24 C
Sukabumi
Sabtu, Juli 27, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Honda dan Suzuki Ketar-ketir, Yamaha Vinoora 125 Dirilis, Desain Retro dan Lampu Unik

sukabumiheadline.com l Yamaha resmi memperkenalkan skutik baru...

Sejarah Deportivo Palestino, Klub Elite Liga Chile dan Kedekatannya dengan Palestina

OlahragaSejarah Deportivo Palestino, Klub Elite Liga Chile dan Kedekatannya dengan Palestina

sukabumiheadline.com l Semangat olah raga, terlebih sepak bola adalah mempersatukan. Bahkan, FIFA sendiri melarang keras segala bentuk diskriminasi dan sikap rasis berkembang di olah raga yang dinaunginya itu.

Demikian halnya dengan dua negara, yakni Chile dan Palestina. Dua negara yang terletak di dua wilayah berbeda. Bahkan, Chile dan Palestina dipisahkan oleh benua Afrika dan Samudera Atlantik.

Namun, siapa sangka ternyata keduanya memiliki hubungan yang begitu kuat dalam bentuk klub sepak bola. Bahkan di bawah naungan federasi yang sama.

Club Deportivo Palestino, atau populer dengan julukan Palestino, merupakan klub sepak bola yang saat ini bersaing di kasta tertinggi Liga Chile.

Klub ini seolah menjadi penghubung keduanya, Chile dan Palestino. Tak heran jika solidaritas terhadap penderitaan warga Palestina juga bergaung keras di kawasan Amerika Latin.

Dan tentu saja, Palestino selalu menjadi sorotan atas aksi solidaritas mereka terhadap Palestina dalam konflik dengan Israel.

Palestino memang identik dengan Palestina. Tak hanya dari nama, simbol serta warna kostum tim yang menyerupai bendera wilayah yang terletak di jazirah Arab tersebut, tapi juga memang ada latar belakang sejarah yang menandai koneksi mereka.

Club Deportivo Palestino memamerkan Kedekatannya dengan Negara Palestina. l Istimewa
Warna jersey Club Deportivo Palestino memamerkan Kedekatannya dengan Negara Palestina. l Istimewa

Sejarah Berdirinya Club Deportivo Palestino

Club Deportivo Palestino didirikan pada 1920 oleh para imigran Palestina di Chile, satu komunitas diaspora Palestina terbesar di luar Timur Tengah. Menurut catatan, saat ini ada lebih dari 500.000 orang lebih warga keturunan Palestina di Chile.

“Palestina adalah bagian penting dari identitas kami sebagai sebuah tim. Simbol Palestina, seperti keffiyeh [penutup kepala], menunjukkan hubungan yang kita miliki dengan tanah air kita. Kita harus berdiri bersama melawan kesulitan,” kata Jorge Uauy, presiden klub saat ini.

“Memiliki klub sepakbola yang mewakili nilai-nilai Anda dan asal-usul Anda, serta mewakili keselarasan itu dengan kebutuhan rakyat Palestina, membuat saya bangga dan puas,” yakin dia.

Untuk informasi, sebagian besar orang Palestina tiba di Chile antara 1900 dan 1930, berasal dari kota-kota seperti Betlehem, Beit Jala, Beit Sahour, dan Beit Safafa.

Sedangkan, Palestino didirikan dengan tujuan ganda yakni membantu integrasi dan melestarikan komunitas diaspora, yang tercermin dalam nama klub dan warna jersey kebanggaannya, hitam, putih, merah dan hijau yang menjadi representasi bendera Palestina.

Palestino awalnya hanya berstatus sebagai klub amatir yang secara eksklusif hanya diperkuat oleh pemain-pemain berlatar belakang Arab. Kemudian, pada 1952 mereka mulai menjadi profesional dan ambil bagian dalam gelaran kompetisi nasional di Chile.

Pelan tapi pasti, mereka berkembang pesat, hingga sekarang berkompetisi di Chilean Primera Division yang merupakan liga sepakbola kasta tertinggi di Chile dan memiliki basis penggemar yang tersebar di ibu kota Santiago.

Soal prestasi, Palestino tercatat juga pernah menjadi juara liga utama Chile, tepatnya pada 1955 dan 1978.

Di sisi lain, keuntungan bagi timnas Palestina dengan adanya Palestino, adalah negara di mana Masjid Al-Aqsa berada itu, juga bisa menggunakan jasa para pemain keturunan yang bermain di Chile.

Roberto Shahwan menjadi pelopor pemain keturunan yang memperkuat timnas Palestina pada 2002 silam. Kemudian, sejumlah nama lainnya, seperti Alexis Norambuena, Daniel Kabir Mustafa, Yashir Pinto hingga Jonathan Cantillana yang bermain di klub Liga Indonesia, PSIS Semarang.

Klub ini juga memiliki pembinaan usia muda yang tergolong maju dan modern, termasuk memiliki klub Palestino Fem, atau Club Deportivo Palestino putri.

Club Deportivo Palestino memamerkan Kedekatannya dengan Negara Palestina. l Istimewa
Club Deportivo Palestino Putri memamerkan Kedekatannya dengan Negara Palestina. l Istimewa

Memiliki Hubungan Erat dengan Palestina

Menilik catatan di atas, wajar jika banyak kalangan menilai Palestino sebagai “duta” Palestina di dunia sepak bola internasional. Bahkan, klub secara terbuka mengakui ideologi serta perjuangan Palestina sebagai wilayah yang memperjuangkan kemerdekaan mereka.

Mei lalu, tak lama setelah adanya serangan di jalur Gaza oleh pasukan Israel, Palestino bergabung dengan komunitas internasional menyuarakan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina.

Club Deportivo Palestino memamerkan Kedekatannya dengan Negara Palestina. l Istimewa
Club Deportivo Palestino memamerkan Kedekatannya dengan Negara Palestina. l Istimewa

Dalam sebuah pertandingan melawan rival mereka, Colo-Colo, semua pemain Palestino memasuki lapangan dengan mengenakan keffiyeh — penutup kepala tradisional yang biasa digunakan di dunia Arab — sebagai bentuk solidaritas.

Mengenai gestur tersebut, pemain Palestino, Nicolas Zedan, yang juga berdarah Palestina, memberikan penjelasan melalui sebuah video yang diunggah di laman klub.

“Walaupun jarak memisahkan kami, Palestina selalu ada di hati kami, dan mengingat keseriusan peristiwa yang sedang berlangsung, kami ingin memberikan semua solidaritas kami kepada saudara-saudara Palestina kami,” ucap Zedan.

“Mereka berjarak 13.000 km, tetapi komunitas Palestina dan klub mendukung perjuangan Palestina karena itu juga tujuan kami. Segenap hati, kekuatan, dan dukungan kami bersama Palestina, dan panjang umur kemerdekaan Palestina,” yakin Zedan.

Kontroversi Deportivo Palestino 

Sekian lama memperkuat posisi dan reputasi sebagai salah satu klub mapan di Chile, Palestino tentu punya nilai kuat dalam memberikan dukungan terhadap perjuangan Palestina, namun itu semua hanya sebatas di lapangan dan tidak lebih.

“Kami bukan entitas politik, kami adalah entitas olah raga. Palestino mewakili asal-usul Palestina kami dan hubungan kami dengan masa lalu dan masa kini Palestina dan itu tidak perlu merambah politik,” terang Uauy.

“Ini adalah identitas yang lebih dari gerakan politik, dan identitas serta hubungan dengan rakyat Palestina itulah yang kami wakili.”

Tapi gerakan yang paling kontroversial pernah mereka lakukan adalah pada Januari 2014, ketika mereka mengganti nomor satu di punggung kostum mereka dengan peta Palestina sebelum tahun 1948.

Bukan cuma jadi sorotan, tapi jersey itu juga laris manis diburu para penggemar dan kolektor, meski menghadirkan dampak negatif bagi Palestino yang harus menerima denda dari Federasi Sepakbola Chile (FFCh) sebesar $15.000 usai mendengar keluhan dari komunitas Yahudi di negara itu.

Profil Club Deportivo Palestino

Club Deportivo Palestino merupakan sebuah klub sepak bola Chili bermarkas di Santiago. Klub ini bermain di Divisi Primera Chili.

Didirikan pada tahun 1920. Markas klub ini bermaras di Estadio Municipal de La Cisterna yang berkapasitas 12.000 penonton. Seragam mereka berwarna hijau-putih.

  • Liga: Divisi Primer Chile, Copa Chile
  • Pelatih: Pablo Sánchez
  • Arena/Stadion: Estadio Municipal La Cisterna
  • Lokasi: Santiago de Chile, Chili
  • Manajer: Pablo Sánchez
  • Didirikan: 20 Agustus 1920
  • Nama lengkap: Club Deportivo Palestino S.A.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer