Riding ke Pasir Datar Indah, Menolak Tua ala Biker Sukabumi

- Redaksi

Jumat, 21 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemandangan alam di Pasirdatar Indah Sukabumi. l Edhy T. Putro

Pemandangan alam di Pasirdatar Indah Sukabumi. l Edhy T. Putro

SUKABUMIHEADLINE.com l KADUDAMPIT – Satu lagi destinasi wisata alam yang memesona mata di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yakni Pasirdatar Indah.

Pasir, dalam bahasa Sunda berarti dataran tinggi atau bukit. Namun, pasir berbeda dengan bukit pada umumnya yang banyak ditumbuhi pepohonan. Bukit dalam istilah pasir lebih banyak digunakan masyarakat Sunda untuk bercocok tanam, seperti palawija, sayuran dan padi lahan kering atau huma.

Pasir Datar Indah dikenal sebagai tempat wisata alam sekaligus edukasi, terletak di kaki Gunung Gede Pangrango, lokasi yang tepat untuk menyaksikan keindahan alam Sukabumi dari ketinggian.

Pasir Datar sendiri merupakan nama sebuah desa yang berada di Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi. Sudah sejak lama kawasan ini dikenal sebagai sentra agrowisata.

Banyak wisatawan berkunjung untuk sekadar menyaksikan hamparan tanaman sayur-sayuran, atau bahkan ikut melakukan panen bersama petani setempat.

IMG 20221021 034313
Pemandangan alam di Pasirdatar Indah Sukabumi. l Edhy T. Putro

Selain itu, banyak juga yang berkunjung untuk kemping, merasakan dinginnya udara Sukabumi di ketinggian.

Walaupun demikian, banyak juga wisatawan lokal yang berkunjung sekadar berjalan-jalan dengan sepeda motor di sore hari untuk sekadar menyaksikan matahari terbenam.

Baca Juga :  Romantisme dalam Kemiskinan Keluarga di Bantaran Sungai Cibadak Sukabumi

Edhy T. Putro, seorang biker asal Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, terbilang sering mengunjungi tempat-tempat wisata yang berada di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini.

“Riding cara saya menolak menua. Menolak tua karena masih doyan aprak-aprakkan ke tempat yang syahdu di ketinggian hingga bisa melihat kebesaran Tuhan,” jelasnya kepada sukabumiheadline.com, Kamis (20/10/2022).

“Hobi aja, ada tantangan tersendiri ketika menggunakan ban motor bukan standar untuk mendaki dan tanpa diikat tali atau rantai agar nggak selip pas lalui medan yang licin,” tambahnya.

Berita Terkait

Mata Luka Sengkon Karta, Peri Sandi Huizche: 5 Fakta penyair Indonesia asal Sukabumi
15 jurusan kuliah madesu menurut Federal Reserve Bank of New York
Jeblok! RLS di Kabupaten Sukabumi 2025 hanya 7,63 tahun: Ranking 25 dari 27
5 tren 2026 di Indonesia: Bisnis, olah raga, fashion, rambut hingga desain grafis
Sinopsis Pangku, dibintangi artis asal Cibadak tayang hari ini di bioskop Sukabumi
5 kesan negatif berwisata ke Sukabumi menurut wisatawan luar daerah
Orang tua dan kisah cinta Nyi Roro Kidul, Putri Kandita membuat pengawal jatuh hati
Kenalkan mentor karier Iestri Kusumah: Wanita Sukabumi menginspirasi dari konten ke BUMN

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 02:17 WIB

Mata Luka Sengkon Karta, Peri Sandi Huizche: 5 Fakta penyair Indonesia asal Sukabumi

Jumat, 28 November 2025 - 01:00 WIB

15 jurusan kuliah madesu menurut Federal Reserve Bank of New York

Kamis, 27 November 2025 - 17:14 WIB

Jeblok! RLS di Kabupaten Sukabumi 2025 hanya 7,63 tahun: Ranking 25 dari 27

Kamis, 27 November 2025 - 12:41 WIB

5 tren 2026 di Indonesia: Bisnis, olah raga, fashion, rambut hingga desain grafis

Rabu, 26 November 2025 - 15:16 WIB

Sinopsis Pangku, dibintangi artis asal Cibadak tayang hari ini di bioskop Sukabumi

Berita Terbaru

Realme Neo 8 - Realmi

Gadget

Spesifikasi Realme Neo 8, ponsel canggih Rp1 jutaan

Jumat, 28 Nov 2025 - 08:00 WIB