Membanding volume panen tanaman perkebunan di Sukabumi, teh tak lagi juara dunia

- Redaksi

Rabu, 23 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com – Pada masa kolonial Belanda, banyak berdiri perkebunan-perkebunan di wilayah Cibadak seperti Ongkrak, Ardenburg, Malingut, Sukamaju dan Sinagar. Pada awalnya perkebunan tersebut membudidayakan kopi, kemudian beralih teh dan komoditas lainnya.

Bahkan, mengutip dari jejaring sukabumiheadline.com, yakni sukabumixyz.com, di beberapa perkebunan, seperti Sukamaju dan Cipetir sudah menggunakan teknologi kereta gantung untuk pengangkutan hasil kebun. Bahkan perkebunan Gutta Percha Cipetir merupakan penghasil komoditas yang memengaruhi revolusi telekomunikasi dunia.

Sukamaju sempat pula menjadi penghasil kokain besar pada 1910. Pacuan kuda pertama kali dibangun di Soenia Wenang untuk mengakomodir aktivitas para pekebun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Alhasil, Kabupaten Sukabumi ketika itu memiliki perkebunan teh terluas di dunia yang berpusat di Sinagar (Kecamatan Nagrak – sekarang). Baca selengkapnya: Terbesar di dunia, mengenang masa kejayaan Perkebunan Teh Sinagar Sukabumi

Baca Juga :  Ngeyel, KDM ingatkan PT BSM hentikan pembangunan tambak udang di Surade Sukabumi
Perkebunan Teh Sinagar, Nagrak, Kabupaten Sukabumi
Terbesar di dunia, mengenang kejayaan Perkebunan Sinagar Nagrak Sukabumi – Istimewa

Namun seiring berjalannya waktu, banyak perkebunan teh di Sukabumi menuju kebangkrutan. Bahkan, banyak di antaranya dibiarkan mengering tanpa dilakukan peremajaan.

Mirisnya lagi, di sejumlah perkebunan berubah fungsi menjadi destinasi wisata atau menjadi lahan tanaman sayuran dan palawija.

Lantas berapa volume hasil panen perkebunan teh di Sukabumi saat ini?

Rekomendasi Redaksi: Kisah tragis dan sejarah kebun binatang yang pernah ada di Sinagar Sukabumi

Mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, hasil panen teh dari Sukabumi tidak lebih dari 3 ribu ton per tahun, pada 2024. Berikut adalah data volume hasil panen tanaman perkebunan, dikutip sukabumiheadline.com dari data Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi.

  1. Kakao: 11,08 ton per tahun
  2. Kopi: 766,14 ton per tahun
  3. Karet: 1.296,81 ton per tahun
  4. Teh: 2.898,33 ton per tahun
  5. Kelapa: 68.889,47 ton per tahun
Baca Juga :  Pengacara terpidana pembunuh warga Sukabumi ngaku ditekan mau disetrum

Gutta Percha asal Sukabumi yang mengguncang dunia

Gutta Percha
Gutta Percha Tjipetir, tercecer di laut Eropa – Istimewa

Ramai pemberitaan tentang kepingan gutta percha bertuliskan TJIPETIR yang terdampar di pesisir pantai Benua Eropa dan Amerika yang sempat menghebohkan jagad pemberitaan media nasional dan internasional. Menghebohkan, mengingat keberadaan pabriknya sendiri belum banyak terkuak.

Heboh penemuan gutta percha tersebut menunjukkan bahwa Sukabumi tidak hanya dikenal sebagai penghasil teh, juga getah karet yang diperhitungkan dunia pada masa silam. Baca selengkapnya: Ingat Gutta Percha Tjipetir tercecer di laut Eropa? Ini 18 kecamatan di Sukabumi penghasil getah karet

Namun sayangnya, pabrik dan perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII tersebut sudah berhenti beroperasi beberapa tahun lalu.

Untuk informasi, kepingan gutta percha TJIPETIR tersebut berasal dari Sukabumi yang dikabarkan tenggelam bersama kapal Miyazaki Maru dan Titanic. Baca selengkapnya: TJIPETIR dari Sukabumi yang hebohkan Eropa, tenggelam bersama Miyazaki Maru dan Titanic


Dilarang republikasi artikel kategori Headline dan Rubrik Headline tanpa seizin Redaksi sukabumiheadline.com

Berita Terkait

Termasuk di Sukabumi, Grup Sinar Mas gandeng First Gen garap proyek senilai US$80 juta
September tak ceria, Stadion Walagri Sukabumi gagal dibangun sisakan kekecewaan
5 pembangkit listrik tertua di Indonesia, satu di Sukabumi
Wali Kota Sukabumi tegaskan open bidding JPTP tak ada titipan, aktivis: Basi!
Mudah ditemui di Sukabumi, mengenal konsep bisnis dan asal-usul Warung Madura
Waspada! Ini 5 sesar aktif berdampak langsung ke wilayah Sukabumi
5 pejabat pusat komentari kematian balita Sukabumi, dari menteri hingga Ketua DPR RI
Sukabumi ditampar kasus balita meninggal digerogoti cacing, bak tikus mati di lumbung padi

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 20:46 WIB

Termasuk di Sukabumi, Grup Sinar Mas gandeng First Gen garap proyek senilai US$80 juta

Kamis, 25 September 2025 - 14:01 WIB

September tak ceria, Stadion Walagri Sukabumi gagal dibangun sisakan kekecewaan

Senin, 15 September 2025 - 11:49 WIB

5 pembangkit listrik tertua di Indonesia, satu di Sukabumi

Selasa, 9 September 2025 - 19:07 WIB

Wali Kota Sukabumi tegaskan open bidding JPTP tak ada titipan, aktivis: Basi!

Rabu, 3 September 2025 - 13:49 WIB

Mudah ditemui di Sukabumi, mengenal konsep bisnis dan asal-usul Warung Madura

Berita Terbaru

Tawuran pelajar SMP di Parungkuda Sukabumi dibubarkan warga - Ist

Sukabumi

Tawuran pelajar SMP di Parungkuda Sukabumi dibubarkan warga

Jumat, 3 Okt 2025 - 13:19 WIB

Tawuran pelajar SMP di Surade Sukabumi - Ist

Sukabumi

Tawuran pelajar SMP di Surade Sukabumi

Kamis, 2 Okt 2025 - 19:07 WIB

Xiaomi 17 Pro Max - Xiaomi

Gadget

Xiaomi 17 Pro Max spesifikasi mantap harga tetap

Kamis, 2 Okt 2025 - 11:25 WIB