Menelisik alasan dibangun dan penampakan Stasiun KA Parungkuda Sukabumi tahun 1900

- Redaksi

Minggu, 16 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Stasiun KA Parungkuda saat ini - Jejaka86 Channel

Stasiun KA Parungkuda saat ini - Jejaka86 Channel

sukabumiheadline.com – Jalur Kereta Api (KA) relasi Bogor – Sukabumi, Jawa Barat, sudah dibangun sejak era kolonial Belanda. Pembangunan infrastruktur rel KA ini salah satunya adalah untuk mendukung mobilitas para petinggi Hindia Belanda serta para pengusaha perkebunan di wilayah Cibadak yang ketika itu masih meliputi wilayah Parungkuda, Cikarang dan Nagrak (saat ini), dan Sukabumi.

Menurut catatan peneliti Pieter Willem Korthals tanggal 2 Juli 1831, wilayah yang dia sebut The Badaks (Cibadak), memiliki irigasi yang dibuat disungai Tjitjati dengan lembah berumput dan kontur yang tajam. Irigasi ini digunakan untuk mengairi perkebunan tanam paksa. Baca selengkapnya: Dulu Bernama Ciheulang, 5 Catatan Sejarah Kota Cibadak Sukabumi Sejak Zaman Purba

Sejarah pembangunan jalur KA Bogor – Sukabumi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Stasiun KA Bogor merupakan stasiun yang saat ini menjadi pusat pemberangkatan dan kedatangan kereta api di Kota Bogor, baik KRL maupun kereta lokal.Selain jalur kereta mengarah ke Jakarta Kota, Stasiun Bogor juga memiliki jalur menuju Sukabumi.

Sempat lama tidak beroperasi, sebagaimana dilansir dari Antara, per 16 Maret 2023 lalu jalur tersebut sudah bisa digunakan kembali oleh pengguna KA.

Jalur KA Bogor – Sukabumi bukan baru saja ada. Jalur tersebut merupakan rute penting di masa kolonial Belanda, terutama untuk mengangkut hasil alam.

Baca Juga :  5 + 1 Ponpes di Sukabumi, rekomendasi untuk buah hati
Dilansir dari journal.unnes.ac.id, sejak pertengahan abad ke-19, pemerintah Hindia Belanda telah membangun jalur kereta api di Priangan dari Batavia, melewati Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan terakhir di Bandung.Pada 1878, pemerintah kolonial menetapkan rencana pembangunan jalur Buitenzorg – Tjitjalengka. Pembangunan jalur ini dilakukan secara bertahap selama hampir empat tahun.

Jalur pertama adalah Buitenzorg – Tjitjoeroeg dipasang pada 5 Oktober 1881, Tjitjoeroeg–Sokeaboemi pada 10 Mei 1883, Tjiandjoer–Bandoeng pada 17 Mei 1884, dan Bandoeng–Tjitjalengka dipasang pada 10 September 1884.

Stasiun KA Parungkuda
Stasiun KA Parungkuda saat ini – Istimewa

Seperti diketahui, jalur KA Bogor – Sukabumi melintasi sejumlah kota kecamatan yang berada di wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi hingga Kota Sukabumi.

Karenanya, juga dibangun stasiun transit di setiap kota kecamatan yang dilalui seperti Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Cisaat hingga Kota Sukabumi.

Stasiun KA Parungkuda sendiri saat ini sudah mengalami banyak perubahan setelah direnovasi beberapa kali. Meskipun bangunan utama stasiun masih mempertahankan gaya arsitektur kolonial, namun ada perubahan signifikan dalam hal pelayanan yang telah menggunakan sejumlah peralatan modern.

Baca Juga: Menikmati sensasi menawan naik KA Panoramic dari Stasiun Gambir ke Sukabumi

Stasiun KA Parungkuda tahun 1900
Stasiun KA Parungkuda tahun 1900 – Istimewa

Penampakan Stasiun KA Parungkuda pada tahun 1900 seperti pada foto di atas, terlihat masih sepi. Suasana kota saat itu masih terlihat seperti kawasan perkampungan, tanpa pusat pertokoan ataupun kawasan permukiman penduduk.

