Tuesday, September 26, 2023
Sukabumi Headline
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Konten
  • Gaya Hidup
  • Tekno
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah
No Result
View All Result
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Konten
  • Gaya Hidup
  • Tekno
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah
No Result
View All Result
Sukabumi Headline
No Result
View All Result
Home LIPSUS

Romantisme dalam Kemiskinan Keluarga di Bantaran Sungai Cibadak Sukabumi

Maman tampak bangga dengan jawaban istrinya itu, meskipun berusaha menyembunyikan di balik senyum tersipu malu.

Feryawi Heryadi by Feryawi Heryadi
2 years ago
in LIPSUS
0
Maman dan keluarga. l Fery Heryadi

Maman dan keluarga. l Fery Heryadi

Share ShareShare

SUKABUMIHEADLINE.com l CIBADAK – Maman (50) dan istrinya, Juju (45), sudah 20 tahun lebih tinggal di gubuk reyot di bantaran anak Sungai Cicatih. Suami istri itu tinggal berempat bersama kedua anaknya, Ruslan (18) dan Liya (16).

Rabu (3/11/2021), sukabumiheadline.com mengunjungi gubuk reyot mereka di Kampung Panagan RT 03/02, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Mengunjungi keluarga dengan empat jiwa itu memang sedikit menyulitkan karena harus menuruni tiga tingkat tangga (taraje-Sunda). Saat kaki menginjak setiap anak tangga juga perlu ekstra hati-hati karena tidak dilengkapi pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuh.

“Enggak menyesal, disyukuri aja,“ jawab Juju ketika ditanya apakah ia menyesal menikah dengan Maman.

Maman tampak bangga dengan jawaban istrinya itu, meskipun berusaha menyembunyikan di balik senyum tersipu malu.

Baca Juga

Pegawai PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi Tewas Tergantung di Kamar

Siswi SMK di Bojonggenteng Sukabumi Jadi Korban Begal, Begini Kata Polisi

Ditemukan oleh Teman, Kronologi Ketua BPD Karang Tengah Sukabumi Gadir Versi Istri

Sehari Usai Pilkades Serentak 2023, Ketua BPD Karang Tengah Sukabumi Tewas Gadir

Diceritakan Maman, ia menikah ketika menginjak usia 20 tahun. Kala itu, ia tengah berjualan cilok keliling kampung, kemudian dipertemukan dengan Juju di kampungnya, di Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak.

Bak peribahasa, dari mata turun ke hati, sebuah pertemuan yang kemudian membawa keduanya ke jenjang pernikahan. Dari pernikahannya itu, mereka dikaruniai tiga anak. Anak perempuan pertama mereka sudah menikah dan tinggal bersama suaminya.

“Suaminya jualan kaki lima di area Rumah Sakit Sekarwangi. Ya kadang-kadang nengokin ke sini,“ jawab Maman.

Maman mengaku tidak terlalu berharap dibantu oleh anak pertamanya. Baginya, anaknya hidup bahagia bersama suaminya, sudah cukup. “Saya mah bersyukur aja walaupun begini,“ tambah dia.

Karenanya, tidak heran jika melihat mereka tetap kompak dan penuh canda menjalani hidup sehari-hari.

Diberitakan sebelumnya: Keluarga Ini 20 Tahun Huni Gubuk Reyot di Bantaran Sungai Cibadak Sukabumi

keluarga miskin sukabumi
Gubuk resot keluarga Maman dan Juju. l Fery Heryadi

Cara Maman dan Juju Bertahan Hidup

Maman menghuni gubuk reyotnya tersebut sudah lebih dari 20 tahun. Ia mengaku tidak ada masalah dengan warga setempat, bahkan Ketua RT dan RW setempat memintanya merawat gubuknya baik-baik.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, saat musim kemarau Maman biasa berjualan es cincau keliling kampung. “Kalau sekarang musim hujan, jadi sudah hampir sebulan tidak berjualan. Kalau musim gini, siapa yang mau belinya. Bukan gak percaya rezeki dari Allah, tapi berdasarkan pengalaman, jualan es di musim hujan selalu merugi,” keluh Maman.

Untuk membantu suaminya menyambung hidup, Juju memilih bekerja borongan membersihkan pakaian siap ekspor, atau lazim disebut buang benang. Dari pekerjaannya itu, Juju mengaku mendapat Rp125 ribu per pekan. Namun, pekerjaan borongan itupun diakuinya tidak selalu ada.

Sedangkan Maman, saat musim hujan seperti saat ini memilih menjadi tukang pijit panggilan. “Setiap malam keliling. Kalau ada yang nyuruh mijit ya alhamdulillah, bisa makan,” tambah Maman.

Kedua anak Maman, Ruslan dan Liya, tidak bekerja, anak lelakinya sulit mendapatkan pekerjaan, sedangkan anak gadisnya menderita atsma. Karenanya, kedua anaknya setiap hari memilih tinggal di rumah.

Di ujung perbincangan, Maman mengungkapkan keinginannya dibantu balok kayu untuk memperbaiki gubuknya yang lapuk dan rawan ambruk. “Pernah ada yang datang dan menjanjikan bantuan, tapi gak datang lagi,“ pungkas Maman.

Tags: #KabupatenSukabumi#Miskin#WargaMiskinCibadakKeluarga MiskinSukabumi
Previous Post

Warga Cianjur Terseret Ombak Laut di Cisolok Sukabumi

Next Post

Satu Rumah di Gunung Puyuh Kota Sukabumi Tetiba Ambruk

Feryawi Heryadi

Feryawi Heryadi

Related Posts

Wida, Santi Sulastri dan Rini Mulyani. l Istimewa
LIPSUS

Hanya 3 Perempuan Terpilih, 71 Desa di Sukabumi Gelar Pilkades Serentak

26 September 2023
Ilustrasi anak penderita stunting. l Istimewa
LIPSUS

Ngeri, Data Pemerintah Pusat: Anak Derita Stunting di Kabupaten Sukabumi 27,5%

18 September 2023
Warga di salah satu kecamatan di Kabupaten Sukabumi antre bantuan air bersih. l Istimewa
LIPSUS

7 Ribu Lebih KK di 13 Kecamatan Kabupaten Sukabumi Krisis Air Bersih, Cicurug Parah

14 September 2023
Bangunan SD di Kabupaten Sukabumi rusak parah. l Istimewa
LIPSUS

Miris, Siswa Belajar di Perpustakaan karena Ribuan SD di Kabupaten Sukabumi Rusak

10 September 2023
Tiga terdakwa kasus SPK fiktif di Dinkes Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid, Dian Iskandar dan Saepul Ramdan menjalani sidang. l Istimewa
LIPSUS

36 Perusahaan Terlibat, Babak Baru Kasus SPK Fiktif Dinkes Kabupaten Sukabumi Rugikan Rp37 Miliar

7 September 2023
Ilustrasi bandara internasional. l Istimewa
LIPSUS

Kabar Terbaru Bandara Sukabumi, Jawa Barat Akan Punya International Airport Baru Rp36 Triliun

28 August 2023
Next Post
Satu Rumah di Gunung Puyuh Kota Sukabumi Tetiba Ambruk

Satu Rumah di Gunung Puyuh Kota Sukabumi Tetiba Ambruk

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

Mochtar Muhammad: Duet Ganjar Pranowo-Puan Maharani Ideal

Ganjar-Puan Janjikan Ini Saat Hadir di Rakernas Aparat Desa

26 September 2023
Sidang kasus korupsi BTS 4G Kominfo. l Istimewa

Hakim Gebrak Meja Sebab Orang BPK Terima Rp40 M Kasus Korupsi BTS Kominfo

26 September 2023
Eriyanto, pemain Persib Bandung asal Sukabumi. l @eriyantou

Punya Rekrutan Anyar dari Austria, Bobotoh Minta Bek Persib asal Sukabumi Dilepas

26 September 2023
Ditinggal Pemilik Kerja, Dapur dan Perabotan Milik Warga Parakansalak Sukabumi Ludes

Ditinggal Pemilik Kerja, Dapur dan Perabotan Milik Warga Parakansalak Sukabumi Ludes

26 September 2023
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Privacy Police
  • Kode Etik

© 2022 Sukabumiheadline

No Result
View All Result
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Konten
  • Gaya Hidup
  • Tekno
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah

© 2022 Sukabumiheadline