Siti Nuramirah Rela Tinggalkan Gaji Besar Demi Jadi Guru Honorer di Sukabumi

- Redaksi

Jumat, 2 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siti Nuramirah, gadis asal Pamatutan Sukabumi. | Foto: Istimewa

Siti Nuramirah, gadis asal Pamatutan Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l BOJONGGENTENG – Siti Nuramirah, wanita Sukabumi berusia 27 tahun ini adalah seorang ahli tata busana. Ia rela melepas gaji berjuta-juta rupiah, berhenti sebagai HRD di salah satu pabrik garmen, lalu banting setir mengajar tata busana.

Gadis yang akrab disapa Ami ini tinggal di Pamatutan, Kecamatan Bojonggenteng. Sulung dari lima bersaudara putri pasangan Ujay dan Lilis Ristiani ini adalah sarjana Pendidikan Tata Busana.

Kepada sukabumiheadline.com, Ami mengaku memilih tata busana karena ketidaksengajaan. “Waktu SNMPTN dulu itu, setiap memilih universitas harus ada dua pilihan jurusan,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pilihan pertama sebenarnya Pendidikan Matematika. Untuk pilihan kedua bingung, kemudian konsul dengan guru BK. Guru BK menyarankan tata busana. Kebetulan yang keterimanya tata busana di UPI,” kata Ami saat diwawancarai.

Saat kuliah, Ami sebetulnya ingin bekerja sebagai editor di majalah fashion. Pasalnya sewaktu kuliah ia sempat mengerjakan tugas membuat majalah pada mata kuliah publikasi mode.

“Pada saat membuat majalah itu mulai dari cari model, cari busana, pemotretan, membuat naskah, editing sampai cetak majalah kita. Saat itu saya dan teman-teman enam orang lakukan sendiri,” imbuhnya.

Baca Juga :  Jalan Rusak di Cikembar Sukabumi, Warga: Tukang Pijit dan Bengkel Diuntungkan

“Untuk cita-cita jadi guru sampai lulus kuliah juga belum ada niatnya. Setelah lulus sempat bekerja menjadi HRD di garmen selama dua bulan. Pada saat menjadi HRD mulai kepikiran, sayang ilmu selama kuliah jadi tidak terpakai. Kemudian berhenti dari garmen tersebut dan tak lama ada tawaran mengajar, lalu ambil kesempatan mengajar itu,” ulas Ami.

Screenshot 2022 08 23 17 52 19 85 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Siti Nuramirah, gadis asal Pamatutan Sukabumi yang kini mengajar tata busana. | Foto: Istimewa

Kurang lebih sudah tiga tahun lamanya Ami mengajar di SMK, mengamalkan ilmu yang ia peroleh di kampus. Ia pun merasa lebih senang dan bangga lantaran ilmunya yang diperoleh dengan susah payah akhirnya teramalkan.

“Merasa senang karena selain ilmu waktu kuliah terpakai dan bermanfaat, banyak juga pelajaran hidup yang bisa diambil dari anak-anak di sekolah. Selain itu juga waktu luang setelah mengajar lebih banyak jadi bisa dipakai untuk mengambil orderan jahitan untuk teman-teman terdekat yang mau membuat dress untuk undangan atau pesta,” ungkap Ami.

Baca Juga :  Ini 5 kecamatan setor pajak perusahaan tertinggi dan terendah di Kabupaten Sukabumi

Selama tiga tahun mengajar itu Ami mengalami suka dan duka. Pengalaman paling menyenangkan, kata Ami, selain ia bisa memanfaatkan ilmu dari mengajar, ia juga bisa mendapat pengetahuan baru. Ia juga mendapat banyak ilmu kehidupan melalui anak-anak didik di sekolahnya.

“Untuk dukanya, memang pada saat mengajar dan membimbing anak-anak pasti menemukan kesulitan-kesulitan. Tetapi itu hal yang wajar. Saya pergi mengajar dengan niat mencari rezeki juga. Tentang honorarium, Alhamdulillah bersyukur saja dengan apa yang didapatkan saat ini,” imbuhnya.

Ami masih mempunyai target masa depan. Ia ingin punya pegawai yang bisa membantu menerima orderan jahitan, usaha yang sedang ia rintis saat ini untuk menambah penghasilan.

Ditanya soal rencana menikah, Ami mengaku tak terlalu terburu-buru. “Kalau menikah dari dulu tidak punya keinginan nikah muda. Banyak pertimbangan, terutama dalam hal psikologis. Takut suatu saat nanti berpengaruh sama mental anak,” kata Ami.

“Jadi selama menunggu waktunya menikah tiba, sekarang banyak-banyak baca dan belajar dari orang-orang di sekitar yang sudah berpengalaman. Waktunya kapan? Terserah Allah. Mudah-mudahan pada saatnya tiba, saya sudah siap lahir batin. Kalao soal tipe cowok, yang penting bisa diajak diskusi dalam segala hal,” pungkas Ami.

Berita Terkait

Sahara asal Parakasalak Sukabumi, mahasiswi IPB University termuda baru berusia 15 tahun
7 perawatan kulit ala Wanita Sukabumi zaman dulu: Dari kunyit madu hingga lidah buaya
8 inspirasi model gamis outer batik kekinian untuk Hijabers Sukabumi
8 khasiat daun salam untuk jantung, gula darah hingga cegah batu ginjal dan cara konsumsi
Pilih KA Jaka Lalana, trik liburan Tahun Baru ke Sukabumi bebas macet versi Dirlantas Polri
5 penyakit paling mematikan di dunia versi WHO: Tak ada Aids, posisi 2 banyak diderita warga Sukabumi
12 tempat wisata di Sukabumi favorit warga Jakarta versi perusahaan transportasi
Workshop peningkatan profesionalisme guru melalui pembelajaran interaktif di Bojonggenteng Sukabumi

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 22:52 WIB

Sahara asal Parakasalak Sukabumi, mahasiswi IPB University termuda baru berusia 15 tahun

Selasa, 2 Desember 2025 - 02:00 WIB

7 perawatan kulit ala Wanita Sukabumi zaman dulu: Dari kunyit madu hingga lidah buaya

Selasa, 2 Desember 2025 - 00:53 WIB

8 inspirasi model gamis outer batik kekinian untuk Hijabers Sukabumi

Senin, 1 Desember 2025 - 10:00 WIB

8 khasiat daun salam untuk jantung, gula darah hingga cegah batu ginjal dan cara konsumsi

Minggu, 30 November 2025 - 15:48 WIB

Pilih KA Jaka Lalana, trik liburan Tahun Baru ke Sukabumi bebas macet versi Dirlantas Polri

Berita Terbaru