Baca Juga :  Hari ini, 111 tahun silam Kota Sukabumi didirikan untuk tempat tinggal warga Belanda

Salah satu pertimbangan Pemerintah Hindia Belanda membangun Stasiun KA Parungkuda, antara lain untuk mengangkut hewan peliharaan dan ternak. Hal itu karena pada masa itu, wilayah Parungkuda memiliki lintasan pacuan kuda yang rutin menggelar perlombaan.

Mengutip dari sukabumixyz.com, pada 1895, dibangunlah arena pacuan kuda yang lebih representatif di wilayah Parungkuda. Setelah sebelumnya para juragan perkebunan membuat arena pacuan kuda masing-masing di tanah perkebunan mereka.

Baca Juga: 8 kali perjalanan per hari, jadwal KA Pangrango relasi Sukabumi-Bogor mulai 1 Februari 2025

Arena pacuan kuda di Sundawenang, Kecamatan Parungkuda pada zaman Hindia Belanda - sukabumixyz.com
Arena pacuan kuda di Sundawenang, Kecamatan Parungkuda pada zaman Hindia Belanda – sukabumixyz.com

Untuk informasi, pembangunan arena pacuan kuda resmi oleh Hindia Belanda saat itu di Desa Parungkuda, kecamatan Parungkuda. Kini, tempat pacuan kuda tersebut berada di wilayah Soenia Wenang (kini bernama Sundawenang, hasil pemekaran dari Desa Parungkuda). Baca selengkapnya: Mengenang keberadaan arena pacuan kuda di Parungkuda Sukabumi zaman Hindia Belanda

Selain mereka, para menak Sunda pada era yang sama juga banyak yang memiliki tempat untuk berlatih kuda sekaligus sarana latihan ketangkasan untuk berburu.

Bupati Cianjur (ketika itu Sukabumi masih masuk wilayah Cianjur – red) memiliki tempat berkuda sekaligus area berburu di wilayah Panumbangan dan Cikembar.

Double track Bogor – Sukabumi

Seperti diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, saat ini jalur KA Bogor – Sukabumi sudah dibangun ganda atau double track. Namun demikian pembangunan jalur ganda KA yang menghabiskan anggaran sebesar Rp2,2 triliun tersebut hanya sampai Stasiun KA Cicurug. Baca selengkapnya: Habiskan Rp2,2 triliun, pembangunan double track KA Bogor-Sukabumi akhirnya rampung

Berita Terkait

Reinwardt pendaki pertama Gunung Gede, sekarang ditutup karena aktivitas vulkanik meningkat
Kecamatan dengan nilai transaksi dan jumlah pelanggan Perumda AMTJM Kabupaten Sukabumi terbanyak
Hari ini, 111 tahun silam Kota Sukabumi didirikan untuk tempat tinggal warga Belanda
Nirkabel! Tak lama lagi Palabuhanratu dan Cikole Sukabumi bebas kabel listrik dan telepon
Sejarah, tugas dan daftar Jaksa Agung RI dari masa ke masa, pertama tokoh antikorupsi asal Sukabumi
Penduduk miskin Kota Sukabumi naik, ranking berapa se-Jawa Barat?
Bak kamar mayat, angka kematian di Kota Sukabumi 3 kali lipat dari kelahiran
Sukabumi berapa? Ini jumlah penduduk kota dan kabupaten se-Jawa Barat 2021-2025

Berita Terkait

Kamis, 3 April 2025 - 00:01 WIB

Reinwardt pendaki pertama Gunung Gede, sekarang ditutup karena aktivitas vulkanik meningkat

Rabu, 2 April 2025 - 03:32 WIB

Kecamatan dengan nilai transaksi dan jumlah pelanggan Perumda AMTJM Kabupaten Sukabumi terbanyak

Selasa, 1 April 2025 - 00:01 WIB

Hari ini, 111 tahun silam Kota Sukabumi didirikan untuk tempat tinggal warga Belanda

Senin, 31 Maret 2025 - 13:00 WIB

Nirkabel! Tak lama lagi Palabuhanratu dan Cikole Sukabumi bebas kabel listrik dan telepon

Minggu, 30 Maret 2025 - 10:00 WIB

Sejarah, tugas dan daftar Jaksa Agung RI dari masa ke masa, pertama tokoh antikorupsi asal Sukabumi

Berita Terbaru