22.6 C
Sukabumi
Sabtu, April 27, 2024

Paman Anwar Usman langgar etik lagi, MKMK kembali beri sanksi

sukabumiheadline.com - Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK)...

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Vivo V40 SE 5G dirilis, layar AMOLED super kamera dewa, cek harganya

sukabumiheadline.com - Perangkat teknologi terbaru dari Vivo,...

Mengenal Komunitas Field Herping Halimun Salak Kabandungan Sukabumi

KomunitasMengenal Komunitas Field Herping Halimun Salak Kabandungan Sukabumi

sukabumiheadline.com – Warga Sukabumi pasti sudah banyak tahu jenis hewan yang menjadi concern Komunitas Field Herping Halimun Salak (FHHS), tetapi mungkin tidak banyak yang tahu soal eksistensi komunitas ini.

Komunitas FHHS bermarkas di Kecamatan Kabandungan, dibentuk pada Agustus 2020 lalu di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Komunitas FHHS didirikan sebagai wadah saling bertukar informasi tentang berbagai jenis herpetofauna bagi para individu yang tertarik kepada hewan reptil dan ampibi, khususnya mulai dari pengamatan, herping, spoting, flipping, foto, identifikasi, dan penanganan lainnya.

“Awal tujuan pembentukan Field Herping Halimun Salak ini sebagai wadah bertukar informasi berbagai jenis herpetofauna bagi siapapun yang tertarik kepada hewan reptil dan ampibi, khususnya mulai dari pengamatan, herping, spoting, flipping, foto, identifikasi, dan penanganan lainnya,“ kata Ketua Komunitas Herping Halimun Salak Eki Abdul Kholik kepada sukabumiheadline.com, Sabtu (11/9/2021).

Ditambahkan Eki, Komunitas FHHS mempelajari berbagai hal tentang hewan reptil dan ampibi, karena binatang tersebut memiliki peran penting sebagai pengurai bagi produsen dalam rantai makanan.

“Visi komunitas ini sebagai wadah untuk bertukar informasi/pikiran bagi para Field Herper, serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama melestarikan dan menjaga keanekaragaman herpetofauna dan menjaga kesejahteraan alam,“ kata Eki.

Selain itu, Eki menyebut komunitasnya memiliki misi untuk memperkenalkan reptil dan amfibi secara langsung pada habitat dan sekitarnya, memberikan informasi cara penanganan dan cara berhati-hati ketika berhadapan langsung dengan reptil dan amfibi, baik kepada anak-anak maupun dewasa.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan salah satunya dengan cara mencintai hewan reptil dan amfibi ini, dan mengubah paradigma yang salah mengenai hewan reptil dan amfibi yang sudah melekat di dalam benak masyarakat,“ pungkas pria berusia 27 tahun itu.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer