sukabumiheadline.com l PARUNGKUDA – Kabupaten Sukabumi adalah salah satu kabupaten yang berada di Jawa Barat. Luas dari kabupaten ini merupakan yang terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali setelah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Sukabumi berbatasan dengan Kabupaten Bogor di sebelah utara, dan Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur di sebelah timur. Sedangkan, di selatan terdapat Samudera Hindia serta di barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak, Banten.
Dilingkupi berbagai tempat wisata alam yang lengkap, mulai dari gunung, hutan, bukit, laut, geopark hingga kampung adat, menjadikan kabupaten ini banyak dikunjungi wisatawan, terutama pada akhir pekan atau libur nasional.
Tempat wisata alam kawasan pantai selatan yang membentang dari Cisolok hingga Ciracap, seperti Pantai Palabuhanratu, Cibangban, Cimaja, hingga Pantai Ujunggenteng dan lainnya.
Tak hanya itu saja, Sukabumi juga terkenal dengan wisata kemping ataupun hiking yang biasanya menjadi pilihan utama bagi para wisatawan jika ingin berkemah dan mendaki, yaitu Gunung Gede Pangrango dan Halimun Salak.
Tak mengherankan jika setiap hari libur lalu lintas di jalur utama Sukabumi-Bogor kerap di padati kendaraan, sehingga kemacetan lalu lintas pun kerap menjadi momok menjemukan bagi wisatawan. Baik saat berangkat menuju Sukabumi, maupun saat arus balik liburan.
Namun, wisatawan nampaknya sudah punya trik khusus menghindari kejenuhan saat terjebak kemacetan lalu lintas. Salah satunya, dengan transit di masjid-masjid yang banyak terdapat di sepanjang Jalan Nasional Sukabumi-Bogor.
Salah satu masjid yang banyak disinggahi, terutama saat arus balik liburan, adalah Masjid Nurul Anda yang terletak di Jl. Cipanggulan, Kampung Bojonglarang RT 10/04, Desa Pondokkasolandeuh, Kecamatan Parungkuda.
Selain untuk beristirahat sambil menunaikan ibadah shalat, dari masjid dua lantai ini juga bisa menikmati keindahan Gunung Halimun dan Salak dari kejauhan.
Sambil beristirahat, wisatawan juga bisa menikmati jajanan murah meriah seperti kopi, gorengan, soft drink hingga mie ayam.
“Bersih, adem. Ada nasi Padang, mie bakso, siomay dan lain-lain. Shalat pun jadi tenang,” kata salah seorang jamaah yang singgah, Annisa.
Suasana di masjid Nurul Anda tidak pernah sepi dari para jamaah yang melaksanakan shalat dan beristirahat.
“Masjid ini berada di perlintasan Sukabumi menuju Jakarta, posisinya sangat strategis karena dekat pintu masuk dan keluar Jalan Alternatif Cicurug. Tempat parkir cukup luas dan beberapa warung makanan dengan harga terjangkau, pas banget buat beristirahat,” kata Akbar Wibowo Sujatmiko.
Profil Masjid Nurul Anda
Masjid Nurul Anda memiliki desain khas Betawi, dengan atap yang bersusun dan terdapat sebuah kubah aluminium berukuran besar di atap masjid. Kemudian, di sebelah kanan dan kiri kubah utama, terdapat kubah berukuran lebih kecil.
Sementara, pada bagian jendela, tampak dihiasi ornamen kaca patri berwarna-warni mencolok yang menambah keindahan masjid ini.
Penelusuran sukabumiheadline.com, corak Betawi pada masjid ini, terutama pada bagian eksterior dan sejumlah ukiran dan ornamen kayu yang terdapat di bagian interior masjid, boleh jadi karena pembangunannya diinisiasi oleh sejumlah tokoh Betawi.
Diketahui, peletakan batu pertama masjid ini pada 30 Maret 1999 silam, dilakukan oleh Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya. Seperti diketahui, sosok Eddie merupakan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menjabat periode 1984-1987 mendampingi Gubernur DKI Jakarta R. Soeprapto.
Eddie juga pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia dan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia.
Pembangunan masjid ini memakan waktu yang terbilang lama karena peresmiannya baru dilakukan sekira enam tahun kemudian, atau tepatnya pada 9 Juli 2005.
Halaman Masjid Nurul Anda terbilang luas, sehingga para jamaah ataupun pengguna jalan dapat memarkirkan kendaraannya dengan leluasa.
Informasi diperoleh, pembangunan masjid milik Yayasan Nurul Anda Jakarta ini menghabiskan anggaran sebesar Rp1 miliar.