin poker Canterbury RSL hanya beberapa jam sebelum menyerang rumah Welsh.

Namun, pendapat pengacara terdakwa ditolak hakim. Hakim berpendapat, tindakan Hanny bermotif finansial.

“Pelaku membutuhkan uang karena kerugian judinya. Dia tahu bahwa Welsh membayar tunai dan memiliki lebih dari cukup uang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri,” ucapnya.

Hukuman 22 tahun dengan periode 15 tahun tanpa pembebasan bersyarat dijatuhkan hakim. Putusan tersebut membuat Hanny menangis sambil menatap lantai.

Sementara, di luar pengadilan, putri Welsh; Angela dan Elizabeth, mengatakan mereka puas dengan putusan hakim.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer