22.2 C
Sukabumi
Senin, April 29, 2024

Xiaomi 14 dipasarkan di Indonesia, kamera LEICA 50MP, ini harga dan keunggulannya

sukabumiheadline.com - Xiaomi Indonesia telah mengonfirmasi kehadiran...

Masuk Melalui Air Minum, Mikroplastik Menembus Jantung hingga Otak

InternasionalMasuk Melalui Air Minum, Mikroplastik Menembus Jantung hingga Otak

sukabumiheadline.com l Sebuah penelitian oleh para ilmuwan menunjukkan bahwa kandungan mikroplastik dalam air minum ternyata bisa masuk ke jantung hingga otak.

Studi tersebut menemukan beberapa hasil awal yang bikin ngeri dalam percobaan yang dilakukan pada tikus. Tikus tua dan muda diuji dengan meminum air dengan kandungan plastik mikroskopis yang tersuspensi selama tiga minggu.

Hasilnya, para peneliti di Universitas Rhodes Island menemukan jejak polutan telah terakumulasi di setiap organ tubuh mamalia kecil tersebut, bahkan di otak.

Keberadaan mikroplastik ini juga dibarengi dengan perubahan perilaku seperti demensia pada manusia, serta perubahan penanda imun di hati dan otak.

“Bagi kami, ini sangat mengejutkan. Ini bukan mikroplastik dosis tinggi. Namun hanya dalam waktu singkat, kami melihat perubahannya,” jelas ahli saraf Jaime Ross, dikutip dari Science Alert, Kamis (21/9/2023).

“Tidak ada yang benar-benar memahami siklus hidup mikroplastik ini di dalam tubuh, jadi salah satu hal yang ingin kami jawab adalah pertanyaan tentang apa yang terjadi seiring bertambahnya usia,” jelasnya.

“Apakah Anda lebih rentan terhadap peradangan sistemik dari mikroplastik ini seiring bertambahnya usia? menghilangkannya dengan mudah? Apakah sel-sel Anda memberikan respons yang berbeda terhadap racun-racun ini?” Tambah Jaime.

Ia menambahkan, hasilnya mungkin tidak dapat diterapkan secara langsung pada manusia, tetapi penelitian yang melibatkan model hewan seperti ini adalah langkah awal yang penting dalam penelitian klinis selanjutnya.

Para ilmuwan juga menemukan mikroplastik bersembunyi di usus manusia, beredar di aliran darah, berkumpul di paru-paru, dan merembes ke plasenta.

Sejak tahun 2021, para ahli toksikologi memperingatkan bahwa penelitian di masa depan perlu segera mengungkap pengaruh polutan ini terhadap kesehatan manusia, terutama karena paparannya kini hampir mustahil untuk dihindari.

Beberapa tikus juga diberi air minum biasa sebagai kontrol.

Selama uji coba tiga minggu, perilaku tikus dinilai secara teratur selama uji lapangan terbuka yang mendorong perilaku eksplorasi. Mereka juga melakukan tes preferensi terang-gelap, yang didasarkan pada keengganan alami hewan pengerat terhadap area yang terang benderang.

Dibandingkan dengan kelompok yang dikontrol, tikus yang meminum air yang terkontaminasi mikroplastik selama tiga minggu menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan. Perubahan terjadi terlihat terutama pada tikus yang lebih tua.

Pada akhir tiga minggu, partikel mikroplastik berpendar merah ditemukan di setiap jenis jaringan yang diperiksa tim seperti otak, hati, ginjal, saluran pencernaan, jantung, limpa, dan paru-paru. Plastik juga ada di kotoran dan urin tikus.

Fakta bahwa polutan terdeteksi di luar sistem pencernaan menunjukkan bahwa polutan tersebut mengalami sirkulasi sistemik.

Keberadaan mikroplastik di otak sangat memprihatinkan. Hal ini menunjukkan bahwa polutan yang berpotensi beracun ini dapat melewati penghalang kekebalan yang memisahkan sistem saraf pusat dari aliran darah tubuh lainnya, sehingga berpotensi menyebabkan masalah neurokognitif.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer