30.1 C
Sukabumi
Sabtu, Juli 27, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Honda dan Suzuki Ketar-ketir, Yamaha Vinoora 125 Dirilis, Desain Retro dan Lampu Unik

sukabumiheadline.com l Yamaha resmi memperkenalkan skutik baru...

Kisah Pengusaha Sahabat Nabi SAW, Abdurrahman bin Auf Masuk Surga dengan Merangkak

KhazanahKisah Pengusaha Sahabat Nabi SAW, Abdurrahman bin Auf Masuk Surga dengan Merangkak

sukabumiheadline.com l Pada awal peradaban Islam, terdapat sosok-sosok yang memiliki kemampuan bisnis luar biasa. Karenanya, banyak sahabat Nabi Muhammad SAW yang berprofesi sebagai pengusaha.

Bahkan, seorang Nabi Muhammad SAW pun merupakan seorang pedagang sukses yang mengawali karier dengan menjadi salah satu karyawan seorang janda kaya yang pada akhirnya menjadi istrinya, yakni Siti Khadijah.

Langkah Rasulullah SAW berniaga sambil berdakwah Islam pun diikuti oleh beberapa sahabatnya. Tak heran jika kemudian para sahabat Rasulullah ini menjadi pengusaha sukses.

Berikut ini adalah 5 sahabat Rasulullah SAW yang sukses menjadi pengusaha, di mana salah satunya adalah Abdurrahman bin Auf, dihimpun sukabumiheadlines.com dari berbagai sumber. Baca lengkap: Inspirasi Bisnis Abdurrahman bin Auf, Mengenal 5 Pengusaha Sahabat Rasulullah SAW

Abdurrahman bin Auf Masuk Surga dengan Merangkak

Abdurrahman bin Auf RA merupakan seorang sahabat Rasulullah SAW yang sangat kaya. Ia juga gemar mengeluarkan hartanya untuk Allah SWT, agama, dan muslimin.

Disebutkan dalam buku Akidah Akhlak karya Aminudin dan Harjan Syuhada, Abdurrahman bin Auf RA lahir di Makkah 10 tahun setelah tahun Gajah. Ayahnya merupakan seorang petinggi tokoh bani Zuhrah yang bernama Auf bin Abdu Auf bin Abdu bin Al-Harits Az-Zuhri.

Ia termasuk dalam salah satu sahabat Rasulullah SAW yang pertama kali masuk Islam. Sebelum menjadi seorang muslim, ia bernama Abdu Amru. Barulah kemudian ia mengganti namanya menjadi Aburrahman bin Auf.

Di kalangan masyarakat, terutama kaum muslimin, ia terkenal sebagai sosok yang kaya raya dengan usahanya yang sukses. Namun demikian, ia tidak pernah berlaku sombong dan bahkan selalu menggelontorkan hartanya untuk di jalan Allah SWT.

Berkat kekayaannya, Rasulullah SAW bahkan pernah berkata kepada Abdurrahman bin Auf RA bahwa ia akan memasuki surga dengan merangkak. Lantas, bagaimanakah kisah sahabat nabi tersebut?

Kisah Abdurrahman bin Auf Masuk Surga
Sebagaimana dikisahkan dalam buku Biografi 60 Sahabat Nabi SAW yang ditulis oleh Khalid Muhammad Khalid, Ummul Mukminin, Aisyah RA pernah berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Aku melihat Abdurrahman bin Auf RA masuk surga dengan merangkak.”

Mengapa Rasulullah SAW berkata demikian? Sebab Abdurrahman bin Auf RA memiliki harta kekayaan yang amat banyak dan melimpah. Bahkan, ia sendiri merasa heran dengan dirinya sendiri. Sehingga ia berkata, “Sungguh, aku melihat diriku ini seandainya mengangkat batu niscaya kutemukan emas dan perak di bawahnya.”

Kekayaan yang dimiliki Abdurrahman bin Auf RA diambil dari hal-hal yang baik saja dan tidak berasal dari perdagangan yang tercela. Ia bahkan tidak memiliki ambisi untuk menjadi kaya. Melainkan, ini takdir dari Allah SWT yang membuatnya demikian.

Salah satu faktor suksesnya perdagangan yang Abdurrahman bin Auf RA lakukan adalah cara dirinya dalam mengelola usahanya dan tujuan dia menghabiskan harta tersebut.

Ia hanya melakukan perdagangan dengan cara yang halal dan benar-benar menjauhkan diri dari segala bentuk jual beli yang haram, dan bahkan yang syubhat. Sedangkan hartanya ia habiskan hanya untuk berniaga dengan Allah SWT, atau digunakan untuk berjihad.

Sebagai seorang saudagar sukses, Abdurrahman bin Auf RA selalu rajin mengeluarkan hartanya di jalan Allah SWT tanpa tanggung-tanggung. Ia benar-benar mengamalkan nasihat Rasulullah SAW kepadanya,

“Wahai Ibnu Auf, engkau termasuk golongan orang kaya dan engkau akan masuk surga dengan merangkak. Karena itu, pinjamkanlah kekayaan itu kepada Allah, agar Dia mempermudah langkahmu.”

Dengan adanya nasihat dari Rasulullah SAW ini, Abdurrahman bin Auf RA yang semula sudah gemar bersedekah, menjadi lebih giat dalam menggelontorkan hartanya untuk agama.

Ia pernah menjual tanah seharga 40.000 dinar, kemudian semua uang itu ia bagi-bagikan kepada keluarganya bani Zuhrah istri-istri nabi dan untuk muslimin yang miskin.

Abdurrahman bin Auf RA juga pernah menyerahkan 500 ekor kuda untuk perlengkapan tentara Islam, sedangkan di hari yang lain ia menyerahkan 1.500 unta untuk mujahidin.

Menjelang wafat, Abdurrahman bin Auf RA mewasiatkan 50.000 dinar untuk diinfakkan di jalan Allah SWT dan uang sebanyak 400 dinar bagi setiap orang yang ikut Perang Badar yang masih hidup. Bahkan, Utsman bin Affan RA yang saat itu juga merupakan orang kaya, mendapat jatah darinya ini.

Utsman RA berkata, “Harta Abdurrahman bin Auf halal lagi bersih, dan memakan harta itu membawa keselamatan dan keberkahan.”

Ada pula yang mengatakan, “Seluruh penduduk Madinah berserikat dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya. Sepertiga dipinjamkannya kepada mereka, sepertiga lagi dipergunakannya untuk membayar utang-utang mereka, dan sepertiga sisanya dibagi-bagikannya kepada mereka.”

Inilah hal yang akan terjadi jika harta berada di tangan yang tepat, yakni kesejahteraan dan kemakmuran akan selalu terjaga di sekeliling orang itu. Inilah bukti bahwa Abdurrahman bin Auf RA merupakan orang yang bisa mengendalikan hartanya, bukan dikendalikan oleh hartanya.

Ia tidak ingin mengumpulkannya dan tidak pula menyimpannya. Bahkan jika ia mengumpulkannya, ia akan melakukan hal ini dengan tetap merendahkan hati dan dari jalan yang halal.

Abdurrahman bin Auf RA tidak pernah menikmati hartanya sendirian, namun ia gunakan kekayaan itu untuk keluarga, kerabat, teman, rasulnya, agama, dan Allah SWT.

Kisah tentang Abdurrahman bin Auf RA yang masuk surga dengan merangkak karena banyaknya harta yang ia miliki ini bersumber dari hadits yang lemah.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer