23.1 C
Sukabumi
Jumat, Mei 3, 2024

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Ternyata Ini Penyebab Ledakan Tabung CNG di Cibadak Sukabumi, Kepsek SD Korban Tewas

sukabumiheadline.com l Peristiwa pilu meledaknya tabung gas...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Mengenang Sekolah PGAN Cibadak yang Kini Jadi MAN 1 Sukabumi

KhazanahMengenang Sekolah PGAN Cibadak yang Kini Jadi MAN 1 Sukabumi

sukabumiheadline.com l Mungkin generasi muda di Sukabumi, Jawa Barat tidak banyak yang tahu bahwa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Sukabumi yang sebelumnya bernama MAN Cibadak awalnya bernama Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN).

Informasi dihimpun sukabumiheadline.com, sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama RI ini berawal dari PGAN yang berlokasi di Cipetir, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Sejarah pendirian PGA Cibadak bermula ketika pada 1963, para Pengurus Daerah Muhammadiyah Sukabumi bersepakat mendirikan sekolah PGA Muhammadiyah yang berlokasi di Kampung Cipetir, Desa Kadudampit, Kecamatan Cisaat dan menempati gedung madrasah yang dimiliki oleh Muhammadiyah.

Saat itu, Sekolah PGA Muhammadiyah dipimpin oleh Kepala Sekolah Suratman, dengan tingkat PGA 4 tahun.

Pada Tahun Pelajaran baru, tepatnya 1 Januari 1968, berubah status dari PGA 4 tahun Muhammadiyah Cipetir menjadi PGA Negeri (PGAN) 4 tahun Cipetir. Kemudian, pada 1972 meningkat dari PGA 4 tahun menjadi PGA 6 tahun, dengan kepala sekolah tetap Suratman.

Hingga pada 1976 terjadi perubahan kepemimpinan PGAN Cipetir dari Surtaman, kepada Bapak Muchtar. Bersamaan dengan peralihan kepemimpinan itu, beralih pula lokasi PGAN 6 tahun Cipetir yang asalnya menempati Gedung Madrasah Muhammadiyah ke lokasi Madrasah dan Pesantren Adda’wah Cibadak sebagai tempat persinggahan sementara hingga tahun 1979.

Pada 1979, Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dengan SK 2088/pb.031/IX/1979 menghibahkan gedung bekas Sekolah Tekhnik Pertanian kepada Kementerian Agama (dulu bernama Departemen Agama) Kabupaten Sukabumi untuk lokasi PGAN Cipetir yang kemudian berubah nama menjadi menjadi PGAN Cibadak.

Adapun, hibah berupa lima lokal ruangan belajar.

PGAN Cibadak Menjadi MAN 1 Sukabumi

Pada 1990 PGAN Cibadak berubah nama menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cibadak sesuai dengan SK Menteri Agama Nomor: 64 tahun 1990 tanggal 25 April 1990.

Keberadaan MAN Cibadak berakhir pada tahun 2015 dengan terbitnya Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 212 tahun 2015 Tentang Perubahan Nama Madrasah Aliyah Negeri, Madrasah Tsanawiah Negeri, dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan KMA tersebut MAN Cibadak berganti nama menjadi MAN 1 Sukabumi.

“Sejak itu, MAN Cibadak ditetapkan menjadi MAN 1 Sukabumi,” terang Wakil Kepala Madrasah Bidang Akademik, Indra Regawa dikutip dari kemenag.go.id.

Terus Bertumbuh 

Berada di atas lahan 10.283 meter, saat ini ada 1.186 siswa yang belajar di MAN 1 Sukabumi dengan 34 ruang kelas, fasilitas perpustakaan, laboratorium serta 70 guru dan tenaga kependidikan.

Indra mengatakan, proses pembelajaran di MAN 1 Sukabumi sudah berjalan dengan memanfaatkan teknologi informasi, seperti penyiapan bahan ajar guru, ujian harian siswa dan layanan kesiswaan.

“Hanya saja jaringan internet di lingkungan madrasah belum merata, ke depan kita akan perluas akses internet untuk kebutuhan pembelajaran di kelas,” kata Indra.

Indra menjelaskan, upaya peningkatan mutu pendidikan terus ditingkatkan melalui program pembelajaran yang terstruktur. Para guru memberikan atensi tinggi dengan pendampingan belajar khususnya siswa kelas 12.

“Alhamdulillah, lulusan MAN 1 Sukabumi dapat melanjutkan ke perguruang tinggi unggulan baik Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan perguruan tinggi negeri lainnya,” ungkapnya.

“Hanya saja persentase yang melanjutan pendidikan tinggi belum maksimal yang kita harapkan, karena kendala ekonomi dan lainnya,” jelas Indra.

Pendidikan Tata Busana di MAN 1 Sukabumi. l kemenag.go.id

Selain torehan prestasi di bidang akademik dan olahraga di tingkat wilayah dan nasional, siswa MAN 1 Sukabumi miliki peminatan cukup tinggi pada keterampilan tata boga dan tata busana. Indra mengutarakan, minat siswa pada keterampilan tata busana ini sejalan dengan bertumbuhnya industri garmen yang ada di wilayah sekitar madrasah.

“Fasilitasi pendidikan keterampilan tata busana dan tata boga ini bagian dari upaya madrasah memberikan bekal keterampilan siswa yang ingin berwirausaha dan mandiri,” ujarnya.

“Hasil karya siswa di bidang tata busana ini cukup baik dan mendapat apresiasi sejumlah pihak. Namun karena keterbatasan sarana pendukung, saat ini baru bisa memfasilitasi 30 siswa. Kami berharap, dengan rencana dibangunnya gedung workshop yang lebih memadai, animo siswa untuk belajar keterampilan tata busana dan tata boga bertambah,” harapnya.

Kepala Tata Usaha Dayan Iskandar menambahkan, upaya peningkatan sarana prasarana terus ditingkatkan seiring dengan tingginya animo siswa untuk belajar di MAN 1 Sukabumi.

“Bantuan Surat Berharga Syariah Negara SBSN yang telah direalisasikan telah menambah kapasitas ruang belajar siswa, tahun ini kami sudah mengajukan proposal bagi pembangunan gedung workshop yang memadai. Sehingga dapat meningkatkan jumlah minat siswa yang ingin belajar keterampilan,” ujar Dayat.

Kepemimpinan MAN 1 Sukabumi

  1. Drs. Jaenudin, 1990 – 1992
  2. Drs. Aceng Romdhon, 1992 – 1994
  3. Drs.H.Mahmud Effendi, 1994 – 2002
  4. Drs. U.Syuja’i, 2002 – 2005
  5. Drs.H.Mahmud Effendi, 2005 – 2007
  6. Drs. Maman Badruzaman, 2007 – 2009
  7. Drs. Kasrodin, 2010 – 2012
  8. Drs. H. Ahmad Suhrowardi, Msi., 2012 – 2015
  9. Pahirudin, S.Ag, MM, 2015 – Sekarang.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer