sukabumiheadline.com – Lama tak terdengar, nama Esti Lestari tetiba menyorot perhatian. Hal itu setelah United City FC (UCFC) klub raksasa asal Filipina dengan bangga resmi menunjuk Esti Puji Lestari sebagai chairman.
Penunjukan dilakukan setelah Esti mengucurkan investasi untuk menandai tonggak kebangkitan atau babak baru bagi klub sepak bola tersebut.
“Penunjukan Esti Lestari sebagai Ketua menandai tonggak penting bagi UCFC. Kami merasa terhormat dan bangga memiliki investor terhormat dan pakar sepak bola berpengalaman bergabung dengan Klub kami untuk melambungkan perkembangan UCFC ke depan,” kata Presiden United City FC Eric Gottschalk, dikutip dalam akun Instagram resmi United City FC, Ahad (25/2/2024).
Gottschalk mengakui bahwa Esti telah menjadi teman baiknya sejak lama, dan ia senang bekerja bersama dengan perempuan asal Sukabumi tersebut. Ia pun sangat berharap ke depannya Esti bisa membawa klubnya menjadi lebih gemilang.
“Saya tahu apa yang akan dia bawa ke Klub. Proyek dan misi kami di UCFC tidak pernah berubah, bahkan ketika kami istirahat dari sepak bola pada tahun 2023, tapi sekarang kami kembali, dan dengan dukungan Esti, kami akan melanjutkan warisan klub dan sekali lagi meningkatkan standar standar emas sepak bola Filipina,” ujarnya.
Untuk informasi, sebelumnya, Esti juga ditunjuk sebagai manajer salah satu tim China, Qingdao Red Lions FC. Kabar ini diketahui lewat akun sosial media Qingdao Red Lions, Kamis (17/5/2023). Sebagai informasi, Qingdao Red Lions adalah tim yang berlaga di divisi 2 Liga China.
”Selamat datang! Dengan senang hati kami, klub sepak bola Qingdao Red Lions, secara resmi ingin mengumumkan Manajer baru klub, Esti Lestari Mihail,” tulis keterangan Qingdao Red Lions, Kamis (27/5/2023).
”Esti bergabung dengan klub ini berbekal segudang pengalamannya sebagai pebisnis, wanita tangguh, dan (mantan) Presiden klub sepak bola di Indonesia.”
Profil Esti Puji Lestari
Esti mengatakan, dirinya merasa masih memiliki urusan yang belum selesai di bidang sepak bola, dan sebagai pemilik esports, ia bermaksud memberikan nilai tambah bagi klub di luar lapangan maupun di dalam lapangan.
“Saya bersyukur atas kesempatan ini dan saya tahu bahwa lanskap sepak bola Filipina sangat mendukung tidak hanya sepak bola putra namun juga sepak bola putri dengan partisipasi mereka di Piala Dunia baru-baru ini,” ujar Esti.
Sejalan dengan semangat kerja sama ASEAN, perempuan asal Sukabumi ini mengatakan bahwa siapapun berhak untuk meraih pengalaman yang bermanfaat dalam kerjasama ASEAN ini, utamanya dalam bidang sepak bola.
“Menjadi jalan bagi laki-laki dan perempuan dari Indonesia dan Filipina untuk mendapatkan pengalaman berharga dan mendapatkan manfaat dari sinergi antar dua negara,” ujar Esti.
Lantas, siapakah Esti Lestari? Mari mengenalnya lebih dekat.
Esti bukanlah nama baru di sepak bola Indonesia. Sejak dulu, memiliki ambisi besar untuk membawa sepak bola wanita Indonesia melangkah lebih jauh.
Esti sendiri pernah menjadi orang nomor satu di Persijap Jepara. Ia mengemban jabatan Presiden Klub saat Persijap berlaga di kompetisi Liga 3.
Hal itu bermula saat Esti membeli saham mayoritas Persijap pada 2016. Kerja kerasnya terbayar setelah Persijap promosi ke Liga 2 pada 2019 lalu.
Kemudian, pada 2020, Esti tergabung dalam manajemen PS Tira Persikabo. Di sana, Esti menduduki posisi Direktur Sumber Daya Manusia Persikabo.
Peran Esti di Persikabo mungkin sedikit ‘unik’. Berbekal latar belakangnya itu, Esti membuat Persikabo Kartini menjadi lebih hidup hingga berhasil menempati runner-up dan meraih penghargaan Tim Fair Play pada Liga 1 Putri 2019.
Namun, perjalanan Esti dengan Persikabo tidaklah mulus. Sebab, Esti pernah diterpa kabar miring saat Persikabo menunggak gaji para pemain.
Adapun, selain di level klub, Esti sebenarnya juga sudah berupaya masuk dalam lingkaran federasi. Ia pernah berupaya mencalonkan diri sebagai Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2019-2023. Namun, karena satu dan lain hal, Esti kemudian mengundurkan diri dari keikutsertaanya.