sukabumiheadline.com – Pemerintah telah menetapkan tanggal libur nasional dan cuti bersama yang berlaku pada Kalender Desember 2025. Penetapan ini bermanfaat bagi keluarga yang akan menyusun agenda liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Musim liburan akhir tahun menjadi long weekend yang diidamkan karyawan dan pelajar.
Jadwal tanggal merah dan cuti bersama Desember 2025 sesuai SKB 3 Menteri menetapkan Kamis, 25 Desember 2025 sebagai libur nasional Hari Raya Natal. Cuti bersama Natal dijadwalkan pada Jumat, 26 Desember 2025 dan menjadi satu-satunya cuti bersama pada Desember.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Libur nasional dan cuti bersama Natal memberi peluang libur panjang empat hari karena berlanjut ke akhir pekan Sabtu–Ahad, 27–28 Desember 2025. Sedangkan libur Tahun Baru 2026, pemerintah menetapkan daftar hari libur nasional dan cuti bersama 2026.
Libur nasional Tahun Baru 2026 jatuh pada Kamis, 1 Januari 2026, namun tidak diikuti cuti bersama tambahan. Namun, libur Tahun Baru 2026 tetap membuka peluang libur panjang bagi pekerja yang memiliki sisa cuti.
Pilihan long weekend dapat dilanjutkan dari libur Natal, yakni 25 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026 selama delapan hari, atau mengambil libur Kamis–Minggu, 1–4 Januari 2026 selama empat hari.
Kalender libur Desember 2025 menjadi pedoman utama untuk melihat peluang long weekend Natal sekaligus kesempatan memperpanjang libur hingga Tahun Baru 2026.
Berita Terkait: 5 kesan negatif berwisata ke Sukabumi menurut wisatawan luar daerah
Jadwal libur sekolah 2025-2026

Untuk pelajar, umumnya semua provinsi menerapkan libur sejak 22 Desember 2025, kecuali Banten sejak 20 Desember. Dengan demikian, selama Desember, pelajar menikmati liburan selama 9 hari. Kemudian, sekolah kembali masuk tanggal 4 Januari 2026. Jika libur mulai 22 Desember, maka sekolah libur selama 12 hari.
Berikut jadwal libur sekolah di tiga provinsi yang potensial warganya memanfaatkan musim liburan mengunjungi destinasi wisata di Sukabumi, adalah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat:
- DKI Jakarta: 22 Desember 2025 – 3 Januari 2026
- Banten: 20 Desember 2025 – 3 Januari 2026
- Jawa Barat: 22 Desember 2025 – 3 Januari 2026
Berita Terkait: 12 tempat wisata di Sukabumi favorit warga Jakarta versi perusahaan transportasi
Kesiapan Jalan Tol Bocimi

Sementara itu, Wilan Oktavian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memastikan kesiapan seluruh infrastruktur dan layanan operasional ruas Tol Ciawi-Sukabumi (Cisuka) menjelang musim liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Wilan menyampaikan Tol Ciawi-Sukabumi memiliki panjang operasional 26,40 kilometer, terdiri atas Seksi 1 Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 km dan Seksi 2 Cigombong-Cibadak/Parungkuda sepanjang 11,05 km.
Jalur itu menjadi salah satu akses utama menuju kawasan wisata dan permukiman di Bogor selatan dan Sukabumi, sehingga diprediksi mengalami kenaikan volume kendaraan selama periode Natal dan tahun baru.
Dia mengatakan salah satu langkah utama adalah pendirian Posko Natal dan Tahun Baru di Gerbang Tol Parungkuda (Km 72+780) sebagai pusat pengawasan, koordinasi lalu lintas, dan manajemen insiden.
Petugas juga ditempatkan di titik rawan kepadatan dan lokasi dengan kontur jalan yang membutuhkan pengawasan tambahan.
“BPJT menegaskan fokus pelayanan tidak hanya pada kelancaran arus kendaraan, tetapi juga keselamatan pengguna jalan,” kata Wilan, Kamis (11/12/2025).

Sebagai bagian dari manajemen keselamatan, seluruh unit layanan darurat dipastikan siap operasi. Jumlah mobil derek, ambulans, dan kendaraan rescue telah disiapkan secara memadai untuk menanggapi potensi peningkatan inside maupun gangguan selama periode libur.
BPJT dan operator juga mengaktifkan disaster relief unit (DRU) yang mencakup peralatan penanganan cepat serta material darurat (quick response), termasuk cold mix untuk penambalan lubang sebagai antisipasi kerusakan jalan pada musim penghujan.
Adapun mekanisme rekayasa di Tol Ciawi-Sukabumi akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Rekayasa lalu lintas disiapkan mengikuti diskresi patroli jalan raya (PJR) dan Polres Sukabumi.

Wilan menjelaskan keputusan tidak menerapkan contra-flow dipengaruhi oleh adanya pekerjaan infrastruktur yang belum sepenuhnya selesai.
“Selama periode Natal dan tahun baru kami menyiapkan berbagai opsi manajemen lalu lintas, namun khusus Tol Ciawi-Sukabumi tidak diberlakukan skenario contra-flow,” jelasnya.
Sebagai gantinya, akan diterapkan manajemen trafik antara GT Parungkuda yang dikombinasikan dengan GT Cigombong untuk menjaga kelancaran arus.









