Monyet Turun Gunung Rusak Lahan Pertanian di Sukaraja Sukabumi

- Redaksi

Senin, 29 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Monyet Turun gunung di Sukaraja. l Istimewa

Monyet Turun gunung di Sukaraja. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l SUKARAJA – Sejak dua tahun terakhir, ratusan monyet memasuki pemukiman warga Kampung Pamoyanan Kaler, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Namun, diakui warga, dalam sepekan terakhir, spesies kera ekor panjang berwarna hitam dan abu-abu tersebut lebih sering turun ke permukiman warga.

Salah seorang warga, Jaenuri (65) mengungkapkan,melihat sekawanan monyet masuk ke pemukiman rumah warga, setelah sebelumnya bergelantungan di pohon, lalu pindah ke atap rumah warga

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kan banyak pohon di sana. Pohon berbuah, seperti pisang, nangka. Habis dimakan monyet. Biasanya mereka datang setiap pagi dan sore,” kata Jaenuri kepada sukabumiheadline.com, Ahad (28/8/2022).

Baca Juga :  Narkoba Bernilai Ratusan Juta dari 17 Tersangka Diamankan Satnarkoba Polres Sukabumi

Menurutnya, meskipun kawanan monyet tersebut tidak menyerang manusia, tapi sempat memecahkan kaca rumah salah seorang warga.

Menurutnya, kawanan monyet tersebut turun dari hutan Gunung Gede Pangrango di Goalpara. Karenanya, ia mengaku resah dan berharap agar segera ditangani pihak terkait.

Kelebihan Populasi

Sementara, Kepala Resort Goalpara Sobirin Yuliawan mengatakan kawanan monyet tersebut bukan berasal dari kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), tapi dari Klkawasan penyangga Goalpara yang berada di Desa Cisarua, Langensari, Sukamaju dan Margaluyu. Sementara kemunculan monyet di Desa Sukamekar.

Baca Juga :  5 Pesona Geopark Ciletuh-Palabuhanratu Sukabumi dari Puncak Darma

“Itu monyet sampai keluar dari kawasan gara-gara over population atau kelebihan populasi,” kata Sobirin.

“Habitatnya kan memang di hutan atau perkebunan. Terlebih lagi tempat yang BANYAK terdapat tanaman bambu karena mereka senang makan pucuknya,” tambahnya.

Ia menambahkan, akibat kelebihan populasi maka terjadi konflik antar kelompok. Karenanya, kawanan monyet yang kalah biasanya turun ke permukiman warga untuk mencari makan.

“Tapi biasanya nggak lama karena menjelang musim kemarau aja. Nanti setelah ada tempat baru, mereka akan kembali ke hutan,” jelasnya.

Berita Terkait

Polisi selidiki motif dan identitas pria asal Sukabumi ditemukan tewas di Garut
Ini dia Ali Saepudin, pria 33 tahun pemotor ugal-ugalan di Cicurug Sukabumi
Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025
Pelaku bacok pelajar SMK Teknika Cisaat Sukabumi dibekuk di Cicantayan
Nasib tragis Eem Suhaemi, wanita asal Sukabumi ditemukan tewas dalam sumur
Letak geografis kecamatan terendah di Kota Sukabumi dan terdekat ke ibu kota
Siswa SMK Teknika Cisaat dibacok OTK di Sukabumi
Kades tambal Jalan Kabupaten rusak: Protes senyap dari Sukabumi Utara

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:27 WIB

Polisi selidiki motif dan identitas pria asal Sukabumi ditemukan tewas di Garut

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:35 WIB

Ini dia Ali Saepudin, pria 33 tahun pemotor ugal-ugalan di Cicurug Sukabumi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:57 WIB

Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:43 WIB

Pelaku bacok pelajar SMK Teknika Cisaat Sukabumi dibekuk di Cicantayan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:05 WIB

Nasib tragis Eem Suhaemi, wanita asal Sukabumi ditemukan tewas dalam sumur

Berita Terbaru

Nasional

Cegah keracunan, dapur MBG wajib masak gunakan air galon

Jumat, 24 Okt 2025 - 08:00 WIB