24 C
Sukabumi
Sabtu, Juli 27, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Honda dan Suzuki Ketar-ketir, Yamaha Vinoora 125 Dirilis, Desain Retro dan Lampu Unik

sukabumiheadline.com l Yamaha resmi memperkenalkan skutik baru...

Sejarah dan 5 Kontroversi Ponpes Al-Zaytun hingga Dituding Sesat

KhazanahSejarah dan 5 Kontroversi Ponpes Al-Zaytun hingga Dituding Sesat

sukabumiheadline.com l Sedang jadi kontroversi, ini sejarah, profil, dan fakta-fakta Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat yang harus diketahui.

Mulai dari shaf bercampur antara laki-laki dan perempuan saat Shalat Ied, di Ponpes Al Zaytun Indramayu beberapa waktu lalu. Kemudian, adanya adzan yang dinilai nyeleneh yang dilantunkan oleh salah seorang santri.

Terbaru, adanya rencana dari pendiri Ponpes Al Zaytun untuk menjadikan para santri putri sebagai khatib Shalat Jumat.

Lantas, bagaimana sejarah berdiri dan profil serta fakta yang ada pada Ponpes Al Zaytun Indramayu?

Berikut catatan 5 catatan terkait sejarah dan kontroversi Ponpes yang dipimpin Dr. DR (HC) Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang MP atau nama lain Syekh Panji Gumilang tersebut, dirangkum sukabumiheadline.com dari berbagai sumber.

1. Sejarah Ponpes Al-Zaytun 

Pembangunan Ponpes AL Zaytun Indramayu dimulai pada 13 Agustus 1996 di atas lahan seluas 1.200 hektare. Ponpes Al Zaytun sendiri merupakan usaha dari Yayasan Pesantren Indonesia (YPI).

Dengan demikian, Ponpes Al Zaytun saat ini memasuki usia 27 tahun, sejak diresmikan Presiden ke-3 RI BJ Habibie pada 27 Agustus 1999.

Sedangkan, kegiatan pembelajaran pertama kali dilakukan pada 1 Juli 1999 yang diikuti oleh lebih dari 7 ribu santri dari dalam negeri hingga dari Malaysia, Singapura, Timor Leste bahkan Afrika Selatan.

2. Sistem Pendidikan 

Proses pendidikan yang dilaksanakan di Al-Zaytun didasarkan pada sebuah sistem yang terpadu. Sistem tersebut mampu mengarahkan peserta didik mengikuti suatu skema pendidikan yang disebut dengan one pipe education system, mulai dari level paling dasar (elementary) sampai dengan level tertinggi dalam dunia akademik (doctoral) dalam sebuah sistem yang terpadu yang mengkombinasikan kereligiusan, science technology, agriculture, sports, arts, culture and information technology.

Bahasa internasional seperti Inggris, Arab, Mandarin diajarkan dengan dukungan laboratorium-laboratorium bahasa dan sistem pengajaran bahasa.

Siswa dengan pola pikir global, berbahasa internasional dan berkemampuan skala dunia merupakan bekal yang terus dipersiapkan untuk membentuk pribadi siswa yang utuh.

Ini yakni mempersiapkan peserta didik untuk beraqidah yang kokoh kuat terhadap Allah dan Syari’at-Nya, menyatu di dalam tauhid, berakhlaq al-karimah, berilmu pengetahuan luas, berketrampilan tinggi yang tersimpul dalam basthotan fi al-‘ilmi wa al-jismi sehingga mampu untuk hidup secara dinamis di lingkungan masyarakat antarbangsa.

Dalam mewujudkan sistem pendidikan yang terpadu, ketersediaan area kampus yang luas supaya siswa selalu terdidik dan berada di sebuah arena pendidikan menjadi sebuah kewajiban bagi penyelenggara pendidikan.

Areal 200 hektare disediakan bagi sarana kompleks pendidikan seperti gedung pembelajaran, gedung asrama siswa putra maupun putri, masjid, sarana olahraga yang lengkap dan sarana lainnya yang mendukung kegiatan pendidikan yang dihajatkan.

3. Bangunan Modern

Ponpes Al Zaytun memiliki bangunan yang modern dengan konsep asrama yang terintegrasi. Bahkan, Ponpes Al Zaytun juga memiliki area persawahan dan hutan sendiri.

