22.1 C
Sukabumi
Senin, Mei 6, 2024

Sudah direstui keluarga, Sule pastikan Mahalini mualaf sebelum dinikahi Rizky Febian

sukabumiheadline.com - Kepastian siapa yang berpindah keyakinan...

Vivo X100 meluncur, hp flagship dengan chipset Dimensity 9300, ini bocoran harganya

sukabumiheadline.com - Vivo resmi memperkenalkan smartphone flagship...

Gabung provinsi baru, Bogor, Sukabumi, Depok bakal pisah dari Jawa Barat?

sukabumiheadline.com - Pembentukan provinsi baru yang terdiri...

Pengakuan Anya Geraldine Memerankan Wanita Sukabumi dalam Film dan Sinopsis Gampang Cuan

Gaya hidupPengakuan Anya Geraldine Memerankan Wanita Sukabumi dalam Film dan Sinopsis Gampang Cuan

sukabumiheadline.com l Model dan aktris, Anya Geraldine mengaku memiliki kesan berbeda setelah memerankan sosok Wanita Sukabumi dalam sebuah film.

Diketahui, dalam film Gampang Cuan, Anya Geraldine memerankan sosok Bilqis di  film drama komedi karya penulis dan sutradara Rahabi Mandra ini.

Bilqis sendiri adalah karakter yang menggambarkan anak kedua dari tiga bersaudara asal Sukabumi, Jawa Barat. Bilqis tumbuh dan besar di Sukabumi, lalu dia merantau ke Jakarta mengikuti kakaknya, Sultan yang diperankan Vino G. Bastian.

Sesuai dengan karakter tersebut, Anya menggunakan bahasa Sunda dalam dialog selain bahasa Indonesia. Namun, karena Anya tumbuh dan besar di Jakarta, dia pun mempelajari bahasa Sunda sebelum syuting.

Untuk semakin meyakinkan aktingnya, Anya bersama pemain lainnya belajar dari mang Erik, penutur bahasa Sunda asli yang juga berperan sebagai HRD di film tersebut. Mereka belajar selama satu bulan setelah sesi membaca naskah bersama.

“Hampir sebulan (latihan bahasa Sunda). Setiap hari, kami ada reading, setelah itu ada jadwal coaching (latihan) dialek dan bahasa Sunda sama orang Sunda asli,” katanya.

Anya menceritakan kesannya saat adegan marah-marah dengan bahasa Sunda termasuk hal yang penuh perjuangan baginya.

Sembari membangun emosi marah, dia juga harus memastikan tidak membuat kekeliruan mengucapkan dialog dalam bahasa Sunda.

“(Mengucapkan) bahasa Sunda sambil marah-marah salah satu best effort bagi aku,” imbuhnya.

Menariknya, di awal Anya mengaku kesulitan mendalami bahasa Sunda, tapi setelah syuting malah tak bisa lepas dari bahasa dan dialek Sunda dalam keseharian.

“Jadi pengen ngomong itu (bahasa Sunda) terus. Tiga minggu setelah syuting masih kebawa, ‘iyah’ ‘apah’, ada -h di belakangnya, an*ing juga kebawa kalau ada apa,” jelasnya.

Selain belajar bahasa Sunda, Anya juga mengisahkan memetik pelajaran lain karakter Bilqis sebagai anak kedua. Anya diketahui merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Berkat peran ini, dia menyadari perjuangan anak kedua cukup menantang.

“Aku aslinya anak pertama, aku tidak pernah tahu rasanya jadi anak tengah. Dengan menjadi Bilqis, aku jadi mengerti struggle-nya anak tengah, tidak begitu dibebaskan juga tidak begitu disayang seperti kakak sama adiknya,” kata pemeran Lydia di Layangan Putus itu.

“Aku jadi mengerti bagaimana Bilqis itu ingin memberikan pembuktian dan memberikan yang terbaik untuk ibunya,” ucapnya.

Selain Anya Geraldine, Gampang Cuan juga dibintangi oleh Alzi Markers, Dimas Danang, Pandu Winoto, Anya Zein, Iang Darmawan, dan Soegi Indra Djhuaja. Film Gampang Cuan tayang perdana pada 16 November 2023 lalu.

Sinopsis Gampang Cuan

Gampang Cuan mengisahkan sosok Sultan (Vino G. Bastian), anak sulung di keluarga yang bertahun-tahun merantau ke Jakarta dari Sukabumi dengan pekerjaan yang serabutan.

Akibatnya, mereka harus meminjam rentenir untuk mengirimkan uang ke kampung. Suatu hari, Sultan dikagetkan dengan kedatangan adik perempuannya, Bilqis (Anya Geraldine) yang menjumpai bahwa realita kehidupan kakaknya tidak sebagus yang diceritakan.

Selain itu, Bilqis juga membawa surat utang mendiang ayahnya sebesar Rp300 juta yang harus segera dilunasi. Di sisi lain, Sultan dituntut untuk membiayai kuliah si adik bungsu, Aji (Alzi Markers). Sultan dan Bilqis kemudian jungkir balik mencari uang untuk membayar utang tanpa sepengetahuan sang Ibu, Mamah Diah (Meriam Bellina).

Meski mengambil sudut pandang perantau yang secara demografis asalnya tidak jauh dari ibu kota, film produksi Temata Studios, Adhya Pictures, dan Legacy Pictures ini menyoroti betapa besarnya ekspektasi masyarakat daerah terhadap kemudahan hidup di Jakarta, padahal nyatanya banyak rintangannya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer