sukabumiheadline.com – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk menjaga penghormatan terhadap karya cipta musik yang kerap digunakan dalam pertandingan Timnas Indonesia.
Salah satunya adalah lagu Tanah Airku karya wanita kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, almarhumah Ibu Soed atau Ibu Sud, yang sering dinyanyikan pemain maupun suporter saat mendukung skuad Garuda.
Berita Terkait: Gegara Wanita Sukabumi ini Anang-Ashanty diteriaki satu stadion dan dihujat netizen
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Erick mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya bersama Menteri Hukum Supratman Andi Agtas akan menemui keluarga Ibu Sud guna membicarakan penghargaan dan mekanisme royalti atas penggunaan lagu tersebut.
“Insyaallah beberapa saat ke depan kami bersama Menteri Hukum akan menemui keluarga Ibu Sud. Kami ingin memberikan penghormatan atas karya beliau yang begitu abadi, sekaligus mengingatkan bahwa para pahlawan pencipta lagu juga punya kontribusi besar yang tidak boleh dilupakan,” ujar Erick.
Baca Juga: Ledek lagu ciptaan wanita Sukabumi, striker Timnas Australia minta maaf usai dirujak netizen
Dalam koordinasi bersama Kementerian Hukum, Erick menegaskan bahwa PSSI mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait perlindungan hak cipta.
Ia menilai hal itu penting agar sepak bola nasional berjalan sejalan dengan regulasi sekaligus tetap menghargai karya musisi tanah air.
“Dalam bernegara, semua ada aturannya. Saat berdiskusi dengan Menteri Hukum, saya tegaskan PSSI mendukung penuh kebijakan pemerintah. Lagu-lagu kebangsaan jelas sudah menjadi domain publik, sehingga tidak perlu diperdebatkan lagi,” katanya.
Berita Terkait: Momen ketika kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes kepincut wanita asal Sukabumi
Namun Erick menekankan, untuk lagu komersial, PSSI akan tetap menghormati hak cipta dan prosedur yang berlaku. Ia mencontohkan kolaborasi federasi dengan grup musik God Bless yang membawakan lagu Rumah Kita melalui proses resmi.
Erick juga menyoroti makna mendalam lagu-lagu perjuangan seperti Tanah Airku. Menurutnya, ketika dinyanyikan di stadion, lagu itu bukan hanya membangkitkan semangat, tetapi juga menjadi pemersatu bangsa.
“Ketika pemain menyanyikan Tanah Airku di lapangan, euforianya luar biasa, bahkan ada yang sampai meneteskan air mata. Lagu-lagu seperti ini bukan sekadar hiburan, melainkan menjadi pemersatu bangsa. Oleh karena itu, mekanisme penggunaannya harus kami jalani secara benar dan proporsional,” tegasnya.
Dengan rencana pertemuan bersama keluarga Ibu Sud, PSSI berharap bisa memberikan penghormatan yang layak sekaligus memastikan penggunaan lagu di sepak bola Indonesia sesuai dengan aturan hak cipta dan penghargaan terhadap pencipta.
Diciptakan wanita Sukabumi
Seperti diketahui, para penggemar sepak bola Tanah Air memiliki tradisi untuk menyanyikan lagu Tanah Airku di stadion, setelah Timnas Indonesia berlaga.
Berita Terkait: Mengenal Wanita Sukabumi yang Hari Lahirnya Diperingati oleh Google Doodle
Lagu Tanah Airku memiliki lirik yang menyentuh dan memercikkan rasa cinta terhadap Tanah Air, beriku liriknya: “Tanah airku tidak kulupakan, ‘kan terkenang selama hidupku. Biarpun saya pergi jauh. Tidak ‘kan hilang dari kalbu . Tanahku yang kucintai. Engkau kuhargai”
Lagu nasional Indonesia ini diciptakan oleh Ibu Sud atau Ibu Soed pada 1927 silam, namun hingga kini lagu itu banyak dinyanyikan kalangan generasi muda. Baca selengkapnya: Bukan di Sukabumi, Ibu Soed ciptakan lagu Tanah Airku saat ditugaskan Bung Karno ke luar negeri
Untuk diketahui, Ibu Soed dikenal sebagai sosok pendidik di Sukabumi serta pencipta lagu anak dan perjuangan sangat fenomenal. Lagu-lagunya pun abadi dinyanyikan banyak orang. Baca lengkap: Mengenal Ibu Soed, Wanita Sukabumi Pencipta Lagu Anak dan Berkibarlah Benderaku
Hingga akhir hayatnya, Ibu Soed dikenal sebagai empunya lagu anak-anak. Total ia telah mencipta 480 lagu anak-anak Indonesia. Baca selengkapnya: 117 tahun silam lahir wanita hebat di Sukabumi, pencipta lagu Tanah Airku
Pemilik nama lengkap Saridjah Niung ini, adalah sosok inspiratif yang tak hanya bisa dibanggakan oleh warga Sukabumi, tetapi diteladani perjuangannya.