Ponpes Darul Haqmal Sukabumi, Tempat Anak Jalanan Menimba Ilmu Agama

- Redaksi

Jumat, 17 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Santri Ponpes Darul Haqmal, Kampung Talun Kiarapayung, Citepus. l Istimewa

Santri Ponpes Darul Haqmal, Kampung Talun Kiarapayung, Citepus. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l PALABUHANRATU – Tidak banyak yang mengenal Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Haqmal yang berlokasi di Kampung Talun Kiarapayung, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat.

Sekilas mungkin tidak banyak yang menduga jika ponpes didirikan KH. Asep Saprudin di kaki Bukit Senyum tersebut, lebih banyak dihuni anak-anak jalanan (anjal). Tidak mengherankan jika saat ini banyak santri dari kalangan anjal menimba ilmu agama Islam di ponpes yang pertama kali didirikan pada 2015 itu.

Kepada sukabumiheadline.com KH. Asep Saprudin mengatakan, awal mendirikan pondok pesantren karena adanya dorongan kepedulian terhadap anak-anak yang banyak berkeliaran di jalanan. Sebagian dari mereka bahkan sudah tidak memiliki orang tua dan tempat tinggal, sehingga ia tersentuh ingin membantunya.

“Kami sangat tersentuh dan ingin membantu mereka karena pada dasarnya semua manusia punya kesempatan sama untuk mendapatkan pendidikan, pembinaan dan juga kesempatan untuk berbuat baik,” ungkap KH. Asep Saprudin, Jumat (16/12/2021).

Berawal dari pemikiran itu, lanjut Asep, selanjutnya langsung mencoba melakukan komunikasi dengan para anjal yang berada di kawasan Palabuhanratu dan sekitarnya hingga akhirnya banyak dari mereka yang belajar di Ponpes Darul Haqmal.

IMG 20220826 082136
Pondok Pesantren Darul Haqmal, Kampung Talun Kiarapayung, Citepus. l Istimewa

“Kami mencoba berbaur dengan mereka. Alhamdulillah, sejak itu, dalam kurun beberapa tahun bisa mendirikan pondok pesantren ini dengan formal,” jelasnya.

Namun, KH. Asep Saprudin mengaku, banyak tantangan yang dihadapi dan dirasakan saat awal awal mendirikan ponpes tersebut, salah satunya pembiayaan bagi santri santrinya.

“Mengurusi anak-anak yang rata-rata tingkat ekonomi lemah, perlu perjuangan ekstra, terutama dari segi materi, banyak kendalanya, kalau dipikirkan kita tidak akan bekerja,” jelasnya.

Baca Juga :  Jumlah sekolah di Kabupaten Sukabumi, negeri turun swasta naik, kecamatan mana kota pendidikan?

“Yang terpenting bagi saya berupaya, berikhtiar, menyumbangkan kemampuan, seadanya, semampunya, seadilnya, sehingga anak anak bisa terbina di pondok pesantren ini,” tambahnya.

Masih kata KH. Asep Saprudin, untuk pembiayaan santri, pondok pesantren telah melakukan upaya yakni menggali berbagai potensi yang ada, baik pada santri maupun potensi lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam. Dengan begitu, ia bersama santrinya bisa membudidayakan ikan, beternak dan lainnya.

“Pembiayaan itu kendala terbesar, kami mencoba ikhtiar maksimal dengan berternak dan bercocok tanam. Ya karena memang butuh keahlian mengelola itu, sampai saat ini hasilnya belum maksimal,” terangnya.

Sehingga, diakuinya, saat ini pembiayaan utama masih mengandalkan dana pribadi dan uluran tangan para donatur. “Atas rezeki dari Allah SWT, menggunakan uang saya secara pribadi dan donatur,” tandasnya.

Berita Terkait

Inspiratif, kepsek perempuan di Sukabumi ubah SD jadi destinasi wisata budaya edukatif
Syuting di Sukabumi, jumlah penonton Panggil Aku Ayah hasilkan Rp30 miliar
Menyelinap ke Desa Penari Sukabumi, berawal dari sumpah serapah kepala kampung
Mulai dari TK Pemerintah tetapkan Wajib Belajar 13 Tahun
Ragam style busana ke kampus buat maba menurut AI
Ngeyel, 36 pendaki Gunung Gede dihukum bayar 5 kali lipat, ada dari Sukabumi
6 SK baru satu di Sukabumi, perguruan tinggi di Jabar tambah kampus dan prodi
Bersihkan ginjal dengan 10 macam ini, mudah diperoleh, efektif dan murah

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 00:35 WIB

Inspiratif, kepsek perempuan di Sukabumi ubah SD jadi destinasi wisata budaya edukatif

Senin, 27 Oktober 2025 - 00:30 WIB

Syuting di Sukabumi, jumlah penonton Panggil Aku Ayah hasilkan Rp30 miliar

Minggu, 26 Oktober 2025 - 20:08 WIB

Menyelinap ke Desa Penari Sukabumi, berawal dari sumpah serapah kepala kampung

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 21:16 WIB

Mulai dari TK Pemerintah tetapkan Wajib Belajar 13 Tahun

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:09 WIB

Ragam style busana ke kampus buat maba menurut AI

Berita Terbaru

Dampak banjir di Cisolok Kabupaten Sukabumi - Sukabumi Sehati

Jawa Barat

Banjir kepung Jawa Barat, dari Sukabumi, Bogor hingga Karawang

Selasa, 28 Okt 2025 - 17:42 WIB

Menteri Negara Artificial Intelegence Albania, Diella - Ist

Internasional

Menteri Negara hamil 83 anak sekaligus, Albania geger

Selasa, 28 Okt 2025 - 02:06 WIB