sukabumiheadline.com – Wilayah Sukabumi, Jawa Barat, diprediksi masih diguyur hujan hingga 10 hari ke depan. Dilansir dari prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah ini masih diguyur hujan dengan intensitas bervariasi.
Meskipun malam mingguan (mamingan) wilayah Sukabumi diprediksi hujan, tapi jangan khawatir, karena ini baru prakiraan. Namun untuk jaga-jaga, sebaiknya selalu persiapkan jas hujan atau payung ketika bepergian ke luar rumah. Kalau tidak, maminganmu bisa basah kuyup.
Perkiraan cuaca Sukabumi 10 hari ke depan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Indonesia, lembaga yang bertanggung jawab mengeluarkan informasi prakiraan cuaca adalah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dikutip sukabumiheadline.com dari laman resmi BMKG, Kamis (18/12/2025), berikut adalah prakiraan cuaca untuk wilayah Sukabumi, dalam 10 hari ke depan, 18 – 27 Desember 2025:
- Kamis, 18 Desember: Kelembapan udara 40%, dan suhu tertinggi dan terendah 24°/20°
- Jumat, 19 Desember: Kelembapan udara 50%, dan suhu tertinggi dan terendah 24°/20°
- Sabtu, 20 Desember: Kelembapan udara 80%, dan suhu tertinggi dan terendah 24°/19°
- Ahad, 21 Desember: Kelembapan udara 90%, dan suhu tertinggi dan terendah 24°/20°
- Senin, 22 Desember: Kelembapan udara 50%, dan suhu tertinggi dan terendah 26°/20°
- Selasa, 23 Desember: Kelembapan udara 80%, dan suhu tertinggi dan terendah 26°/20°
- Rabu, 24 Desember: Kelembapan udara 70%, dan suhu tertinggi dan terendah 27°/21°
- Kamis, 25 Desember: Kelembapan udara 70%, dan suhu tertinggi dan terendah 27°/21°
- Jumat, 26 Desember: Kelembapan udara 40%, dan suhu tertinggi dan terendah 24°/21°
- Sabtu, 27 Desember: Kelembapan udara 40%, dan suhu tertinggi dan terendah 26°/20°
Baca Juga: Prakiraan cuaca dan 15 ayat AlQuran tentang kekuasaan Allah SWT turunkan hujan
Pengertian prakiraan cuaca
Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, prakiraan cuaca adalah prediksi kondisi atmosfer di masa mendatang, yang dibuat dengan menerapkan prinsip-prinsip sains untuk memahami dan memperkirakan bagaimana atmosfer akan berubah.
Prakiraan cuaca dilakukan dengan mengumpulkan data tentang kondisi atmosfer saat ini – terutama suhu, kelembapan, dan tekanan udara – dan menggunakan ilmu meteorologi untuk memproyeksikannya ke masa depan.
Informasi yang diberikan meliputi suhu udara, peluang terjadinya presipitasi (hujan atau salju), kecepatan dan arah angin, tingkat kelembapan, hingga kondisi awan.
Dalam pandangan Islam, hujan merupakan fenomena alam yang memegang peran penting dalam siklus kehidupan di bumi. Tidak hanya sekadar proses jatuhnya air ke tanah, dalam Islam fenomena hujan disebutkan puluhan kali dalam ayat AlQuran.
Dalam AlQuran, fenomena hujan digambarkan sebagai keindahan, kebijaksanaan, dan rahmat-Nya. Bahkan, menurut Abdul Syukur al-Azizi dalam buku Hadits-Hadits Sains, kata hujan disebut sebanyak 55 kali dalam AlQuran, antara lain dalam QS Az-Zukhruf: 11, yang artinya:
“Yang menurunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).”









