sukabumiheadline.com – Jalur Kereta Api (KA) relasi Bogor – Sukabumi, Jawa Barat, sudah dibangun sejak era kolonial Belanda. Pembangunan infrastruktur rel KA ini salah satunya adalah untuk mendukung mobilitas para petinggi Hindia Belanda serta para pengusaha perkebunan di wilayah Cibadak yang ketika itu masih meliputi wilayah Parungkuda, Cikarang dan Nagrak (saat ini), dan Sukabumi.
Menurut catatan peneliti Pieter Willem Korthals tanggal 2 Juli 1831, wilayah yang dia sebut The Badaks (Cibadak), memiliki irigasi yang dibuat disungai Tjitjati dengan lembah berumput dan kontur yang tajam. Irigasi ini digunakan untuk mengairi perkebunan tanam paksa. Baca selengkapnya: Dulu Bernama Ciheulang, 5 Catatan Sejarah Kota Cibadak Sukabumi Sejak Zaman Purba
Sejarah pembangunan jalur KA Bogor – Sukabumi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Stasiun KA Bogor merupakan stasiun yang saat ini menjadi pusat pemberangkatan dan kedatangan kereta api di Kota Bogor, baik KRL maupun kereta lokal.Selain jalur kereta mengarah ke Jakarta Kota, Stasiun Bogor juga memiliki jalur menuju Sukabumi.
Sempat lama tidak beroperasi, sebagaimana dilansir dari Antara, per 16 Maret 2023 lalu jalur tersebut sudah bisa digunakan kembali oleh pengguna KA.
Jalur KA Bogor – Sukabumi bukan baru saja ada. Jalur tersebut merupakan rute penting di masa kolonial Belanda, terutama untuk mengangkut hasil alam.
Jalur pertama adalah Buitenzorg – Tjitjoeroeg dipasang pada 5 Oktober 1881, Tjitjoeroeg–Sokeaboemi pada 10 Mei 1883, Tjiandjoer–Bandoeng pada 17 Mei 1884, dan Bandoeng–Tjitjalengka dipasang pada 10 September 1884.

Seperti diketahui, jalur KA Bogor – Sukabumi melintasi sejumlah kota kecamatan yang berada di wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi hingga Kota Sukabumi.
Karenanya, juga dibangun stasiun transit di setiap kota kecamatan yang dilalui seperti Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Cisaat hingga Kota Sukabumi.
Stasiun KA Parungkuda sendiri saat ini sudah mengalami banyak perubahan setelah direnovasi beberapa kali. Meskipun bangunan utama stasiun masih mempertahankan gaya arsitektur kolonial, namun ada perubahan signifikan dalam hal pelayanan yang telah menggunakan sejumlah peralatan modern.
Baca Juga: Menikmati sensasi menawan naik KA Panoramic dari Stasiun Gambir ke Sukabumi

Penampakan Stasiun KA Parungkuda pada tahun 1900 seperti pada foto di atas, terlihat masih sepi. Suasana kota saat itu masih terlihat seperti kawasan perkampungan, tanpa pusat pertokoan ataupun kawasan permukiman penduduk.
Salah satu pertimbangan Pemerintah Hindia Belanda membangun Stasiun KA Parungkuda, antara lain untuk mengangkut hewan peliharaan dan ternak. Hal itu karena pada masa itu, wilayah Parungkuda memiliki lintasan pacuan kuda yang rutin menggelar perlombaan.
Mengutip dari sukabumixyz.com, pada 1895, dibangunlah arena pacuan kuda yang lebih representatif di wilayah Parungkuda. Setelah sebelumnya para juragan perkebunan membuat arena pacuan kuda masing-masing di tanah perkebunan mereka.
Baca Juga: 8 kali perjalanan per hari, jadwal KA Pangrango relasi Sukabumi-Bogor mulai 1 Februari 2025

Untuk informasi, pembangunan arena pacuan kuda resmi oleh Hindia Belanda saat itu di Desa Parungkuda, kecamatan Parungkuda. Kini, tempat pacuan kuda tersebut berada di wilayah Soenia Wenang (kini bernama Sundawenang, hasil pemekaran dari Desa Parungkuda). Baca selengkapnya: Mengenang keberadaan arena pacuan kuda di Parungkuda Sukabumi zaman Hindia Belanda
Selain mereka, para menak Sunda pada era yang sama juga banyak yang memiliki tempat untuk berlatih kuda sekaligus sarana latihan ketangkasan untuk berburu.
Bupati Cianjur (ketika itu Sukabumi masih masuk wilayah Cianjur – red) memiliki tempat berkuda sekaligus area berburu di wilayah Panumbangan dan Cikembar.
Double track Bogor – Sukabumi
Seperti diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, saat ini jalur KA Bogor – Sukabumi sudah dibangun ganda atau double track. Namun demikian pembangunan jalur ganda KA yang menghabiskan anggaran sebesar Rp2,2 triliun tersebut hanya sampai Stasiun KA Cicurug. Baca selengkapnya: Habiskan Rp2,2 triliun, pembangunan double track KA Bogor-Sukabumi akhirnya rampung