Mendikdasmen tambah 2 mapel, perbarui kurikulum: Respons pesimistis guru dan pelajar Sukabumi

- Redaksi

Rabu, 13 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelajar SMP Negeri Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi - Istimewa

Pelajar SMP Negeri Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi - Istimewa

sukabumiheadline.com – Rencana pembaruan Kurikulum Merdeka terungkap dalam konferensi pers Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Kebijakan Pendidikan 2024 dan Rencana Kebijakan Pendidikan 2024.

Abdul Mu’ti mengumumkan rencana pembaruan kurikulum dengan penambahan mata pelajaran baru yang berfokus pada keterampilan digital.

“Kami ingin menyampaikan bahwa dalam rencana pembaruan kurikulum mendatang, kami akan menambahkan mata pelajaran baru,” ujar Abdul Mu’ti, Senin (11/11/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga:

Mendikdasmen, Abdul Mut'i
Mendikdasmen, Abdul Mut’i – Istimewa

Menteri yang mewakili Ormas Muhammadiyah itu menyebut salah satu langkah yang akan diambil dalam pembaruan kurikulum ini adalah memasukkan Coding dan Artificial Intelligence (AI) sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas memadai.

“Salah satu yang sangat ditekankan adalah pentingnya pengajaran coding. Selain itu, kami juga akan memasukkan mata pelajaran Artificial Intelligence (AI) dan coding sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah-sekolah yang sudah siap untuk melaksanakannya,” paparnya.

Langkah ini, menurut dia, merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi arahan Presiden dalam program digitalisasi pendidikan.

Namun, ia menyatakan bahwa AI dan coding akan menjadi mata pelajaran pilihan karena pengajaran ini membutuhkan infrastruktur yang canggih dan akses internet yang baik.

Baca Juga :  Dosen UMMI Sukabumi jadi Wakil Menteri Pendidikan punya harta sebanyak ini

Baca Juga:

Saat ini, menurutnya, belum semua sekolah di Indonesia memiliki fasilitas tersebut.

“Dengan menjadikannya sebagai mata pelajaran pilihan, kami berharap bisa memberikan kesempatan bagi sekolah-sekolah yang sudah siap agar dapat mendukung program digitalisasi Pendidikan,” ucapnya.

“Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda yang lebih siap bersaing di dunia global, khususnya dalam dua keterampilan penting ini: AI dan coding,” tambah Abdul Mu’ti.

Ia juga menekankan bahwa pembaruan kurikulum ini akan menjadi bagian dari transformasi besar di dunia pendidikan yang diharapkan mampu membekali siswa Indonesia dengan keterampilan digital yang sangat dibutuhkan di masa depan.

Baca Juga: SDN Suradita Sukabumi, sekolah negeri dari bilik bambu atap terpal iuran warga dan donatur

Pemerintah akan terus memantau kesiapan setiap sekolah dan memberikan dukungan agar lebih banyak sekolah di berbagai daerah dapat segera mengikuti program ini.

Dengan adanya rencana ini, Mendikdasmen berharap pendidikan Indonesia semakin mampu menjawab tantangan era digital dan mencetak generasi yang inovatif serta berdaya saing tinggi di tingkat global.

Baca Juga: Prabowo janji gaji guru 2025 naik Rp2 juta, Mendikdasmen bilang begini

Respons guru dan pelajar Sukabumi

Baca Juga :  Fajar Riza Ul Haq jadi Wakil Menteri Pendidikan, pria asal Sukabumi itu dapat gaji segini

Sementara, salah seorang tenaga pendidik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Iwa Kartiwa meminta Mendikdasmen untuk melakukan kajian mendalam terkait rencana pembaruan kurikulum.

“Sebagai praktisi pendidikan, saya berharap pemerintah melakukan kajian mendalam ya. Jangan asal mengubah. Menurut saya, Kurikulum Merdeka, itu sudah bagus,” kata Iwa kepada sukabumiheadline.com, Selasa (12/11/224) malam.

“Kita ini ibaratnya baru menanam padi, tapi kena banjir. Harus tanam lagi yang benih baru. Saat ini seperti itu. Ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum. Kita di bawah yang menjadi korbannya,” tambahnya.

“Saya berharap Kurikulum Merdeka ini jangan dulu diutak-atik. Paling tidak, biarkan dulu berjalan 10 tahun, misalnya. Baru dilakukan evaluasi. Terus terang saja, untuk Kurikulum Merdeka sekarang saja kami belum hapal semua istilah-istilahnya. Sekarang mau ada pembaruan lagi, ada istilah-istilah baru lagi. Korbannya ya kami, tenaga dan peserta didik,” tukas Iwa.

Baca Juga: Sempat Hilang, Kini Komputer di SDN Sirnarasa Sukabumi Hilang Beneran

Sementara, salah seorang pelajar SMK mengungkapkan kekhawatiran terkait rencana penambahan mata pelajaran (mapel). Menurutnya, tidak semua siswa harus memahami coding dan AI.

“Belum tahu juga nanti kayak gimana penerapannya, tapi jujur sih keberatan. Menurut saya, sejago-jagonya siswa dalam menguasai AI dan coding, kan dunia digital itu sejauh ini hanya supporting untuk bidang-bidang lainnya,” kata siswi SMK Negeri 1 Bojonggenteng, Bageanina Anak Awi.

“Terus kan kayaknya juga, dari segi fasilitas belum semuanya merata. Enggak semua sekolah memiliki fasilitas memadai untuk mendukung mata pelajaran itu,” tambah siswi Jurusan Tata Busana itu.

Berita Terkait

Membanding volume panen tanaman perkebunan di Sukabumi, teh tak lagi juara dunia
Membanding jumlah Wanita Sukabumi menurut jenis pekerjaan
Ini lho daftar kecamatan juara nyampah di Kabupaten Sukabumi
Kasepuhan Adat Banten Kidul: Dari Lebak ke Sukabumi, Aki Buyut Bao Rosa hingga Abah Asep Nugraha
Profil Lauw Lanny Farida dan PT GPI: Tambang emas di Sukabumi picu banjir lumpur dan gagal panen
Kecamatan mana terbanyak? Membanding penderita kusta dengan jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi
Membanding jumlah investor asing dan dalam negeri menurut jenis usaha di Kabupaten Sukabumi
5 kota/kabupaten berpenduduk terbanyak 2025 dibanding 2024, Sukabumi nambah berapa?

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 00:33 WIB

Membanding jumlah Wanita Sukabumi menurut jenis pekerjaan

Senin, 21 April 2025 - 03:02 WIB

Ini lho daftar kecamatan juara nyampah di Kabupaten Sukabumi

Kamis, 17 April 2025 - 00:49 WIB

Kasepuhan Adat Banten Kidul: Dari Lebak ke Sukabumi, Aki Buyut Bao Rosa hingga Abah Asep Nugraha

Jumat, 11 April 2025 - 15:08 WIB

Profil Lauw Lanny Farida dan PT GPI: Tambang emas di Sukabumi picu banjir lumpur dan gagal panen

Kamis, 10 April 2025 - 03:30 WIB

Kecamatan mana terbanyak? Membanding penderita kusta dengan jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi - Facebook

Jawa Barat

Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau

Rabu, 23 Apr 2025 - 19:06 WIB