Startup Indonesia Nomor 5 di Dunia, Kuasai 40% Ekonomi Digital Asia Tenggara

- Redaksi

Rabu, 27 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ekonomi digital. l Istimewa

Ekonomi digital. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.come-Commerce dan teknologi finansial (tekfin) disebut menjadi segmen startup atau usaha rintisan paling menjanjikan saat ini.

Saat ini Indonesia tercatat memiliki 2.229 startup, jumlah itu kelima terbesar di dunia sehingga ekonomi digital di Indonesia sangat menjanjikan.

Presiden Joko Widodo mengatakan, ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai 124 miliar dolar AS atau setara Rp1,75 kuadriliun. “Itu setara 40 persen total nilai ekonomi digital Asia Tenggara pada 2025,” katanya pada Senin (25/10/2021) .

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal senada diungkapkan pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyebut, e-commerce telah memberikan kontribusi sebesar 75 persen terhadap ekonomi digital, terutama selama pandemi COVID-19 yang telah mengubah pola konsumsi masyarakat.

Baca Juga :  Indah dan Meliuk-liuk, Berwisata ke Sukabumi Bisa Lewat Tol Bocimi

“Karena orang sekarang lebih banyak memilih berbelanja online dibanding sebelum pandemi,” kata Nailul seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (26/10/2021).

Selain itu, Nailul menilai bahwa sektor tekfin berpotensi terus berkembang, walaupun beberapa waktu lalu banyak kasus pinjaman online (pinjol) ilegal yang dibongkar pihak kepolisian.

“Startup di sektor tekfin yang diprediksi akan terus berkembang, antara lain bank digital, equity crowdfunding, innovative credit scoring, hingga robo advisor. Saya rasa itu bagian dari tekfin yang akan terus berkembang ke depannya,” ujar Nailul.

Baca Juga :  Orang Indonesia Suka Buang Makanan, Kerugian Ekonomi Rp551 Triliun

Namun, startup digital di Indonesia masih menghadapi tantangan rendahnya literasi dan ketimpangan digital mencakup infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), dan penggunaan teknologi.

“Untuk infrastruktur sudah mulai lebih baik dengan adanya Palapa Ring. Dari SDM masih ada gap talenta untuk data programming dan data analisa. Kalau dari segi penggunaan, masih banyak saudara kita di luar sana yang punya internet tapi dia tidak tahu bagaimana menggunakannya,” tuturnya.

Karenya Nailul berharap, pemerintah segera mengurangi kesenjangan digital dan melakukan peningkatan literasi digital masyarakat melalui sosialisasi dan integrasi ICT dalam kurikulum pendidikan.

Berita Terkait

Mau gaji Rp55 juta per bulan? Jepang butuh 40 ribu naker asal RI
Uang pensiun Jokowi Rp30,2 juta per bulan, tagihan listrik dan kesehatan ditanggung
KRL Bogor mau lanjut ke Sukabumi? Ini komentar Kemenhub terbaru
Profil Tasya Farasya, beauty influencer berdarah Sukabumi dan kehidupan pribadi
Resensi buku-buku karya motivator bisnis asal Sukabumi dan profil Dewa Eka Prayoga
Sukabumi ke berapa? Adu besar UMK 2025 se-Jawa Barat
Rencana jalur KRL Commuter Line hingga ke Sukabumi, ini penjelasan KAI
Menkeu Purbaya mau alihkan anggaran Makan Bergizi Gratis ke Bansos Beras 10 kg

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 17:20 WIB

Mau gaji Rp55 juta per bulan? Jepang butuh 40 ribu naker asal RI

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 19:04 WIB

Uang pensiun Jokowi Rp30,2 juta per bulan, tagihan listrik dan kesehatan ditanggung

Jumat, 3 Oktober 2025 - 16:53 WIB

KRL Bogor mau lanjut ke Sukabumi? Ini komentar Kemenhub terbaru

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:23 WIB

Profil Tasya Farasya, beauty influencer berdarah Sukabumi dan kehidupan pribadi

Sabtu, 27 September 2025 - 01:08 WIB

Resensi buku-buku karya motivator bisnis asal Sukabumi dan profil Dewa Eka Prayoga

Berita Terbaru