28.6 C
Sukabumi
Jumat, April 19, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Ternyata Ini Penyebab Ledakan Tabung CNG di Cibadak Sukabumi, Kepsek SD Korban Tewas

sukabumiheadline.com l Peristiwa pilu meledaknya tabung gas...

Hancur, mobil terperosok longsor Jalan Tol Bocimi Longsor di Ciambar Sukabumi, Cek foto-fotonya

sukabumiheadline.com - Petugas gabungan berhasil mengevakuasi mobil...

Selamat Guru PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK dan Madrasah Sukabumi, Ada Kabar Baik dari Nadiem

SukabumiSelamat Guru PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK dan Madrasah Sukabumi, Ada Kabar Baik dari Nadiem

SUKABUMIHEADLINE.com l Kemdikbud mengungkapkan kabar gembira untuk guru PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan Madrasah mengenai pemberian kesejahteraan.

Pemberian tunjangan untuk guru PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan Madrasah sebagai kepedulian kepada tenaga pendidik. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Nadiem Makarim, melalui kanal YouTube Kemendikbud RI, Senin, 12 September 2022 lalu.

Nadiem menyampaikan kabar gembira untuk guru sertifikasi, non sertifikasi، ASN, non ASN mengenai pemberian tunjangan sebagai berikut.

1. Guru sertifikasi akan tetap menerima TPG sampai pensiun

Sebelumnya, terdapat isu mengenai penghapusan tunjangan sertifikasi guru atau TPG yang telah beredar.

Atas kabar yang beredar tersebut, Kemdikbud menyampaikan bahwa hal itu salah. Pasalnya, guru-guru yang telah ditetapkan mendapat tunjangan sertifikasi akan tetap memperolehnya hingga pensiun.

Hal itu juga sejalan dengan yang terdapat dalam RUU Sisdiknas, bahwasanya pemberian tunjangan sertifikasi akan tetap dijamin Kemdikbud.

“RUU Sisdiknas ini menjamin bahwa guru-guru yang sudah menerima sertifikasi dan tunjangan tidak akan ada penurunan apapun. Mereka akan terus menerima tunjangan profesi mereka sampai dengan pensiun,” ucap Nadiem.

2. Diakui sebagai Guru di RUU untuk Guru PAUD, Kesetaraan, guru pesantren

Guru PAUD, kesetaraan, guru pesantren kabarnya akan diakui sebagai guru dalam Undang-undang.

Diketahui sebelumnya, guru PAUD, kesetaraan dan pesantren bukan termasuk di Undang-undang nomor 14 tahun 2005.

Sementara, RUU Sisdiknas sebagai terobosan untuk kesejahteraan guru PAUD, pesantren dan kesetaraan supaya dapat diakui sebagai guru.

“Kalau RUU Sisdiknas ini digolkan, untuk pertama kalinya di Indonesia guru-guru PAUD, saat ini ada sekitar 250 ribu guru PAUD, guru-guru pendidikan kesetaraan, dan guru-guru pesantren, itu juga bisa diakui sebagai guru,” kata Nadiem, dikutip sukabumiheadline.com, Sabtu (24/9/2022).

Selain itu, akan mendapatkan penghasilan dan tunjangan yang layak selama memenuhi persyaratan.

“Dan pada saat mereka memenuhi syarat mereka bisa juga menerima tunjangan. Jadi RUU Sisdiknas ini sebenarnya semuanya kabar gembira,” tambah Nadiem.

3. Non sertifikasi menerima langsung tunjangan tanpa PPG

Nadiem menyatakan bahwa guru non sertifikasi akan menerima tunjangan dan penghasilan yang layak.

Tunjangan dan penghasilan yang layak akan diperoleh guru non sertifikasi tanpa harus mengikuti PPG atau sertifikasi dahulu.

“Tetapi ada 1,6 juta guru lainnya yang belum menerima tunjangan profesi, tunjangan apapun dan mereka ini sudah bertahun-tahun, berpuluh-puluh tahun menunggu jatahnya mereka. Kalau RUU Sisdiknas ini berhasil kita loloskan yang 1,6 juta guru ini akan bisa langsung menerima tunjangan,” kata Nadiem.

Artinya guru non sertifikasi akan mendapatkan peningkatan dalam kesejahteraan pendidik tanpa harus mengantri PPG

“Itu artinya kesejahteraan meningkat, tanpa harus menunggu proses sertifikasi dan mengikuti program PPG,” lanjutnya.

Dengan demikian, jika RUU Sisdiknas disahkan, maka kabar baik terealisasi, guru sertifikasi maupun non sertifikasi akan mendapatkan kesejahteraan.

Sementara, salah seorang guru PAUD di Sukabumi, Imas Suryani mengaku senang dengan kabar tersebut. Menurutnya, sudah seharusnya semua guru di setiap jenjang pendidikan dihargai.

“Ya semoga segera terwujud, karena pada dasarnya semua guru di jenjang pendidikan memiliki tanggungjawab yang sama, yakni mencerdaskan anak bangsa,” kata Imas.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer