Omset Turun 80 Persen, Pedagang Beras di Parakansalak Sukabumi Mengeluh

- Redaksi

Rabu, 3 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pedagang beras. l Istimewa

Pedagang beras. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com I PARAKANSALAK – Pandemi Covid-19 berdampak pada penjualan beras di Parakansalak pedagang beras setempat mengeluhkan sepinya pembeli, bahkan omset mereka turun hingga 80%.

Hal tersebut diungkapkan H Aep Saepudin (63) yang memiliki tempat usaha di Kampung Lenglangsari RT 01/02, Desa Lebaksari, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi mengaku dua tahun ini jualannya sepi.

“Biasanya, omset pendapatan Rp6 juta, namun kini hanya Rp500 ribu/hari,” kata Aep kepada sukabumiheadline.com, Rabu (3/11/2021).

Hal itu di rasakan Aep setelah terjadi nya wabah pandemi di Indonesia, para pembeli yang tadinya memiliki penghasilan tetap kini mereka banyak yang menganggur.

“Kebanyakan yang beli adalah para pedagang kecil yang suka mangkal di sekolah namun setelah adanya pemberlakuan belajar secara online mereka pun kini nganggur,” cetus Aep.

Baca Juga :  Intip Usaha Tahu Sumedang Omset Belasan Juta Rupiah di Parungkuda Sukabumi

Faktor lainnya adalah, pemerintah juga menyalurkan beras gratis kepada masyarakat berpenghasilan rendah seperti melalui beberapa program yang diberlakukan.

“Akibatnya, masyarakat tidak membeli beras karena persediaan bahan pokok melimpah, kami sangat terpukul dengan sepinya pembeli itu,” cetusnya.

Aep mengaku ini merupakan kali pertama mengalami menurunnya omset pendapatan hingga 80% sepanjang berprofesi pedagang beras selama 10 tahun.

“Paling bantar menurun omset pendapatan hingga 50% dan tidak mencapai 80%. Sekarang pendapatan hanya kurang dari Rp1 juta dari sebelumnya Rp6 juta/hari,” pungkasnya.

Berita Terkait

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia
Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal
Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya
Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO
Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan
Hanipa, pesepakbola Timnas Putri asal Sukabumi ini minta bantuan Dedi Mulyadi
Pendiri Microsoft, Bill Gates tak ingin mati dalam keadaan kaya: Memalukan
Persib masuk bursa efek, Menteri PKP akan investasi Rp100 M, berharta Rp1,5 T ini rinciannya

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 00:16 WIB

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia

Selasa, 3 Juni 2025 - 13:00 WIB

Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal

Senin, 2 Juni 2025 - 19:36 WIB

Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya

Kamis, 29 Mei 2025 - 08:40 WIB

Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO

Rabu, 28 Mei 2025 - 10:00 WIB

Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan

Berita Terbaru