Santri Digitalpreneur Indonesia, Sandiaga Uno ajak santri di Sukabumi produksi konten viral

- Redaksi

Jumat, 24 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno - Budiyanto

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno - Budiyanto

sukabumiheadline.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 yang diselenggarakan Pondok Pesantren (Ponpes) Syamsul’ulum di Jalan Bhayangkara, Kecamatan Gunungpuyuh, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (23/5/2024).

“Kami merasa bersyukur Santri Digitalpreneur Indonesia sekarang hadir di Kota Sukabumi untuk menampung peluang dan potensi ekonomi kreatif di kalangan para santri di Kota Santri Sukabumi ini,” kata Sandiaga kepada awak media selesai kegiatan di Sukabumi.

Kegiatan ini, lanjut dia, bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi para santri. Dengan digitalisasi juga dapat mengangkat produk kaligrafi ini menjadi Non-Fungible Token (NFT). Sekarang mulai meningkat lagi dari segi nilai heritage maupun juga dari segi nilai ekonominya.

“Saya melihat tadi dari pemenangnya ada kaligrafi yang menjadi produk unggulan dan sudah terbentuk menjadi lembaga,”

“Nanti bisa kita tampilkan dibeberapa kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terutama dari beberapa sub sektor yang mendukung kriya dan juga kegiatan lainnya,” ujar dia.

Sandiaga juga mendorong para santri agar bisa membuat konten seperti Habib Sahil yang kontennya sangat informatif dan edukatif.

Karena saat ini banyak beredar konten yang kurang baik di dunia maya. Contohnya ada yang membuat konten mandi menggunakan bensin sampai konten yang nyeleneh, konten prank, bullying, mengancam dan sebagainya.

Baca Juga :  Ada 35 ribu santri, ini jumlah ponpes dan ustadz di Kabupaten Sukabumi menurut kecamatan

Para santri dapat membuat konten dengan konsep viral. Konsep viral merupakan kepanjangan visual menarik, video pendek jangan lebih satu menit. Informatif menyebarkan informasi dan edukasi.

Relevan menyesuaikan dengan trend, seperti kuliner, wisata. Aktif dan lucu menghibur.

“Konten-konten yang sejuk, yang menggambarkan Islam yang rahmatan lil alamin. Itu harapan saya,” kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga dari total 5 juta santri di Indonesia dan lebih 30.000 pesantren bisa memproduksi satu konten perminggu saja itu bisa menjadi 5 juta konten. Produksi konten ini memiliki dampak yang baik, ekonominya sendiri bisa diukur.

Karena total nilai tambah ekonomi kreatif ini sudah mencapai Rp1,4triliun. Salah satunya ditopang konten kreatif yang diciptakan.

“Kalau santri bisa mengambil 20 persen dari itu, itu sudah angka yang sangat besar,” ujar dia.

Berita Terkait

Dana Desa jadi jaminan jika galbay, semua Kopdes Merah Putih di Sukabumi bisa pinjam modal ke bank
PBB rilis daftar perusahaan berperan dalam ekonomi genosida di Gaza
Bank Syariah Muhammadiyah meluncur, diharapkan bertransformasi
Pemilik RS Hermina Sukabumi, dari perusahaan otomotif hingga orang terkaya di Indonesia
Ini 26 kecamatan penghasil padi gogo di Sukabumi, Cikakak paling sedikit
Mulai 1 Juli semua Kopdes Merah Putih di Sukabumi sudah bisa pinjam modal ke bank Himbara
Sukabumi berapa? Jadwal dan tarif terbaru DAMRI DKJ, Banten, Jabar ke Bandara Soetta 2025
Dari karet, teh, kelapa, pala hingga lada, ini luas lahan dan volume hasil perkebunan di Sukabumi

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 02:51 WIB

Dana Desa jadi jaminan jika galbay, semua Kopdes Merah Putih di Sukabumi bisa pinjam modal ke bank

Jumat, 4 Juli 2025 - 00:09 WIB

PBB rilis daftar perusahaan berperan dalam ekonomi genosida di Gaza

Selasa, 1 Juli 2025 - 15:04 WIB

Bank Syariah Muhammadiyah meluncur, diharapkan bertransformasi

Senin, 30 Juni 2025 - 01:10 WIB

Pemilik RS Hermina Sukabumi, dari perusahaan otomotif hingga orang terkaya di Indonesia

Minggu, 29 Juni 2025 - 00:01 WIB

Ini 26 kecamatan penghasil padi gogo di Sukabumi, Cikakak paling sedikit

Berita Terbaru