Sensasi camping di atas awan, tapi ada larangan mengundang bahaya di Puncak Peuyeum Sukabumi

- Redaksi

Jumat, 10 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nge-camp di Bukit Peuyeum Sukabumi - Zaenal Syaputra

Nge-camp di Bukit Peuyeum Sukabumi - Zaenal Syaputra

sukabumiheadline.com – Salah satu tempat camping di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini memiliki pemandangan menakjubkan, wajib banget masuk dalam list kunjungan.

Bahkan banyak pula yang menyebutnya sebagai negeri di atas awan, pasalnya pengunjung yang datang dapat melihat indahnya lautan awan yang membentang dari Puncak Peuyeum ini.

Ya, tempat ini bernama Puncak Peuyeum yang berlokasi Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Puncak Peuyeum menjadi tempat yang tepat buat kamu yang ingin menikmati keindahan alam Sukabumi dari ketinggian. Udara sejuk dan pemandangan yang memukau, membuat tempat ini cocok untuk melepaskan penat dari rutinitas sehari-hari.

Tidak hanya itu, kegiatan camping di Puncak Peuyeum juga memberikan pengalaman yang luar biasa. Kamu dapat mendirikan tenda dengan membawanya sendiri atau camping anti ribet dengan tenda yang telah disiapkan oleh pihak pengelola.

Saat camping, tidak hanya lautan awan yang bisa kamu saksikan. Namun indahnya matahari terbit dan matahari terbenam dapat kamu saksikan pula di Puncak Peuyem.

Saat-saat tersebut akan memberikan panorama alam yang sangat indah, yang pastinya akan membuat kamu tidak ingin meninggalkan tempat ini. Tak kalah menakjubkan, pemandangan Gunung Gede Pangrango menambah keelokan Puncak Peyeum semakin mengagumkan.

Baca Juga :  1 Hilang, 6 Wisatawan Bogor Terseret Ombak Pantai Pasir Putih Ciracap Sukabumi
Nge-camp di Bukit Peuyeum Sukabumi - Zaenal Syaputra
Nge-camp di Bukit Peuyeum Sukabumi – Zaenal Syaputra

Pemandangan kelap-kelip lampu malam atau city light pun, bikin pemandangan di Puncak Peyeum semakin sempurna.

Bagi yang ingin berkunjung, tidak ada harga tiket masuk alias gratis, namun jika membawa kendaraan biaya parkir sebesar Rp5.000, dan camping dikenakan biaya sebesar Rp10.000 per orang.

Harga ini bisa saja berubah, sesuai kebijakan pengelola, bagi yang ingin reservasi kunjungi akun instagram @puncakpeyeum.id untuk informasi lebih lanjut.

Buat yang ingin merasakan sensasi petualangan yang seru bak camping di atas awan, Puncak Peyeum di Sukabumi, wajib banget kamu kunjungi. Indahnya panorama alam yang disajikan, akan membuat kamu tak ingin beranjak pergi dari tempat ini.

Rute menuju Puncak Peuyeum

Salah seorang pengunjung, Zaenal Syaputra menjelaskan, Puncak Peuyeum sejatinya berada di perbatasan dua kecamatan, yakni Nyalindung dan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi.

“Untuk mencapai ke sana yang enak lewat Cikeuyeup, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung,” jelasnya.

“Kalau lokasi Puncak Peyeum berada di Desa Ciengang, Gegerbitung. Jadi lokasinya di perbatasan dua kecamatan,” tambah Zaenal.

Zaenal juga menyarankan, untuk sampai ke lokasi hanya dibutuhkan waktu 30 menit, jika ditempuh dari Kota Sukabumi. “Enak pakai motor, cuma setengah jam sudah sampai di lokasi,” katanya.

Fasilitas dan HTM

Di musim kemarau seperti saat ini, kerap muncul kabut tebal, sehingga pengunjung tidak bisa melihat ke bagian kaki bukit karena terhalang hamparan kabut menggumpal yang luas.

Baca Juga :  Buang Duit, Kios Cinderamata Geopark di Cisolok Sukabumi Kumuh dan Terbengkalai

Suasana bak di atas awan ini menjadikan suasana di atas bukit menjadi layaknya berada di tepian langit, hanya puncak puncak gunung dan bukit yang muncul ke permukaan.

Namun, karena relatif kurang populer, hal itu membuat kondisi di bukit ini menjadi terkesan seadanya. Terutama fasilitas umum untuk pengunjung, tidak banyak tersedia dan layak.

Adapun, tambah Zaenal, di lokasi tersedia area kemping dilengkapi fasilitas WC umum dan tempat parkir yang cukup aman bagi pengunjung.

“WC ada, walaupun dikelola sama warga, jadi memang terkesan seadanya, tanpa pintu penutup,” jelas pria yang akrab dipanggil King ZS itu.

“Kalau untuk harga tiket masuk cukup murah, cuma 10 ribu per orang, dan tidak ada yang menyewakan tenda. Jadi harus bawa sendiri,” tambahnya.

Nge-camp di Bukit Peuyeum Sukabumi - Zaenal Syaputra
Nge-camp di Bukit Peuyeum Sukabumi – Zaenal Syaputra

Larangan di Puncak Peuyeum 

Bagi pengunjung yang hendak nge-camp di Bukit Peuyeum, Zaenal mengingatkan bahwa terlarang membawa obat-obatan keras atau minuman beralkohol.

Selain itu, di lokasi juga kerap didatangi anjing milik warga. Karenanya, King ZS meminta pengunjung untuk tidak sembarangan menyimpan makanan.

“Dilarang membawa obat-obatan terlarang dan minuman keras. Di lokasi juga suka ada anjing, jasa saran saya kalau menyimpan makanan harus dipastikan aman,” jelas Zaenal.

“Tapi sejauh ini cukup aman dan nyaman untuk dikunjungi,” pungkasnya.

Berita Terkait

Film Jumbo libas rekor penonton Dilan 1990, masuk jajaran terlaris sepanjang masa
Bye-bye gamis, ini 5 model tunik kekinian dan elegan
7 tren celana jeans wanita 2025, dari klasik hingga kekinian
Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku, tentang cinta tertahan luka gadis tomboy asal Sukabumi
Raperda Desa Adat, Abah Asep Nugraha: Kasepuhan di Sukabumi menuju Desa Istimewa
Dekat dengan Ruben Onsu, tas seharga Honda HR-V milik artis asal Sukabumi ini disorot
Okoso Zukin, pakaian tradisional wanita Jepang yang mirip busana Muslimah
Sudah tembus 1 juta penonton, ini jadwal tayang dan harga tiket film Jumbo di Sukabumi

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 21:41 WIB

Film Jumbo libas rekor penonton Dilan 1990, masuk jajaran terlaris sepanjang masa

Selasa, 22 April 2025 - 03:04 WIB

Bye-bye gamis, ini 5 model tunik kekinian dan elegan

Minggu, 20 April 2025 - 05:02 WIB

7 tren celana jeans wanita 2025, dari klasik hingga kekinian

Jumat, 18 April 2025 - 17:49 WIB

Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku, tentang cinta tertahan luka gadis tomboy asal Sukabumi

Kamis, 17 April 2025 - 10:09 WIB

Raperda Desa Adat, Abah Asep Nugraha: Kasepuhan di Sukabumi menuju Desa Istimewa

Berita Terbaru