Penjual 5 Wanita Sukabumi ke Kamboja Ternyata Mahasiswa Bandung

- Redaksi

Rabu, 28 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para pelaku tindak pidana perdagangan orang ditangkap jajaran Polres Sukabumi Kota. l Istimewa

Para pelaku tindak pidana perdagangan orang ditangkap jajaran Polres Sukabumi Kota. l Istimewa

sukabumiheadline.com l WARUDOYONG – RP, seorang mahasiswa di Bandung berusia 21 tahun dibekuk jajaran kepolisian karena terlibat tindak pidana penjualan orang (TPPO) bermodus penyaluran kerja ke luar negeri.

Diketahui, RP bersama dengan Taufiq Rizki Ibrahim (32) telah membuat lima warga asal Sukabumi dan Cianjur berangkat ke Kamboja secara ilegal.

“Tersangka RP menyebarkan dan menawarkan lowongan kerja untuk bekerja di negara Kamboja sebagai telemarketing untuk perusahaan online,” ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto di Mapolres Sukabumi Kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Informasi tersebut memuat lowongan kerja sebagai telemarketing di sebuah perusahaan marketplace dengan nominal gaji yang menggiurkan, hingga Rp9 juta.

Alhasil, hal itu membuat lima warga Sukabumi dan Cianjur tergiur. Mereka kemudian dimasukkan ke dalam grup percakapan. Di grup percakapan itu, Taufiq mulai beraksi. Sebagai admin, dia menjelaskan soal persyaratan.

“Kemudian Taufiq, sebagai admin grup, mengarahkan korban untuk mengumpulkan persyaratan seperti KK, KTP, akta lahir dan video perkenalan serta uang sebesar Rp500 ribu. Setelah itu, korban diarahkan untuk membuat paspor,” kata Yanto.

Baca Juga :  Disekap dan Dicabuli Mandor Bangunan, Dua Gadis di Bawah Umur di Gunungguruh Sukabumi

Singkat cerita, mereka pun siap diberangkatkan. Bahkan, RP dan Taufiq ikut mengantar para korban ke bandara.

Namun setelah sampai, mereka justru bukan dipekerjakan sebagaimana janjinya. Mereka justru dipekerjakan sebagai scammer alias penipu online. Gaji yang fantastis yang sebelumnya dijanjikan pun nihil.

“Yang dipekerjakan di sana sebagai scammer. Awalnya ditawari kerja sebagai telemarketing ternyata di sana disalahgunakan untuk menipu orang dan itu diarahkan oleh para tersangka,” ujarnya.

“Korban diiming-imingi gaji Rp9 juta namun faktanya di sana hanya diberikan Rp3 juta dengan (lama waktu) bekerja 17 jam setiap hari,” kata Yanto.

Yanto juga mengungkap bahwa Taufiq sendiri berpengalaman bekerja di luar negeri khususnya di Kamboja. Sepulangnya dari Kamboja, Taufiq lantas berniat menjadi penyalur tenaga kerja dibantu RP.

Baca Juga :  Dua desa rawan bencana di Sukabumi dapat infrastruktur internet berbasis satelit

“Dia merekrut dan disalurkannya sendiri (tidak melalui lembaga penyalur kerja) karena sehubungan pelaku ini pernah melakukan pekerjaan di Kamboja setelah dia pulang, dia melakukan perekrutan (ilegal) untuk kerja di Kamboja,” papar Yanto.

Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan keterlibatan instansi lain dalam kasus tersebut.

“Sampai saat ini kita masih mendalami ada atau tidak ditemukan keterlibatan dari instansi lain karena memang dia juga memberikan paspor dan visanya juga visa wisata yang disalahgunakan,” ungkapnya.

Kedua tersangka kini diancam Pasal 4 Undang-undang nomor 21 tahun 2007 tentang TPPO dan atau Pasal 69 juncto pasal 81 Undang-undang nomor 18 tahun 2018 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dengan ancaman hukumannya minimal 3 tahun maksimal 15 tahun.

Ilustrasi wanita disekap. l Istimewa
Ilustrasi wanita disekap. l Istimewa

Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, seorang wanita asal Kota Sukabumi, Jawa Barat bernasib pilu. Dia disekap di Kamboja, dan tak diberi makan dan minum.

Informasi dihimpun, pada awalnya wanita Sukabumi itu dijanjikan pekerjaan. Namun, ia bersama belasan orang wanita lainnya kini bernasib sama. Baca lengkap: Nasib Wanita asal Warudoyong Sukabumi Disekap di Kamboja Tanpa Makan Minum

Berita Terkait

Penyebab warga Tegal ditemukan tewas di Cibadak Sukabumi
Sopir angkot di Sukabumi iuran perbaiki Jalan Kabupaten menuju tempat wisata rusak
Di depan Bupati Sukabumi, Dedi Mulyadi sampaikan ironi
Protes jalan butut di Kabupaten Sukabumi, tak ada digital printing spidolpun jadi
Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi: Ada tambahan anggaran untuk gaji pegawai, tapi…
Ini pelapor Kapolsek Cidahu Sukabumi ke Divpropam Mabes Polri, buntut perusahaan rumah doa
Berkat Call Center 110, wanita di Cikembar Sukabumi dianiaya dan disekap mantan suami akhirnya selamat
Perusahaan milik warga Korea Selatan diduga kelola tambang ilegal di Sukabumi

Berita Terkait

Rabu, 23 Juli 2025 - 16:02 WIB

Penyebab warga Tegal ditemukan tewas di Cibadak Sukabumi

Rabu, 23 Juli 2025 - 02:30 WIB

Sopir angkot di Sukabumi iuran perbaiki Jalan Kabupaten menuju tempat wisata rusak

Selasa, 22 Juli 2025 - 16:44 WIB

Di depan Bupati Sukabumi, Dedi Mulyadi sampaikan ironi

Senin, 21 Juli 2025 - 03:50 WIB

Protes jalan butut di Kabupaten Sukabumi, tak ada digital printing spidolpun jadi

Jumat, 18 Juli 2025 - 16:53 WIB

Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi: Ada tambahan anggaran untuk gaji pegawai, tapi…

Berita Terbaru