Muslimah Kulit Hitam Jadi Wali Kota Portland Selatan Amerika Serikat Pertama

- Redaksi

Sabtu, 11 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wali Kota Portland Selatan terpilih, Deqa Dhalac. l Istimewa

Wali Kota Portland Selatan terpilih, Deqa Dhalac. l Istimewa

sukabumiheadline.com – Deqa Dhalac, wanita kulit hitam berusia 53 tahun, menjadi pemimpin sebuah kota di Amerika Serikat (AS), jabatan yang diakuinya nyaris mustahil terwujud. Selain berkulit hitam, Deqa juga seorang imigran asal Somalia. Dua predikat minoritas di Negeri Paman Sam.

Diberitakan CNN, Dhalac melarikan diri dari Somalia pada 1990, tepat sebelum negara itu dilanda perang saudara. Dia berimigrasi ke AS pada 1992. Kala itu, ia mendorong sesama imigran memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi warga Negeri Paman Sam. Ia pun aktif meminta para imigran berpartisipasi dalam pemilu.

Ia resmi menjadi Wali Kota Portland Selatan pada Senin, 6 Desember 2021 lalu. Kemenangan Deqa dalam pemilu menjadi tonggak sejarah bagi komunitas imigran Somalia, tak hanya di Portland Selatan, tapi juga AS, setelah ia menjadi warga kulit hitam pertama yang terpilih memimpin kota kecil di Negara Bagian Maine tersebut.

Dalam pidato pelantikannya, Dhalac berjanji tetap berpikiran terbuka. Dia juga siap mendengar semua saran atau kritik dengan pengertian, empati, serta kasih sayang. “Sehingga kita dapat melayani Portland Selatan bersama-sama,” ucapnya seperti diberitakan CNN.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia melihat banyak imigran Somalia dan negara lain berpartisipasi dalam pemilu untuk mengambil posisi kepemimpinan di Maine. Padahal, pada masa lalu, kalangan imigran ragu untuk maju dan berkontestasi dalam pemilu. Mereka hanya fokus memenuhi kebutuhan keluarga.

Baca Juga :  Negara-negara Ini Siaga Bantu Jika Rusia Perang Lawan NATO

“Saya pikir kami selalu agak takut untuk terlibat. Kami menunggu orang (lain) untuk melalukan sesuatu,” kata Dhalac.

Sejak tahun 2018, Deqa memberanikan diri berpartisipasi dalam pemilu dewan kota Portland Selatan. Ia tahu, keputusannya mencalonkan diri mengejutkan sebagian orang, mengingat 90 persen populasi Portland Selatan adalan kulit putih dan beragama Kristen.

Salah satu faktor yang membuatnya bertekad maju dalam pemilu dipicu pernyataan mantan presiden AS Donald Trump yang merendahkan imigran Somalia. Pada 2016, ia terlibat aksi demonstrasi mengecam pernyataan Trump tersebut.

Kemudian, pada 2017, Deqa terlibat aksi protes terhadap supremasi kulit putih. Dia menarik perhatian massa saat berteriak, “Saya Muslim, wanita imigran kulit hitam, dan saya tidak akan pergi kemana-mana”.

Berita Terkait

Tim Pembentukan Negara Palestina resmi disahkan, Perancis ketua
Ini peta Palestina terbaru versi pemerintah Inggris dan keterangan yang diubah
Bantuan kemanusiaan ke Gaza dikawal kapal perang Italia dan Spanyol
Resmi, 3 negara sekutu dekat Amerika Serikat akui kedaulatan Palestina, satu tetangga RI
Kim Jong-un gencarkan hukuman mati bagi warga Korea Utara yang nonton film luar negeri
Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim
Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak
Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 04:00 WIB

Tim Pembentukan Negara Palestina resmi disahkan, Perancis ketua

Jumat, 26 September 2025 - 19:11 WIB

Ini peta Palestina terbaru versi pemerintah Inggris dan keterangan yang diubah

Jumat, 26 September 2025 - 14:16 WIB

Bantuan kemanusiaan ke Gaza dikawal kapal perang Italia dan Spanyol

Senin, 22 September 2025 - 14:06 WIB

Resmi, 3 negara sekutu dekat Amerika Serikat akui kedaulatan Palestina, satu tetangga RI

Sabtu, 20 September 2025 - 20:41 WIB

Kim Jong-un gencarkan hukuman mati bagi warga Korea Utara yang nonton film luar negeri

Berita Terbaru