Mengintip Peluang Bisnis Masa Depan Pria Cibadak Sukabumi

- Redaksi

Rabu, 5 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUKABUMIHEADLINE.com l CIBADAK – Di era serba digital, kini warga Sukabumi dapat dengan leluasa mempromosikan usahanya di berbagai platform media sosial (medsos).

Karenanya, tidak mengherankan jika kini banyak bermunculan wirausahawan baru yang menawarkan beragam produk dan jasa. Dari mulai fesyen, kuliner, furniture, produk sembako, hingga jasa servis elektronik, serta laundry sofa dan kasur.

Usaha jasa laundry sofa, springbed, dan jok terbilang menjanjikan karena ke depan, semakin banyak warga Sukabumi yang beraktivitas di luar rumah. Sementara, memiliki asisten rumah tangga risiko biaya yang harus dikeluarkan tentunya lebih besar lagi.

Peluang tersebut ditangkap seorang pria bernama Dwi Budi Prasetyo, warga Kampung Bantarmuncang Wetan, RT 02/09, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dwi mengaku sebelumnya bekerja di Jakarta, di sebuah perusahaan jasa serupa. “Saya membuka usaha ini di Sukabumi dari dua tahun lalu,” kata Dwi kepada sukabumiheadline.com, Rabu (5/10/2022).

“Tapi di Sukabumi masih banyak yang belum mengetahui, atau mungkin khawatir tarifnya mahal,” tambahnya.

Menurutnya, saat ini job masih belum terbilang ramai, mengingat pascapandemi. “Makanya gak selalu ada job setiap hari,” jelas Dwi.

Baca Juga :  Mendagri: Anggaran pemda habis untuk gaji, bonus dan timses jadi honorer, bagaimana di Sukabumi?

“Kalau sekarang, paling dalam seminggu baru ada dua kali job,” imbuhnya.

Padahal, menurutnya, tarif laundry sofa yang ia tawarkan relatif murah dan menyesuaikan dengan tingkat kemampuan warga.

Untuk springbed, ia mematok tarif sebesar Rp200 ribu untuk ukuran nomor 1. Sedangkan, nomor 2 sebesar Rp180 ribu, nomor 3 Rp160 ribu, dan Rp140 untuk ukuran nomor 4.

“Kalau untuk jok mobil tarifnya 50 ribu Rupiah per dudukan,” jelasnya.

Namun demikian, Dwi optimis jika kondisi perekonomian kembali pulih, usahanya akan semakin berkembang dan diterima warga Sukabumi.

“Ya mudah-mudahan ekonomi segera pulih agar sektor perekonomian kembali bergairah,” pungkasnya.

Berita Terkait

Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana
Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas
Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!
Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK
Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor
Redenominasi Rupiah: 2027 UMK Sukabumi Rp4,2 ribu
BAKTI Komdigi: Sosialisasi digitalisasi UMKM di Sukabumi dan Kompetisi Hidden Gem 2025
Kilang minyak modular Sukabumi dibangun tahun ini

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 15:53 WIB

Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana

Selasa, 11 November 2025 - 10:49 WIB

Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!

Senin, 10 November 2025 - 15:42 WIB

Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK

Sabtu, 8 November 2025 - 21:16 WIB

Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor

Jumat, 7 November 2025 - 17:41 WIB

Redenominasi Rupiah: 2027 UMK Sukabumi Rp4,2 ribu

Berita Terbaru