Kisah Neng Solihat, gadis asal Sukabumi yang bersinar di Indramayu, kangen kampung halaman

- Redaksi

Minggu, 8 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kisah Neng Solihat, gadis asal Sukabumi yang bersinar di Indramayu - Dok. Pribadi

Kisah Neng Solihat, gadis asal Sukabumi yang bersinar di Indramayu - Dok. Pribadi

sukabumiheadline.com – Neng Solihat tidak pernah membayangkan kelak, setelah ia meninggalkan kampung halaman, akan meraih kesuksesan di daerah yang belum ia kenal sebelumnya.

Namun, tekad kuat demi menggapai pendidikan dan impian, ia pun akhirnya memilih meninggalkan kampung halaman. Neng Solihat, gadis asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini tengah menempuh pendidikan di Kabupaten Indramayu.

Di sisi lain, meskipun ia sudah ber-KTP Indramayu, baginya, ia tetap seorang perantau karena jiwanya masih tertaut di tanah kelahirannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diceritakannya, peputusan dia menetap di Indramayu berawal dari keinginannya menemani saudara ibunya yang tinggal di sana.

Sayangnya, beberapa bulan lalu saudaranya tersebut meninggal dunia. Meskipun hal itu membuatnya sempat goyah, tapi keinginannya menuntaskan pendidikan lah yang akhirnya membuat Neng bertahan.

“Tidak menyangka akan kehilangan secepat itu. Awalnya kan saya ke sini hanya untuk menemani, tetapi sekarang saya harus bertahan sendiri,” katanya, Sabtu (7/6/2025).

“Tapi kuliah saya di sini sudah jalan, jadi meninggalkan Indramayu cukup dilema,” imbuhnya.

Alami culture shock

Diakuinya, pada awal menginjakkan kakinya di wilayah Utara Jawa Barat itu, ia sempat mengalami culture shock, karena perbedaan budaya dan bahasa.

“Sebagai orang Sunda (Priangan Timur) saya terbiasa dengan gaya bicara lembut, Neng sempat merasa kaget dengan intonasi bahasa Dermayon yang terdengar lebih keras,” ungkapnya.

Baca Juga :  Biodata dan Agama Lania Fira, 5 Fakta Model asal Sukabumi Lengket dengan Ariel NOAH

“Jadi sempat dulu berpikir mereka sedang marah atau membentak. Padahal, setelah saya pelajari, ternyata itu memang cara mereka berbicara sehari-hari,” katanya.

Tak hanya itu, di lingkungan kampus, Neng menghadapi tantangan lain. Keinginannya untuk meraih prestasi kerap disalahpahami oleh teman-temannya di kampus, dianggap ambisius dan suka mencari muka.

“Sering mendapat perhatian lebih dari guru karena saya memang aktif bertanya dan berdiskusi. Tapi sayangnya, beberapa teman menganggap saya hanya ingin cari muka,” tuturnya.

Kisah Neng Solihat gadis asal Sukabumi yang bersinar di Indramayu kangen kampung halaman
Kisah Neng Solihat, gadis asal Sukabumi yang bersinar di Indramayu – Dok. Pribadi

Namun, komentar negatif dari orang lain tidak membuatnya menyerah. Ia terus berusaha menunjukkan bahwa kerja keras akan membuahkan hasil. Prestasi demi prestasi ia raih, membuktikan bahwa ia layak mendapatkan tempat di lingkungan akademik.

Hingga kini, alumni SMKN 1 Indramayu itu telah mengukir berbagai pencapaian, di antaranya menjadi juara umum saat SMP, dan atlet Porprov cabang olah raga (cabor) Drumband.

Bahkan, Top 7 Nok Nang Dermayu 2024 yang mewakili Kecamatan Pasekan itu pun sukses meraih beasiswa unggulan untuk melanjutkan pendidikan.

Selain itu, ia juga sukses membangun wirausaha jasa buket sebagai bentuk kemandiriannya.

“Saya ingin membuktikan bahwa prestasi tidak ditentukan oleh tempat. Dimanapun kita berada, kita tetap bisa bersinar jika kita mau berusaha,” tegasnya.

Baca Juga :  Solve Education! didirikan mojang Sukabumi lulusan UCL London, berkantor di USA dan Singapura

Kunci kesuksesan Neng dalam bertahan di tanah rantau adalah dengan memahami lingkungan di sekitarnya. Ia mulai membiasakan diri dengan budaya Indramayu, mempelajari bahasa lokal, serta aktif dalam organisasi baik di dalam maupun di luar kampus.

“Saya belajar bahwa untuk bisa diterima di lingkungan baru, kita harus mengenali tempat tersebut terlebih dahulu. Setelah itu, kita bisa menyesuaikan diri tanpa kehilangan identitas kita sendiri,” jelasnya.

Motivasi terbesar Neng dalam berjuang adalah keinginan untuk membanggakan orang tua dan keluarganya. Jarak yang memisahkan mereka justru menjadi bahan bakar bagi semangatnya untuk terus maju.

“Saya selalu berpikir, buat apa saya jauh dari keluarga kalau saya tidak bisa membuat mereka bangga? Itu yang membuat saya tetap kuat menghadapi semua rintangan,” katanya penuh tekad.

Dengan berbagai pengalaman dan prestasi yang telah diraihnya, Neng ingin menginspirasi anak muda lainnya agar tidak takut untuk mengejar mimpi meskipun berada di tempat yang asing.

“Jangan pernah ragu untuk mencoba. Tidak ada aturan tentang di mana kita harus bersinar, karena sejatinya di mana pun kita berada, kita tetap bisa bersinar walaupun bukan di tempat asal kita,” pesannya.

Kisah Neng Solihat adalah bukti bahwa kegigihan dan semangat pantang menyerah dapat membawa seseorang menuju kesuksesan, terlepas dari rintangan yang menghadang. Bagi Neng, Indramayu bukan sekadar tempat merantau, tetapi juga tanah di mana ia tumbuh, belajar, dan membangun masa depan.

Berita Terkait

Dedi Mulyadi akan rekonstruksi Situs Gunung Padang, Menbud undang ahli luar negeri
Sejarah Kampung Sunda di Bali: Promosikan budaya, dipererat Wanita Sukabumi
Jampang Creative Camp, kemah edutainment dan kegelisahan generasi muda Sukabumi selatan
Ribuan warga antusias saksikan wayang golek di Lapang Merdeka Sukabumi
Raperda Desa Adat, Abah Asep Nugraha: Kasepuhan di Sukabumi menuju Desa Istimewa
Nganteuran, diplomasi rantang yang semakin dilupakan warga Sukabumi
Mengenal asal-usul, populasi dan agama Suku Sunda
Lamping, karees, pasir, babakan dan 15 istilah geografis dalam basa Sunda dan artinya

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 03:34 WIB

Kisah Neng Solihat, gadis asal Sukabumi yang bersinar di Indramayu, kangen kampung halaman

Minggu, 18 Mei 2025 - 00:53 WIB

Dedi Mulyadi akan rekonstruksi Situs Gunung Padang, Menbud undang ahli luar negeri

Senin, 12 Mei 2025 - 13:00 WIB

Sejarah Kampung Sunda di Bali: Promosikan budaya, dipererat Wanita Sukabumi

Sabtu, 3 Mei 2025 - 15:02 WIB

Jampang Creative Camp, kemah edutainment dan kegelisahan generasi muda Sukabumi selatan

Minggu, 27 April 2025 - 02:44 WIB

Ribuan warga antusias saksikan wayang golek di Lapang Merdeka Sukabumi

Berita Terbaru