22 C
Sukabumi
Jumat, April 26, 2024

Sport Bike Honda Dax 125 MY 2024 Memikat Pecinta Motor Retro, Harga?

sukabumiheadline.com l Motor sport berdimensi ringkas, Honda...

New Honda Beat 150 2024 Hadir dengan Segudang Keunggulan, Harga?

sukabumiheadline.com - Honda kembali membuat heboh dengan...

Sosok Remaja Sukabumi di Balik Buku Jemari Hati yang Tidak Terucap

Gaya hidupSosok Remaja Sukabumi di Balik Buku Jemari Hati yang Tidak Terucap

SUKABUMIHEADLINE.com l CISAAT – Sri Dewi Rahmawati (18 tahun) adalah seorang penulis muda asal Kampung Bojongnangka, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Ia baru saja merilis buku berjudul Jemari Hati yang Tidak Terucap pada Juni 2021 lalu. Sebuah buku berisi kumpulan puisi buatan Sri. Hebatnya, semua ia buat hanya dalam waktu dua pekan.

“Proses membuat hanya dua minggu, minimal tiga puisi satu hari. Nah, setelah itu langsung kasih naskahnya ke penerbit. Setelah tanya-tanya ke yang pernah pengalaman, katanya itu butuh waktu berbulan-bulan. Qadarullah, saya hanya perlu waktu tiga hari langsung terbit,” ungkap Sri kepada sukabumiheadline.com, Senin, 5 Juli 2021.

Buku dengan tebal 80 halaman itu benar-benar dibuat dari hasil jerih payahnya. Mulai dari pra-penulisan, penulisan ulang, editing, penerbitan, hingga pemasaran. Semuanya ia lakukan sendiri. “Kesulitan mungkin dalam soal editing, tapi alhamdulillah sudah dapat titik temu dari YouTube sampai akhirnya bisa dan mengerti,” ucapnya.

Perjalanan Sri menjadi seorang penulis bukan lewat perjalanan instan. Ia sudah menggeluti hobinya ini sejak duduk di bangku sekolah. Sri pernah ikut beberapa lomba. Ia pernah naik podium juara, pernah pula mengalami kegagalan.

“Dulu waktu SMP saya sering ikut lomba baca dan cipta puisi. Alhamdulillah saya pernah juara I tingkat kecamatan. Lalu saya ikut ke tingkat kabupaten, namun gagal,” ungkap Sri.

“Setelah gagal saya ikut di perlombaan lain, masih lomba puisi dan berhasil juara I berkat puisi yang saya baca buatan saya sendiri,” tambahnya.

Ia mengungkapkan, sosok almarhum ayang yang menjadi alasan terkuatnya untuk menjadi seorang penulis. Mendiang ayahnya itu pula yang memotivasi Sri untuk menerbitkan buku.

“Pada saat itu almarhum ayah saya pernah mengatakan, jika ingin mencoba menerbitkan puisi kenapa tidak. Waktu itu saya masih tidak memiliki keberanian dan hanya memiliki sedikit ilmu pengetahuan tentang puisi,” kenangnya.

“Setelah SMK saya berniat menjadi seorang penulis, namun sempat putus asa karena ayah saya meninggal. Mengingat kembali ucapan ayah, untuk itu saya pun bangkit dan ingin menjadi penulis semata-mata ingin memberi hadiah untuk almarhum ayah saya sendiri walau terlambat,” tambah Sri.

Setelah berhasil merilis buku pertama, saat ini juga Sri tengah sibuk menggarap buku yang kedua.

“Akan segera rilis kembali buku yang kedua, sekarang sedang dalam editing,” jelasnya. “Untuk pembelian bukunya sudah bisa dibeli secara online, atau bisa langsung ke saya sendiri jika berminat,” imbuhnya.

Sri juga memberi pesan kepada anak muda di Sukabumi untuk tidak mudah menyerah.

“Tidak ada salahnya jika kamu gagal dan terus gagal. Semuanya itu adalah pengalaman untuk kamu bisa bangkit dan berhasil. Tidak ada salahnya jika ingin mencoba, merubah masa depan yang cerah dengan kepercayaan diri dan membangkitkan minat baca kembali agar bisa mengetahui seberapa luasnya dunia. Untukmu, untukku, untuk kita semua, bersatu dan berjuang demi masa depan anak muda yang sukses,” tandas Sri.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer