sukabumiheadline.com – Meskipun tidak seterkenal artis asal Sukabumi lainnya, ternyata bintang film, DJ sekaligus model Zahra Jasmine rutin mudik ke kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat.
Kok bisa? Padahal, Zahra Jasmine adalah artis kelahiran Jakarta. Simak yuk alasannya.
Zahra Jasmine hijrah
Berubah menjadi lebih baik pada diri seseorang tidak bisa kita ketahui. Baik itu diri sendiri ataupun orang lain. Hidayah memang datang pada orang yang Allah kehendaki.
Nyatanya, Allah memilih sosok artis ini untuk menerima hidayah tersebut. Seperti kisah yang dialami oleh mantan DJ cantik Zahra Jasmine yang jadi sorotan usai mengungkapkan cerita hijrahnya di sebuah acara televisi.
Tak ada pertanda apapun sebelum Zahra Jasmine memutuskan untuk berhijab dan merubah penampilannya. Awalnya, Zahra Jasmine sempat mencicipi dunia hiburan melalui modelling dan menjadi bintang majalah dewasa.
Ternyata, dorongan utama masuk ke dunia tersebut karena dirinya ingin membantu perekonomian keluarga karena ibunya adalah orang tua tunggal.
Setelah masuk ke dunia hiburan, akhirnya Zahra Jasmine memilih berlabuh di dunia malam, tepatnya menjadi seorang DJ. Bahkan, tidak hanya mencicipi alkohol yang identik dengan dunia malam, ini juga sempat mencicipi narkoba.
Tetapi, karena merasa tidak nyaman, dirinya memilih berhenti untuk mengonsumsinya. Zahra Jasmine dulu dikenal sebagai DJ yang sering manggung di klub-klub malam.
Pada sebuah acara televisi, Zahra mengungkapkan juga pernah jadi bintang majalah dewasa. Tapi nyatanya, profesinya itu gak bikin hatinya nyaman. Zahra Jasmine akhirnya mendapat hidayah dan memutuskan untuk hijrah. Dia pun mulai mencoba mengenakan hijab
Rekomendasi Redaksi:Â Herfiza Novianti Mantap Berhijab, 5 Fakta Wanita Sukabumi Istri Ricky Harun
Perubahan penampilannya pun cukup drastis. Dari yang suka pakai celana pendek dan tank top, Zahra kini selalu memakai pakaian tertutup. Sebelum menjadi DJ, Zahra rupanya sempat mencicipi dunia akting dengan bermain sinetron.
Profil Zahra Jasmine
Diketahui, Zahra Jasmine yang lahir di Jakarta, 22 Mei 1992 ini adalah seorang aktris dan model berkebangsaan Indonesia.
Karirnya dimulai sejak ia duduk di bangku SMA, Zahra mulai dikenalkan dengan pekerjaan modelling oleh omnya.
Seperti layaknya remaja, ia senang menjalani profesinya sebagai model saat itu, cantik muda dan berbakat di depan kamera.
Beranjak dewasa, ia mencoba peruntungannya di dunia DJ. Saat itu keputusannya untuk memilih pekerjaan tersebut adalah karena alasan ekonomi. Karena setelah suaminya meninggal, ia harus tetap menghidupi anak dan keluarganya.
Menurutnya, DJ adalah pekerjaan yang berpenghasilan besar untuk sekali manggung. Meskipun ekonomi menjadi alasan utama, Zahra tetap bersikap profesional dengan mengikuti sekolah disk jockey sebelum benar-benar terjun dalam perkerjaannya.
Dunia malam seolah sudah akrab dengan ibu satu anak ini. Hampir setiap hari ia meminum alkohol sebelum tampil demi untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
Penonton juga tak ada rasa canggung untuk menghampiri dirinya saat di panggung saat bernyanyi menjadi Live PA bersama DJ Vin Indigo.
“Karena pakaianku seksi waktu itu, jadi orang gak canggung untuk ngedeketin kalau lagi nge-DJ atau lagi nyanyi, orang langsung ngedeketin aja, ngasih botol minum, jadi gak usah pakai permisi mereka udah gak ada canggung-canggungnya,” ujar mantan DJ ini saat berbincang dengan Muslimahdaily.
Saat itu tak ada perasan gelisah atau takut dalam diri wanita kelahiran 1991 ini, ia terlarut dalam kebahagiaan gemerlap malam. Zahra juga terbiasa dengan pola hidup yang terbalik, malam menjadi siang, siang menjadi malam akibat pekerjaannya ini.
Kini perubahan di dalam dirinya itu membawa berkah tersendiri. Dia mulai banyak mendapat perhatian di sosial media. Akun Instagram miliknya yang punya 50 ribu lebih followers, jadi sasaran endorse dari berbagai macam produk.
Keberaniannya untuk berhijrah dan meninggalkan dunia gemerlap mendapat pujian dari publik. Dikenal dekat dengan ibunya, Zahra adalah sosok yang penurut termasuk untuk urusan jodoh.
Dirinya pun akhirnya berkeluarga dengan sosok pria yang dijodohkan oleh ibunya. Meski dijodohkan, Zahra pun menjalani kehidupan keluarganya dengan penuh cinta kasih kepada sang suami.
Bahkan, kehidupannya pun semakin lengkap karena anak laki-laki yang hadir dalam keluarga kecilnya. Setelah dikaruniai seorang anak, Zahra harus menghadapi kenyataan pahit bahwa suaminya divonis kanker hati stadium 4 oleh sang dokter.
Dirinya pun memilih untuk kembali ke dunia hiburan untuk membiayai pengobatan tersebut. Namun setelah melawan selama 3 bulan, suaminya tutup usia.
Ditinggal oleh sosok suami yang bagaikan sosok ayah dalam hidupnya, Zahra pun merasa sangat terpuruk. Zahra pun memasuki tahap terpuruk dalam hidupnya, mulai dari terpikirkan untuk mengakhiri hidup hingga terjebak dalam hubungan asmara tidak sehat.
Namun, dirinya kembali menemukan titik terang setelah mendengarkan sejumlah ceramah. Bahkan, keputusannya berhijab sangat dipengaruhi oleh kalimat yang diucapkan artis Zee Zee Shahab dalam sebuah acara televisi.
Meski banyak godaan untuk melepas hijab demi pekerjaan datang bertubi-tubi, Zahra selalu percaya bahra ada rezeki yang lebih baik. Kini, dirinya pun mengaku sangat bahagia dengan pilihannya berhijab.
Rekomendasi Redaksi:Â Artis serba bisa ini pulkam ke Sukabumi, nongkrong kaki lima, hadiri nikahan sepupu di pinggir sawah
Filmografi Zahra JasmineÂ
Mengawali karier lewat film Pulau Hantu 3 dan Kacaunya Dunia Persilatan. Namanya semakin terkenal lewat perannya sebagai Angel dalam sinetron Jodoh Wasiat Bapak.
- 2012 Pulau Hantu 3
- 2015 Kacaunya Dunia Persilatan
Sinetron
- 2018 Kun Fayakun
- 2019 Jodoh Wasiat Bapak
Rekomendasi Redaksi: Bukan cuma Desy dan Happy, 5 Selebriti Ini Juga Mudik ke Sukabumi
Rutin mudik ke SukabumiÂ
Seperti masyarakat Indonesia umumnya, artis cantik Zahra Jasmine mudik ke kampung halamannya untuk merayakan Lebaran ia berangkat ke Sukabumi, Jawa Barat.
“Aku tiap tahun pasti mudik terus ke Sukabumi. Ramai-ramai sama keluarga, jadinya seru,” ungkap Zahra.
Bintang film televisi (FTV) Love in Anyer itu mengaku senang merayakan Lebaran di kampung halamannya. Soalnya, ia bisa melepas rindu dengan seluruh keluarga besarnya.
“Senanglah pastinya, karena keluarga banyak yang ngumpul, bisa ketemu, ngobrol-ngobrol, bercanda-canda. Karena kalau ramai-ramai kan refreshing juga. Jadi nggak stres, dan menghilangkan capek dari kerjaan,” jelasnya.
Lantas, adakah makanan favorit Zahra saat lebaran? “Masakan buatan nyokap. Ketupat sayur, dan rendangnya enak banget,” sahutnya.