Sekira 500 hektare digunakan sebagai lahan produktif, yakni untuk area persawahan, dan 500 hektar lainnya untuk hutan jati emas, dari total lahan seluas 1.200 hektar.

Meski begitu, pesantren Al Zaytun masih terlihat lapang untuk aktivitas ribuan santrinya.

Ponpes Al Zaytun Indramayu memiliki bangunan paling monumental yaitu Masjid Rahmatan Lil Alamin yang dibangun di atas tanah seluas± 3.000 meter persegi dengan kontruksi megah, dan memiliki enam lantai.

Kesan megah dan mewah semakin terlihat dari sebagian dinding dan lantai dibalut granit dan marmer hitam. Belum lagi bagian basement masjid terdapat ruangan yang berisi puluhan ribu kubik kayu ulin dan jati.

Jemaah shalat shaf renggang di Ponpes Al-Zaytun di Indramayu. l Istimewa
Jemaah shalat shaf renggang di Ponpes Al-Zaytun di Indramayu. l Istimewa

4. Ponpes Terbesar se-Asia Tenggara

Meskipun kerap diterpa isi kontroversi, ternyata Ponpes Al Zaytun pernah menjadi Ponpes terbesar se-Asia Tenggara ini.

Dilansir Washington Times bahwa Ponpes yang berlokasi di Desa Mekarjaya Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu itu sebagai pesantren terbesar se-Asia Tenggara.

5. Temuan MUI

Mengutip mui.or.id, sederet kontroversi dari Ponpes Al Zaytun ini sebenarnya sudah terjadi puluhan tahun yang lalu. Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui bentukan tim peneliti khusus sudah mengungkap sederet fakta dan temuan pada 2002 terkait pesantren ini.

Tim peneliti MUI melakukan kerja keras selama empat bulan. Kajian pustaka dan dokumentasi dilakukan dengan mengambil semua sumber yang dapat memberikan informasi komprehensif tentang sejarah, latar belakang berdirinya MAZ, serta sistem pendidikan MAZ.

Kontroversi Ponpes Al Zaytun itu ternyata bersangkut erat dengan doktrin ajaran, afiliasi kelembagaan, dan konsep keagamaan yang dipahaminya. Bahkan, beberapa pihak menilai pesantren ini sesat dan berbahaya.

Temuan MUI pada 2002

Berikut temuan MUI pada 2002 lalu.

1. Ditemukan indikasi kuat adanya relasi dan afiliasi antara MAZ) dengan organisasi NII KW IX, baik hubungan yang bersifat historis, finansial, dan kepemimpinan

2. Terdapat penyimpangan paham dan ajaran Islam yang dipraktikkan organisasi NII KW IX. Seperti mobilisasi dana yang mengatasnamanakan ajaran Islam yang diselewengkan, penafsiran ayat-ayat Alquran yang menyimpang dan mengafirkan kelompok di luar organisasi mereka

3. Ditemukan adanya indikasi penyimpangan paham keagamaan dalam masalah zakat fitrah dan kurban yang diterapkan pimpinan MAZ, sebagaimana dimuat dalam majalah Al-Zaytun.

Persoalan Al-Zaytun terletak pada aspek kepemimpinan yang kontroversial (AS Panji Gumilang dan sejumlah pengurus yayasan) yang memiliki kedekatan dengan organisasi NII KW IX

Ada indikasi keterkaitan sebagian koordinator wilayah yang bertugas sebagai tempat rekrutmen santri MAZ dengan organisasi NII KW IX

Berdasarkan sejumlah temuan itu, MUI merekomendasikan beberapa usaha lebih lanjut oleh Pimpinan Harian MUI: Memanggil pimpinan MAZ untuk dimintai klarifikasi atas temuan-temuan yang didapat dari envestigasi Tim Peneliti MAZ MUI

Dikarenakan persoalan mendasar MAZ terletak pada kepemimpinannya, diharapkan Pimpinan Harian MUI dapat mengambil inisiatif dan langkah-langkah konkret untuk membenahi masalah kepemimpinan di MAZ

Pimpinan Harian MUI perlu mengambil keputusan yang sangat bijak dan arif menyelamatkan pondok pesantren Al-Zaytun dengan berdasarkan pada prinsip kemaslahatan umat.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer