Mengintip Pasar Wanita, Tradisi Unik Suku Kalaidzhi, Usia Maksimal 19 Tahun

- Redaksi

Kamis, 11 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suku Kalaidzhi, Bulgaria. l Istimewa

Suku Kalaidzhi, Bulgaria. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Hampir semua negara di belahan dunia memiliki tradisinya sendiri dalam mencari pasangan. Dari mulai yang normal seperti kita alami dan saksikan di Indonesia, hingga yang tergolong unik seperti yang terjadi di Bulgaria.

Di sana, terdapat sebuah pasar di mana pasar tersebut berbeda dari pasar-pasar pada umumnya. Pasar yang terletak di Kota Stara Zagora, Bulgaria tersebut ternyata merupakan sebuah tradisi yang disebut dengan pasar pengantin.

Event dadakan yang populer disebut Gypsy Brides Market ini digelar di Kota Stara Zagora dengan jarak sekira 230 km dari ibu kota Bulgaria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tradisi pasar pengantin tersebut merupakan tradisi milik suku Kalaidzhi yang merupakan komunitas nomaden yang menganut kepercayaan Kristen Ortodoks.

Seluruh para wanita muda dari suku Kalaidzhi ini diwajibkan untuk ikut tradisi pasar pengantin ini.

Di Bulgaria, tradisi ini menjadi salah satu tradisi favorit bagi para kaum pria disana. Hal ini dikarenakan, pasar pengantin ini diikuti oleh banyak sekali wanita-wanita muda.

Suku Kalaidzhi, Bulgaria. l Istimewa
Suku Kalaidzhi, Bulgaria. l Istimewa

Para wanita yang mengikuti tradisi pasar pengantin ini rata rata memiliki usia antara 15 hingga 19 tahun. Sedangkan, jika telah memasuki usia 20 tahun, maka usia tersebut dianggap sudah tua.

Dalam tradisi tersebut, memilih seorang wanita berusia 20 tahun, maka pernikahan yang akan dilangsungkan dipercaya akan kandas dengan perceraian.

Hal ini disebabkan karena orang Bulgaria percaya bahwa anak gadis yang berusia 20 tahun atau lebih cenderung memilih untuk melakukan perceraian dibandingkan dengan usia di bawah itu.

Tradisi ini terbilang cukup aneh karena dalam tradisi ini para wanita seolah-olah dijadikan objek jual-beli. Namun, hal itu konon karena mahalnya biaya pernikahan di sana dan keberadaan tradisi ini dianggap sangat menguntungkan bagi mereka.

Karena, transaksi yang terjadi pada tradisi tersebut akan Mempermudahkan para wanita dalam mencari pasangan hidup.

Berita Terkait

Profil Yudo Sadewa, anak menteri nyinyiri Sri Mulyani dan sebut orang miskin itu munafik
Kisah Ardianti Putri, guru cantik di Sukabumi dinikahi pria asal Korea Selatan
Riwayat sekolah dan nilai ijazah Ahmad Sahroni yang respons kritik dengan “tolol sedunia”
Ketika Umar, driver ojol asal Sukabumi korban Brimob dapat penghormatan dari klub elit Eropa
Pratama Arhan diam-diam gugat cerai Azizah Salsha
Hasil tes DNA, anak Lisa Mariana tidak identik Ridwan Kamil
Bendera One Piece berkibar, maknanya rakyat yang terjajah oleh pemimpinnya sendiri
Rojali: Rombongan jarang beli, jajan seorang nongkrongnya rame-rame, bagaimana di Sukabumi?

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 02:59 WIB

Profil Yudo Sadewa, anak menteri nyinyiri Sri Mulyani dan sebut orang miskin itu munafik

Selasa, 9 September 2025 - 16:00 WIB

Kisah Ardianti Putri, guru cantik di Sukabumi dinikahi pria asal Korea Selatan

Minggu, 31 Agustus 2025 - 02:16 WIB

Riwayat sekolah dan nilai ijazah Ahmad Sahroni yang respons kritik dengan “tolol sedunia”

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 04:34 WIB

Ketika Umar, driver ojol asal Sukabumi korban Brimob dapat penghormatan dari klub elit Eropa

Senin, 25 Agustus 2025 - 18:50 WIB

Pratama Arhan diam-diam gugat cerai Azizah Salsha

Berita Terbaru