Suami Selundupkan Sperma dari Penjara Israel, Wanita Palestina Lahirkan Bayi Kembar

- Redaksi

Minggu, 19 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rasmeya Hmeid dan bayi kembarnya. l Istimewa

Rasmeya Hmeid dan bayi kembarnya. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Sebuah peristiwa kelahiran menghebohkan Israel, setelah seorang wanita Palestina yang tinggal di Gaza melahirkan bayi kembar.

Kehebohan dipicu pengakuan ibu bayi kembar tersebut yang menyebut jika bayinya itu adalah hasil vertilisasi dari sperma suaminya yang diselundupkan dari penjara Israel.

Sang ibu bayi kembar, Rasmeya Hmeid, dengan bangga menggendong bayi kembarnya yang dibalut handuk berbulu di rumahnya di Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui, Hmeid belum melihat suaminya selama hampir dua tahun karena suaminya, Nahed Hmeid, ditahan di penjara Israel sejak 2007 lalu.

Meskipun dia biasanya dapat melihatnya di sana, pembatasan terkait pandemi COVID-19 telah menghentikan kunjungan sejak 2020.

Ketika pasangan itu memutuskan awal tahun ini bahwa mereka ingin memiliki anak, itu membawa mereka ke jalan yang berani. Yakni, menyelundupkan sampel sperma Nahed Hmeid keluar dari penjara dan ke klinik kesuburan di Gaza.

Baca Juga :  Kejahatan Perang, Pemerintah Spanyol akan Seret Israel ke Mahkamah Pidana Internasional

“Dia menyiapkan sampel di dalam toilet selnya, dan ada empat saksi yang menunggu di luar untuk memastikan sampel itu milik suami saya,” kata Rasmeya Hmeid (31) kepada The Daily Telegraph, Kamis (16/12/2021).

Sampel sperma tersebut dimasukkan ke dalam wadah steril dengan tanda pengenal unik, sehingga dia bisa yakin itu miliknya, dan dikirim ke Gaza. Pertaruhan terbayar, menghasilkan kelahiran anak laki-laki kembar yang sehat; Hamam dan Hani. “Kerabatnya dan kerabat saya sangat senang,” katanya.

Keluarga Hmeid hanyalah satu dari lusinan pasangan di Gaza yang mengatakan mereka telah menyelundupkan sampel sperma keluar dari penjara dalam kantong biskuit, korek api, dan pulpen. Bagi para tahanan Palestina dan keluarganya, memiliki bayi saat seseorang menjalani hukuman dianggap sebagai tindakan kepahlawanan.

Baca Juga :  Pemimpin Katolik Yerusalem: Yahudi Ekstrem Serang Umat Kristen Secara Masif

Hal itu karena prosesnya penuh risiko karena sampel dapat terkontaminasi atau dicegat oleh penjaga penjara Israel. Tapi itu juga menantang norma-norma sosial di Gaza, daerah kantong Palestina yang sangat konservatif yang diatur oleh kelompok Hamas.

Klub Tahanan Palestina, sebuah LSM yang mendukung narapidana dan kerabat mereka, mengatakan telah mendapatkan keputusan dari dewan agama yang menegaskan bahwa proses inseminasi yang tidak biasa tidak melanggar hukum Islam.

Israel telah lama menyatakan skeptis tentang praktik tersebut, di mana layanan penjaranya bersikeras tidak ada bukti bahwa sperma yang diselundupkan dari penjaranya pernah menghasilkan kelahiran.

Rasmeya Hmeid memilih untuk tidak memberikan terlalu banyak rincian tentang bagaimana dia mengelolanya karena takut suaminya dapat dihukum oleh administrasi penjara Israel. “Saya tidak bisa mengungkapkan rahasianya,” katanya.

“Itu adalah ide saya dan suami, tidak ada yang ikut campur, dan kami tidak ragu sama sekali.”

Berita Terkait

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina
Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB
Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi
Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi
Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Minggu, 10 Agustus 2025 - 02:52 WIB

Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 22:08 WIB

Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Kamis, 31 Juli 2025 - 02:23 WIB

Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:00 WIB

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi - Facebook

Jawa Barat

Serikat Pekerja tuntut makzulkan Dedi Mulyadi ke DPRD Jawa Barat

Selasa, 26 Agu 2025 - 15:38 WIB