Meski di Pelosok Kampung, Ponpes Pusthothun Nizhomiyyah Sukabumi Mampu Mandiri

- Redaksi

Jumat, 28 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ustadz Dede bersama para santrinya. l Dok. Pribadi

Ustadz Dede bersama para santrinya. l Dok. Pribadi

sukabumiheadline.com I PARUNGKUDA – Pondok Pesantren (Ponpes) Pusthothun Nizhomiyyah berada di Kampung Pasireurih, Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Meskipun memilki banyak keterbatasan dan berada di perkampungan, ponpes ini sudah dikenal di berbagai daerah.

Ponpes Pusthothun Nizhomiyyah didirikan sejak 2013, namun diresmikannya pada tahun 2016.

“Pesantren ini saya dirikan pada tahun 2013, cuma untuk peresmiannya di tahun 2016. Sebelumnya, saya memang berniat membangun sebuah pesantren untuk memberikan ilmu agama yang saya miliki kepada para santri yang memang mau masuk ke sini,” papar pendiri Ponpes Pusthothun Nizhomiyyah Ustadz Ade Al Ghifari (34) kepada sukabumiheadline.com. Kamis (27/1/2022) sore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ustadz Ade Al Ghifari atau lebih sering dipanggil Ustadz Dede, menjelaskan tujuan didirikannya Ponpes Pusthothun Nizhomiyyah semata-mata untuk ibadah kepada Allah serta menjadikan lulusan yang mampu menjaga perbuatan baiknya di jalan Allah SWT secara istiqamah.

2 7
Para santri di Ponpes Pusthothun Nizhomiyyah. I Dok. Pribadi

“Tujuannya saya mendirikan ponpes ini yang utamanya ingin menjadikan lulusan dari ponpes ini menjadi lulusan yang mampu istiqamah berada di jalan Allah, serta semata-mata untuk ibadah kepada Allah SWT, agar mengenal Allah SWT, Rasul dan mencintai duriah-nya. Selain itu, ingin melahirkan generasi yang berakhlakul karimah,” jelasnya.

Baca Juga :  Mengintip Kampung Perajin Ikan Cue di Bantargadung Sukabumi

Metode pembelajaran yang diterapkan di Ponpes Pusthothun Nizhomiyyah, adalah metode bandongan atau pembelajaran dengan peserta dalam jumlah relatif besar.

“Metode yang kita ajarkan di sini yaitu metode bandongan, jadi para santri akan belajar dengan menyimak secara kolektif yang nantinya para santri memperhatikan dengan saksama atau menyimak materi yang dijelaskan oleh saya dan istri. Untuk kelebihan kita di sini, mengajarkan semua kitab-kitab Islam,” kata Ustadz Dede.

Diakuinya, untuk pengajar tetap di Ponpes Pusthothun Nizhomiyyah hanya dirinya, dengan sang istri Ustadzah Ikah (24). Meski dengan segala keterbatasannya, pesantren ini tetap istiqamah memberikan ilmu agama bagi para santri tanpa ada campur tangan dari pihak pemerintah dalam segi pembangunan.

Baca Juga :  Bubar! Buruh PT Yongjin Javasuka Garment Cicurug Sukabumi kesurupan massal
3 6
Ponpes Pusthothun Nizhomiyyah. I Dok. Pribadi

Ya bisa dilihat sendiri, kita mah di sini masih seadanya, untuk guru yang ngajar hanya saya sendiri dan istri, tapi kadang juga saya sering mengajak santri senior, yang saya anggap sudah betul-betul paham ilmu agama. Bukannya tidak mau melibatkan pihak lain (pemerintah). Tetapi jika ada yang mau menyumbangkan sedikit harta pribadinya untuk pesantren ini saya terima dengan senang hati” tambahnya.

Masih kata Ustadz Dede, terdapat kurang lebih 90 orang santri, namun yang bermukim atau menetap di pesantren tersebut hanya 15 orang. “Alhamdulillah untuk santri sekarang kurang lebih ada 80-90 orang, cuman kalau yang tinggal di sini hanya 15 orang dan itu memang yang tempat tinggalnya jauh dari pondok. Jadi sebagian besar tidak tinggal di pondok,” pungkasnya.

Berita Terkait

Milik pengusaha asal Sukabumi, intip kemewahan Hotel Amanjiwo termahal di Indonesia
Ketika doa tak terjawab: Assalamualaikum Baitullah, film adaptasi novel Asma Nadia
5 fakta film Superman 2025, sinopsis, pemeran hingga biaya produksi: Dituduh anti-Israel
Irvan Karta, komika Sukabumi alumni University of New South Wales pelopor Scientiae Comedium
Mengintip interior Situs Bunker Waluran Sukabumi
Wanita cantik asal Sukabumi ini respons gosip pernah jadi mantan Pradikta Wicaksono
Ketika Daniel Parasaudi, seniman grafiti Sukabumi memilih hijrah ke Berlin
Fakta-fakta dan sinopsis film Petaka Gunung Gede, diangkat dari kisah nyata

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 03:02 WIB

Milik pengusaha asal Sukabumi, intip kemewahan Hotel Amanjiwo termahal di Indonesia

Selasa, 15 Juli 2025 - 21:50 WIB

Ketika doa tak terjawab: Assalamualaikum Baitullah, film adaptasi novel Asma Nadia

Selasa, 15 Juli 2025 - 10:00 WIB

5 fakta film Superman 2025, sinopsis, pemeran hingga biaya produksi: Dituduh anti-Israel

Sabtu, 12 Juli 2025 - 22:47 WIB

Irvan Karta, komika Sukabumi alumni University of New South Wales pelopor Scientiae Comedium

Sabtu, 12 Juli 2025 - 02:02 WIB

Mengintip interior Situs Bunker Waluran Sukabumi

Berita Terbaru